Sehidup (Tak) Semati
Sehidup (Tak) Semati | |
---|---|
Sutradara | Iqbal Rais |
Produser | Hasrat Djoeir Gita Jiwatram |
Ditulis oleh | Hilman Mutasi Lanri Jaya |
Pemeran | Winky Wiryawan Fanny Fabriana Joanna Alexandra Astri Nurdin Bolot Henky Solaiman Faqih Ngademin Marissa Jeffryna |
Penata musik | Andhika Triyadi |
Sinematografer | Tono Wisnu |
Penyunting | Ryan Purwoko |
Perusahaan produksi | Millenium Visitama Film Starvision Plus |
Distributor | Starvision Plus |
Tanggal rilis | 3 Juni 2010 |
Durasi | 97 menit |
Negara | Indonesia |
Sehidup (Tak) Semati merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 3 Juni 2010 dengan disutradarai oleh Alm. Iqbal Rais yang dibintangi antara lain oleh Winky Wiryawan, Joanna Alexandra, Fanny Fabriana, Henky Solaiman, Rina Nose, Faqih Ngademin, Bolot, Mario Maulana, dan Marissa Jeffryna, . Saat ini film Sehidup Tak Semati didistribusikan oleh Starvision Plus
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Dan adalah Titan (Winky Wiryawan) dan Helena (Fanny Fabriana) pasangan suami-istri muda yang saling mencintai. Keduanya adalah eksekutif muda yang sukses. Namun malang tak dapat ditolak, saat merayakan ultah pernikahan pertama mereka, terjadilah kecelakaan yang menimpa Helena dan Helena pun meninggal.
Belum hilang kesedihan ditinggal istrinya Titan sering mengalami penampakan Helena. Ternyata ini bukan halusinasi, karena arwah Helena memang masih gentayangan dan hanya menampakan diri pada Titan sang suami. Orang-orang menganggap Titan depresi ditinggal sang istri, kondisi ini merugikan Titan yang akan dipromosikan menjadi Vice-President di kantornya. Ia dianggap labil jiwanya karena sering berkomunikasi dengan arwah mendiang istrinya. Titan pun disarankan untuk pergi ke psikiater, oleh Psikiater Titan diberikan treatment dengan mengirim mahasiswi Psikologi, Olin (Joanna Alexandra) untuk observasi. Segala aktivitas Titan dari pagi sampai malam diikuti Olin.
Selain secara medis, upaya non-medis pun dilakukan. Antaranya minta bantuan paranormal, dukun, dan orang pintar. Termasuk Ki Jono Bolot (Bolot) yang punya kelebihan bisa melihat yang kasatmata, tetapi juga punya kekurangan yakni kurang pendengaran. Dari Ki Jono Bolot, barulah Titan mengetahui, bagaimana kiatnya agar arwah Helena bisa ‘pergi’ dengan tenang. Di saat itulah Titan bertemu Irene (Astri Nurdin), hubungan mereka kian dekat karena direstui Helena, tetapi kecelakaan lain terjadi yang menambah berat kondisi Titan. Beruntunglah Titan selalu ditemani sopirnya yang lucu (Faqih Ngademin). Maka perjalanan Titan untuk melepas arwah Helena dari dunia fana ke alam baka menjadi perjalanan yang romantis, heboh, lucu, dan menjadi suatu pengalaman baru dalam sinema Indonesia.[1]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Winky Wiryawan sebagai Titan
- Fanny Fabriana sebagai Helena
- Joanna Alexandra sebagai Olin
- Bolot sebagai Ki Jono Bolot
- Astri Nurdin sebagai Irene
- Faqih Ngademin sebagai Saut
- Rina Nose sebagai Kokom
- Marissa Jeffryna sebagai Sherly
- Hengky Solaiman sebagai Chandra (psikolog)
- Mario Maulana sebagai Barly
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Laman Sehidup (Tak) Semati[pranala nonaktif permanen], diakses pada 24 Mei 2010
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Ulasan di Cineplex Diarsipkan 2010-05-27 di Wayback Machine.