Sandra Diana Sari
Informasi pribadi | |
---|---|
Kewarganegaraan | Indonesia |
Lahir | 4 Mei 1995 Payakumbuh, Sumatera Barat |
Kediaman | Padang, Sumatera Barat |
Berat | 52 kg (115 pon) |
Olahraga | |
Negara | Indonesia |
Olahraga | Angkat berat |
Lomba | Squat, Bench press, dan Deadlift |
Klub | Family Barbell Club Padang |
Prestasi dan gelar | |
Putaran final tingkat regional | Juara Asia |
Sandra Diana Sari (lahir 4 Mei 1995) adalah seorang atlet angkat berat Indonesia yang pernah jadi juara Angkat berat Asia.[1] Ia meraih predikat tersebut pada Kejuaraan Angkat Berat Asia di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung dari tanggal 1 Mei hingga 5 Mei 2017, dengan raihan empat medali emas. Keempat medali emas tersebut ia persembahkan dari kelas 52 kg yunior putri, yakni nomor lomba squat (170 kg), bench press (170 kg), deadlift (170 kg), dengan total angkatan 430 kg.[2]
Kontroversi penggalangan dana
[sunting | sunting sumber]Menjelang Kejuaraan Nasional Angkat Berat 2017 pada bulan Agustus 2017 di Medan, Sumatera Utara, Sandra bersama teman-temannya dari Klub Family Barbel melakukan penggalangan dana di jalanan. Hal itu ia lakukan karena ia kekurangan dana untuk membiayai keikutsertaannya di ajang tersebut. Tindakannya ini kemudian mendapatkan teguran dari KONI Sumatera Barat, sehingga ia diancam terkena sanksi. Sandra yang berlatih di Family Barbell Club di Kelurahan Matoaia, Kecamatan Padang Selatan, kota Padang ini juga tak mendapatkan perhatian dalam bentuk hadiah atau bonus dari KONI Sumbar atas prestasi yang telah mengharumkan nama daerah dan negara tersebut.[1][2]
Kejadian ini kemudian menjadi ramai di media sosial sehingga menimbulkan kontroversi bagi kalangan yang berkepentingan. Pada 28 Mei 2017 Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengunjungi Sandra Diana di kota Padang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.[3] Sandra adalah anak ketiga di antara lima bersaudara, dan telah menjadi yatim sejak ditinggal mati ayahnya. Ia bekerja di suatu warung makan di kota Padang dengan upah Rp 60.000-Rp 70.000 per hari. Sandra juga bertanggung jawab membiayai kehidupan kedua orang adiknya.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Cerita Sandra Diana, Lifter yang Kumpulkan Receh di Jalan Raya" Detik.com. Diakses 1-10-2017.
- ^ a b c "Sandra Diana Sari, Lifter Juara Asia yang Terancam Sanksi" Kompas.com. Diakses 1-10-2017.
- ^ "Menpora Temui Langsung Sandra Diana Sari di Padang" Kompas.com. Diakses 1-10-2017.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Dibantu Perantau, Juara Asia Angkat Berat Tak Lagi Turun ke Jalan" Liputan6.com.
- "Akhirnya Ada Donatur Bantu Lifter Sumbar Peraih Emas Ini. Sedih Saya Melihatnya" Tribunnews.com.