Lompat ke isi

Sikhanyiso Dlamini

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yang Mulia Putri Sikhanyiso
Putri Swaziland
Putri Sikhanyiso pada upacara Umhlanga tahun 2006
Kelahiran1 September 1987 (umur 37)
Mbabane, Swaziland
WangsaWangsa Dlamini
AyahMswati III
IbuSibonelo Mngometulu (Inkhosikati La Mbikiza)

Sikhanyiso Dlamini (lahir 1 September 1987) adalah putri sulung Raja Mswati III dari Swaziland. Ia adalah anak pertama dari 30 anak raja, dan ibunya adalah salah satu dari 10 istri Raja Mswati III, yakni Inkhosikati LaMbikiza.

Kehidupan awal dan pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Sikhanyiso Dlamini dididik di Britania di sebuah sekolah swasta, St Edmund's College, Ware, di Hertfordshire. Ia kemudian meneruskan studinya, belajar drama di Biola University, California.[1] Pada tahun 2012, Putri Sikhanyiso lulus dari Universitas Sydney dengan gelar master dalam bidang komunikasi digital. Saat di Australia, ia tinggal di Glebe bersama dengan pembantu istana yang ditunjuk untuk menemaninya, bernama Yemma Sholo.[2] Ia adalah anak pertama dari Inkhosikati LaMbikiza dan memiliki lebih dari 200 paman dan bibi melalui kakeknya, Raja Sobhuza II, yang memiliki 70 istri dan 201 anak. Ia juga merupakan salah satu dari 1000 cucu di Keluarga Kerajaan Swaziland, Wangsa Dlamini.

Ia adalah anak sulung dari 30 anak Raja Mswati III, ibunya adalah Inkhosikati LaMbikiza (Sibonelo Mngomezulu). Ia memiliki 200 bibi dan paman.[3]

Pada tahun 2001, Mswati III menggelar umchwasho – sebuah ritual kesucian tradisional – di Swaziland sebagai sarana memerangi epidemi AIDS. Sang putri menjadi fokus kontroversi saat ia tinggal di luar negeri, ia tidak terikat oleh struktur umchwasho tersebut.[4] Saat belajar di luar negeri, Putri Sikhanyiso mengembangkan reputasi untuk mengabaikan atau memberontak terhadap tradisi negara asalnya itu.[5] Sikhanyiso memakai celana jins dan rok mini gaya Barat, sesuatu hal yang dilarang untuk dilakukan oleh wanita Swaziland.[6]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Pada 14 Desember 2003, sebuah laporan yang muncul di Times of Swaziland mengklaim bahwa Putri Sikhanyiso melakukan perjalanan ke AS dan Inggris, dan pemerintah Swaziland menghabiskan dana hampir 1 juta lilangeni (US$ 100.000) untuk membiayai perjalanannya. Kantor perdana menteri kemudian mengeluarkan pernyataan pers untuk membantah klaim ini.[7]

Ulang tahun Putri Sikhanyiso yang ke-17, dirayakan dengan pesta yang melibatkan musik keras dan minuman beralkohol di kediaman ibu Ratu. Sebagai hukuman karena sang putri tidak menghormati kediaman kerajaan, selama pengumuman pertunangan Raja Mswati III dengan calon istri barunya, seorang pengawas resmi yang mengawasi urusan tradisional memukul Putri Sikhanyiso dengan tongkat.[8]

Tahun berikutnya, Putri mengkritik praktek poligami di Swaziland dan mengatakan "poligami hanya membawa keuntungan dalam hubungan bagi laki-laki, dan ini bagi saya tidak adil dan jahat". Putri kemudian "dibungkam" oleh Istana Kerajaan dan pers tidak diizinkan untuk menghubunginya.[9] Ia adalah seorang aktris dan rapper dan umumnya dikenal sebagai "Pashu" di Swaziland.[10][11]

Ia tampil dalam sebuah film dokumenter pada tahun 2007 berjudul Without the King yang bercerita tentang monarki di Swaziland, perbedaan antara kekayaan para bangsawan dan kemiskinan yang meluas di kehidupan rakyat mereka, serta krisis AIDS di Swaziland.[12][13]

Pada akhir September 2013, dia melakukan percakapan Twitter yang panjang selama tiga jam dengan organisasi terlarang Swazilad, Gerakan Demokratik Rakyat Bersatu.[14] Setelah itu akun Twitter-nya dihapus tanpa penjelasan.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Raja mendukung Putri dengan diluncurkannya Yayasan Imbali pada bulan April 2014.[15] Yayasan ini berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan spiritualitas Imbali YemaSwati (resimen dari gadis Swaziland yang dipimpin oleh Inkhosatana atau Kepala Gadis). Putri menjalankan kontes kecantikan Miss Swaziland Tourism.[16] The Swaziland Deaf Association meminta putri menjadi patronase untuk Miss Deaf Africa dan mendapat dukungan pemerintah.[17]

Selama Putri tinggal secara singkat di Malaysia untuk program magang di Universitas Limkokwing, ia merekam sebuah single berjudul "Hail Your Majesty" untuk menghormati ayahnya, Raja Mswati III. Debut lagu tersebut mendapatkan apresiasi tepuk tangan bergemuruh di Limkokwing selama penganugerahan gelar doktor kehormatan untuk Raja Mswati III pada 4 Juli 2013.[18]

Putri adalah anggota dewan direksi dari MTN Swaziland, sebuah perusahaan telekomunikasi seluler multinasional.[19] Ia menunjuk seorang pengusaha dari Malaysia, direktur MyStartBiz Sdn Bhd, Muhammad Qadeer, sebagai Utusan Khususnya untuk Promosi Investasi di Kerajaan Swaziland.[20]

Diskografi

[sunting | sunting sumber]
  1. "Abeze Kim" (feat M'du dan Pangeran Lindani)
  2. "Hail Your Majesty"
  3. "Can't Hold You Back" Singel oleh The Ymr Experience (feat Putri Sikhanyiso Dlamini)[21]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Busari, Stephanie (May 29, 2008). "British blue blood top 'Hottest Royal' list". CNN. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  2. ^ Frost, Carleen (May 5, 2012). "Royal rapper Princess Sikhanyiso Dlamini of Swaziland masters Sydney". Sydney Daily Telegraph. Diakses tanggal July 13, 2014. 
  3. ^ Matsebula, Bhekie (December 4, 2001). "Profile: Troubled King Mswati". BBC News. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  4. ^ Matsebula, Bhekie (December 17, 2001). "Swazi princess dons chastity tassel". BBC News. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  5. ^ "Swazi women fear losing their trousers". BBC News. June 24, 2002. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  6. ^ "Profile: Swaziland bans 'rape-provoking' miniskirts". The Age. December 25, 2012. Diakses tanggal Dec 25, 2012. 
  7. ^ "The Issue of 'E1 Million Spent on Princess Sikhanyiso' and The Issue of 'Building' Royal Palaces" (Press statement). Swaziland Prime Minister's office. January 26, 2004.
  8. ^ Domestic whippings in Swaziland, Aug 2005 - CORPUN ARCHIVE szd00508
  9. ^ "The princess's polygamy slur". Mail & Guardian. 1 September 2006. 
  10. ^ Princess Sikhanyiso P. Dlamini - Voice Over Talent
  11. ^ Pashu - ReverbNation
  12. ^ Scheib, Ronnie (April 23, 2008). "Without the King". Variety. Diakses tanggal May 12, 2011. 
  13. ^ Catsoulis, Jeannette (April 25, 2008). "An Extravagant Ruler of a Modest Kingdom". New York Times. Diakses tanggal 2008-06-15. 
  14. ^ "Swaziland Princess tweets with terrorists". Royalty in the News. 3 September 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-19. Diakses tanggal 2017-02-04. 
  15. ^ Tshabalala, Nontobeko (June 22, 2014). "King approves Imbali Foundation". Times of Swaziland. Diakses tanggal 2014-11-19. 
  16. ^ Manyathela, Thobeka (June 22, 2014). "Imbali Foundation to Host Miss Tourism SD". Times of Swaziland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal November 19, 2011. 
  17. ^ Masuku, Kwazi (June 30, 2014). "DPM Pledges Support for Miss Deaf Pageant". The Swazi Observer. Diakses tanggal 2014-11-19. 
  18. ^ Yee, Pete (July 10, 2014). "'Royal Rapper' Sikhanyiso shines". Limkokwing University. Diakses tanggal November 19, 2011. 
  19. ^ Dlamini, Welcome (June 4, 2012). "Sikhanyiso for MTN board". Times of Swaziland. Diakses tanggal November 26, 2015. 
  20. ^ Motau, Phephile (November 10, 2015). "Princess Sikhanyiso Appoints Malaysian to promote country". Times of Swaziland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-08. Diakses tanggal November 26, 2015. 
  21. ^ "Can't Hold You Back (feat. Princess Sikhanyiso Dlamini) - Single by The Ymr Experience on iTunes". iTunes. Diakses tanggal 2017-01-01.