Sampai Nanti, Hanna!
Sampai Nanti, Hanna! | |
---|---|
Sutradara | Agung Sentausa |
Produser | Dewi Umaya Rachman |
Ditulis oleh | Swastika Nohara |
Pemeran | |
Sinematografer | Gandang Warah |
Penyunting | Wawan I Wibowo |
Perusahaan produksi | Pic[k]lock Films bekerjasama dengan Azoo Projects dan Fortius Corporation |
Tanggal rilis | |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Sampai Nanti, Hanna! adalah sebuah film drama yang diproduksi oleh Pic[k]lock Films, bekerja sama dengan Azoo Projects dan Fortius Corporation, dengan Ary Zulfikar, Aida Umaya Reksodirdjo, dan Kemal Pasha Arsyad Temenggung sebagai Executive Producer serta Dewi Umaya Rachman sebagai produser. Agung Sentausa, sebagai sutradara, berhasil mengemas cerita ini menjadi sebuah tontonan yang tidak hanya menghibur tapi juga menggugah. Dengan pemilihan lokasi syuting yang melintasi Bandung, Jakarta, hingga Belanda, film ini menjanjikan kekayaan visual serta nuansa yang autentik dari era yang digambarkan. Film ini dibintangi oleh Bio One, Febby Rastanty, dan Ibrahim Risyad.[1][2][3][4]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]"Sampai Nanti, Hanna!" adalah sebuah film yang memadukan kisah romansa dan aktivisme kampus di Bandung menampilkan intrik emosional yang mendalam dan perjuangan pribadi. Film ini mengisahkan perjalanan cinta Gani, diperankan oleh Juan Bio One, yang terpikat oleh suara Hanna, dimainkan oleh Febby Rastanty. Dari ketertarikan awal yang polos, cinta Gani terhadap Hanna berkembang menjadi perasaan yang mendalam namun tak terungkapkan, tertuang dalam lembaran-lembaran buku hariannya.
Di tengah semangat perjuangan dan dinamika kehidupan aktivis kampus, Hanna berjuang melawan pengaruh pola asuh yang toxic untuk meraih kemandirian. Namun, jalan hidup Hanna berubah drastis dan terperangkap dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan verbal dan mental yang tidak stabil, membawa dirinya ke titik terendah dalam hidupnya.
Film ini menawarkan penonton sebuah perjalanan emosional yang mengharukan, memadukan kisah cinta yang tak terucapkan serta pergulatan batin untuk menemukan kebebasan dan kebahagiaan sejati.[5][6]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Febby Rastanty sebagai Hanna
- Juan Bio One sebagai Gani
- Ibrahim Risyad sebagai Arya
- Jordan Omar sebagai Raka
- Meriam Bellina sebagai Mami Hanna
- Dwi Yan sebagai Papi Hanna
- Ira Wibowo sebagai Mama Arya
- Chico Hakim sebagai Papa Arya
- Jolone Marie sebagai Mirna/ Kakak Hanna
- Martina Aisha sebagai Dina/ Kakak Hanna
- Anjani Dina sebagai Saras
- Nala Amrytha sebagai Rida
- Alif Joerg sebagai Satrio
- Ryan Andreas sebagai Benny
- Achmad Afiffudin sebagai Firman
- Akmal Mustapha sebagai Yuda
- Zefoga Fodya Verzharo sebagai Andri[7]
Pranala Luar
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Media, Kompas Cyber (2024-12-07). "4 Fakta Menarik Film Sampai Nanti, Hanna!". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ Liputan6.com (2024-12-05). "Gala Premiere Film Sampai Nanti, Hanna! Sukses Digelar: Kisah tentang Luka, Cinta Pertama dan Kesempatan Kedua". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ Novita, Cicik (2024-12-04). "Sinopsis Film Sampai Nanti, Hanna! Besutan Agung Sentausa". tirto.id. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ antaranews.com (2024-11-02). "Film "Sampai Nanti, Hanna!" bakal ditayangkan awal Desember 2024". Antara News. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ Media, Kompas Cyber (2024-12-05). "Review Sampai Nanti, Hanna! Laki-laki Tidak Bercerita, tapi Cintanya Tetap Terjaga". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ "'Sampai Nanti. Hanna!' Ajarkan Pentingnya Berani Keluar dari Hubungan Toxic". suara.com. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ Swastika, Thytha Surya. "Sinopsis Film Sampai Nanti, Hanna!: Sebuah Perjalanan Cinta yang Tak Terduga". www.Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2024-12-07.