Sayram (kota)
Sayram
bahasa Kazakh: Сайрам | |
---|---|
Negara | Kazakhstan |
Provinsi | Kazakhstan Selatan |
Pemerintahan | |
• Akim (wali kota) | Husan Muzafarhanovich Akhmadhanov |
Luas | |
• Kota | 10 km2 (4,2 sq mi) |
Ketinggian | 600 m (1.970 ft) |
Populasi (2009) | |
• Kota | 32,757 |
• Metropolitan | Shymkent |
Zona waktu | UTC+6 (ALMT) |
Kode pos | 160812 |
Kode area telepon | +7 72531 |
Iklim | Csa |
Sayram (bahasa Kazakh: Сайрам, Sayram, سايرام; bahasa Uzbek: Sayrom, Сайром, سەيرام; bahasa Arab: إسفیجاب ‘Isfījāb; bahasa Persia: اسپیجاب, Espījāb/Espijâb) adalah sebuah komunitas administrasi lokal yang berada di bagian tenggara Provinsi Kazakhstan Selatan di sepanjang Sungai Saryam Su dengan hulu di Gunung Sayram Su yang memiliki etingian 4000 meter. Pada abad pertengahan, daerah kota dan pedesaannya berada di sisi Sungai Arys yang menjadi tempat keluarnya Sungai Sayram Su. Sayram kini merupakan kota penyangga bagi Shymkent. Sensus penduduk tahun 2009 menyebutkan bahwa terdapat 30.887 jiwa yang tinggal di Saryam, naik dari 25.408 pada sensus sebelumnya pada tahun 1999.
Kota Saryam merayakan hari jadinya yang ke-3000 pada tahun 1999.[1] Kota ini merupakan salah satu pemukiman tertua di Kazakhstan serti menjadi lokasi masjid pertama di Kazakhstan.[2] Sayram juga merupakan salah satu kota tertua di wilayah Transoxania.[3] Kota Sayram kini masih memiliki bangunan berasitektur batu bata lumpurnya yang khas tanpa keberadaan bangunan gaya Soviet. Di Saryam banyak terdapat pula mausoleum dari sebelum abad 20.
Terdapat sebuah daerah lain yang bernama Sayram di Xinjiang, China yang berada di antara Kucha dan Aksu. Menurut tradisi lokal, kota tersebut didirikan oleh para tahanan yang ditawan Qalmaq.[4]
Asal nama
[sunting | sunting sumber]Nama paling tua dari Kota Saryam berdasarkan sumber sejarah adalah Isfijab (Espijâb, Isfījāb, Asfījāb), yang masih dipakai sebagai nama kota hingga zaman penaklukkan Mongol. Mahmud Kashgari menulis, "Kota Putih yang bernama Isbījāb," memperlihatkan hubungan antara kata bahasa Persia atau Sogdiana untuk warna putih, sipīd atau ispīd.[5] Kashgari juga menyebutkan bahwa kota tersebut pada kala itu dikenal dengan nama Sayram yang merupakan nama yang dipakai sekarang. Ilmuwan oriental Rusia N. S. Lykoshin menilai bahwa nama Sayram yang benar adalah Sar-i ayyām. Akan tetapi editornya berpendapat bahwa bukan ayyām melainkan kata bahasa Arab yamm, "laut, sungai" yang merujuk pada mata air dari sebuah sungai kecil. Jika asal nama Sayrām berasal dari rumpun bahasa Turk, kemungkinan artinya merujuk pada "tempat air dangkal".[6] Sementara itu, al-Kāshgharī menyebut, berasma tulisannya mengenai Sayrām sebagai nama Isfijāb, nama seyrem sūw "air dangkal", yang juga merupakan nama sungai yang mengalir dari timur menuju pusat kota. Kashgari kemudian menambahkan catatan mengenai kata seyremlen- "menjadi dangkal" dengan frase sūw seyremlendī "airnya menjadi dangkal (atau sedikit)".[7][8]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kota Sayram merayakan hari jadinya yang ke-3.000[9] pada tahun 1999.
Beberapa sejarawan lokal menyebutkan bahwa penyebutan Sayram pertama kali berada di Avesta, kitab suci agama Zoroastrianisme. Terdapat penyebutan nama sebuah sungai serta sebuah negeri atau sekelompok orang yaitu Sairima elis, "orang/negeri (di dekat) Sayram".[1] Sayram pada masa Kekaisaran Akhemeniyah dapat menjadi kota perbatasan utara. Tidak ada catatan mengenai Sayram di masa penaklukkan Persia oleh Alexander yang Agung.
Pada abad ke-7, Konfederasi Turk Barat terdiri atas lima suku Tu-lu dan lima suku Nu-shih-pi, dikenal secara bersama-sama sebagai On Oq (Sepuluh Anak Panah) dan oleh sumber-sumber China sebagai Shih Hsing (Sepuluh Klan).[10] Pada tahun 642, khaqan (khan) dari suku Tu-lu berlindung di Isfijab dari serbuan Nu-shih-pi.[11]
Pengusiran beberapa sekte Kekristenan menyebabkan beberapa penganut Kristen berpindah ke wilayah Asia Tengah. Salah satunya adalah Nestorianisme, yang ditolak oleh Konsili Efesus Pertama pada tahun 431. Terdapat sebuah komunitas Kristen di Sayram yang menolak untuk menganut Islam saat kedatangannya pada tahun 766.[1] Agama Buddha juga dianut luas di Asia Tengah pada kala itu. Sayram telah menjadi kota perdagangan yang penting selama berabad-abad sebelum kedatangan bangsa Arab.[12] Sayram atau Isfijab kemudian mejadi kota perbatasan antara wilayah Islam dengan kaum Turk.[13]
Sayram kemudian sempat berada di bawah kekuasaan berbagai negeri dan dinasti. Kepala suku Samaniyah dari Samarkand Nūḥ ibn Asad, menguasai Sayram pada tahun 840 dari bangsa Turk. Ia pun mendirikan dinding di sekeliling kota untuk melindunginya dari serbuan Turk.[5] Kara-Khanid merebut kota ini pada tahun 980 dari Nuh II dari Samaniyah.[2] Sayram juga sempat dikuasai oleh Mongol di bawah pengepungan yang dipimpin oleh Siet Alahai.[14] Genghis Khan berkemah di Sayram ketika menunggu kedatangan putra-putranya pada tahun 1223.[15]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Komposisi penduduk Sayram diperkirakan 95% beretnis Uzbek, 3% Kazakh, dan 1% Rusia. Kebanyaan dari penduduk Sayram seperti penduduk Asia Tengah lainnya beragama Islam.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Sayram Region, 75th Anniversary. By Yerkin Nurazxan, editor 2003. Published independently.
- ^ a b Blair, S. The monumental inscriptions from early Islamic Iran and Transoxiana. BRILL, 1992. ISBN 90-04-09367-2
- ^ Michael Fergus dan Zhanar Zhandosova. Kazakhstan: Coming of Age. Stacey International Publishers, Maret 2004 (ISBN 1-900988-61-5)
- ^ Barthold, rev. of Tārīkh-i Amniyya, in Sochineniya, viii, 213
- ^ a b Bosworth, C.E. "Isfīdjāb." Encyclopædia of Islam, 2nd ed., Brill, 2010.
- ^ Devin DeWeese, "Sacred History for a Central Asian Town: Saints, Shrines, and Legends of Origin in Histories of Sayrām, 18th-19th Centuries," Revue des mondes musulmans et de la Méditerranée [online], 89-90. Diakses pada 10 Desember 2010.
- ^ al-Kàshgharî, Mahmûd, 1982–85, R. Dankoff and J. Kelly (transl.), Compendium of the Turkic Dialects (Diwân lughāt al-Turk), Sources of Oriental Languages and Literatures, 7, Turkish Sources, VII, Cambridge, Harvard University Printing Office. II, p. 256
- ^ Clauson, Gerard (1972). An Etymological Dictionary of Pre-Thirteenth Century Turkish. Oxford: Clarendon Press. hlm. 859–860.
- ^ Sayram Region, 75th Anniversary. Yerkin Nurazxan, editor 2003. Published independently.
- ^ The Cambridge history of early Inner Asia. By Denis Sinor. Cambridge University Press, 1990. ISBN 0-521-24304-1, ISBN 978-0-521-24304-9
- ^ Early mystics in Turkish literature. By Mehmet Fuat Köprülü, Gary Leiser, Robert Dankoff. Routledge, 2006. ISBN 0-415-36686-0, ISBN 978-0-415-36686-1
- ^ History of Civilizations of Central Asia Motilal Banarsidass Publ. ISBN 81-208-1540-8, ISBN 978-81-208-1540-7
- ^ A history of inner Asia, Svatopluk Soucek. Cambridge University Press, 2000
- ^ Mediaeval Researches from Eastern Asiatic Sources: Fragments Towards the Knowledge of the Geography and History of Central and Western Asia from the 13th to the 17th Century, E. Bretschneider. K. Paul, Trench, Trübner & co., ltd, 1910.
- ^ Turkestan Down to the Mongol Invasion, Vasiliĭ Vladimirovich Bartolʹd. Luzac, 1958.