Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka | |
---|---|
Julukan: Kota Tanah Sikka | |
Motto: Dari Tuhan, Kembali ke Tuhan | |
Koordinat: 8°29′18″S 122°58′26″E / 8.4883°S 122.974°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Tanggal berdiri | 1 Maret 1958 |
Dasar hukum | UU nomor 69 tahun 1958 |
Ibu kota | Maumere |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Fransiskus Roberto Diogo |
• Wakil Bupati | Romanus Woga |
• Sekretaris Daerah | Adrianus Firminus Parera |
Luas | |
• Total | 1.731,91 km2 (668,69 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 340.916 |
• Kepadatan | 200/km2 (510/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi) Sikka Palu'e Lio Melayu Maumere |
• IPM | 69,41 (2023) sedang [3] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0382 |
Pelat kendaraan | EB xxxx B* |
Kode Kemendagri | 53.07 |
APBD | Rp 1.242.240.000.000,- (2024)[4] |
PAD | Rp 113.400.000.000,- (2024)[4] |
DAU | Rp 682.407.638.000,- (2024)[5] |
DAK | Rp 223.424.086.000,- (2024)[6] |
Situs web | www |
Kabupaten Sikka adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten Sikka adalah Maumere. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Sikka tahun 2021, penduduk kabupaten ini pada berjumlah 321.953 jiwa (2020) dengan kepadatan 186 jiwa/km².[7] Dan pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 340.916 jiwa.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dahulu Kabupaten Sikka merupakan sebuah Onderafdeling dan kemudian menjadi Swapraja yang dipimpin oleh 12 raja dan ratu secara turun temurun. Yakni sejak pemerintahan Portugis saat dipimpin oleh Raja Don Alesu Ximenes da Silva hingga masa pemerintahan Belanda oleh Raja Andreas Djati da Silva pada tahun 1874. Saat kepemimpinan Raja J. Nong Meak da Silva pada tahun 1902 sistem pemerintahan Swapraja Sikka diubah dengan sistem Desentralisasi. Hingga kemudian berlakunya Undang - undang nomor 69 tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur maka pada tanggal 1 Maret 1958, daerah Swapraja Sikka dijadikan Daerah Tingkat II dengan ibu kotanya Maumere dengan kepala daerah pertama pada masa itu adalah D. P. C. Ximenes da Silva.
Penyelengaraan pemerintahannya di dasarkan atas Undang - undang nomor I tahun 1957 tentang pokok - pokok pemerintahan daerah. Pada tahun 1967 daerah tingkat II Swapraja Sikka di ganti namanya menjadi Kabupaten Sikka dengan kepala daerahnya Laurensius Say.[8]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Secara geografis, luas wilayah Kabupaten Sikka 7.553,24 Km² terdiri atas luas daratan (Pulau Flores) 1.614,80 km² dan pulau-pulau kecil sebanyak 18 buah 117,11 km² serta luas lautan 5.821,33 Km². Luas daratan Kabupaten Sikka dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur maka hanya sebesar 3,66% dari luas wilayah NTT atau seluas 47.349,91 km². Kabupaten Sikka terletak di antara 8°22'–8°50' Lintang Selatan dan 121°55'40"–122°41'30" Bujur Timur.[9]
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayah Kabupaten Sikka, NTT adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Flores dan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan |
Timur | Kabupaten Flores Timur |
Selatan | Laut Sawu |
Barat | Kabupaten Ende |
Topografi
[sunting | sunting sumber]Keadaan topografi sebagian besar berbukit, bergunung, dan berlembah dengan lereng-lereng yang curam yang umumnya terletak di daerah pantai. Keadaan tersebut di atas dapat dirinci: topografi dengan ketinggian 0–25 m dpl, yaitu dengan luas 29.863 ha atau sekitar 17,24% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, meliputi daerah pesisir pantai utara (sebagian besar) dan daerah pesisir pantai selatan serta daerah pesisir pantai pulau-pulau kecil lainnya. Topografi dengan ketinggian 25–100 m dpl, yaitu dengan luas 20.843 ha atau sekitar 12,03% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lanjutan daerah pesisir yang sebagian besar juga terdapat di bagian utara wilayah Kabupaten Sikka dan sebagian kecilnya di bagian selatan dan pulau-pulau kecil lainnya.
Topografi dengan ketinggian 100-500 mdpl, yaitu seluas 48.171 ha atau sekitar 27,81% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lereng atau kaki gunung dan perbukitan yang juga merupakan daerah peralihan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau pegunungan. Sementara itu, topografi dengan ketinggian 500–1000 m dpl, yaitu seluas 70.216 ha atau sekitar 40,54% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan. Selanjutnya, topografi dengan ketinggian lebih dari 1000 m dpl, yaitu seluas 4.098 ha atau sekitar 2,37% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi dan hanya terdapat di beberapa kecamatan saja.
Kondisi kemiringan tanah (kelerengan) di wilayah Kabupaten Sikka cukup bervariasi, berkisar dari 0% hingga 70% dan didominasi oleh kemiringan tanah yang lebih besar dari 40% dengan luas 81.167 ha atau sekitar 46,87% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka.[9]
Iklim
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Sikka beriklim tropis seperti pada daerah-daerah lain di Indonesia pada umumnya dengan tipe iklim sabana tropis (Aw) yang memiliki dua musim, musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau di wilayah Sikka biasanya berlangsung selama 7 hingga 8 bulan (April/Mei–Oktober/November) dengan bulan terkering adalah Agustus. Sementara itu, musim penghujan berlangsung kurang lebih selama 4–5 bulan (November/Desember–Maret/April). Curah hujan di wilayah ini berkisar antara 1.000–1.500 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan sebesar 60-120 hari per tahun. Suhu udara di wilayah Sikka berkisar antara 20 °C-33 °C. Tingkat kemebapan kelembaban nisbi 64%-86%. Kecepatan angin rata-rata 12–20 knots.
Data iklim Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.1 (86.2) |
30.6 (87.1) |
31.4 (88.5) |
32.1 (89.8) |
31.4 (88.5) |
31 (88) |
30.9 (87.6) |
31.1 (88) |
31.6 (88.9) |
32.3 (90.1) |
32.1 (89.8) |
31.1 (88) |
31.31 (88.38) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.5 (79.7) |
27.3 (81.1) |
27.4 (81.3) |
26.7 (80.1) |
26.5 (79.7) |
25.9 (78.6) |
25.3 (77.5) |
25.9 (78.6) |
26.8 (80.2) |
27.5 (81.5) |
27.4 (81.3) |
26.8 (80.2) |
26.67 (79.98) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.7 (72.9) |
23 (73) |
23.3 (73.9) |
22.5 (72.5) |
21.7 (71.1) |
20.8 (69.4) |
19.9 (67.8) |
20.6 (69.1) |
21.3 (70.3) |
23.1 (73.6) |
23 (73) |
22.3 (72.1) |
22.02 (71.56) |
Curah hujan mm (inci) | 284 (11.18) |
255 (10.04) |
180 (7.09) |
111 (4.37) |
66 (2.6) |
36 (1.42) |
26 (1.02) |
18 (0.71) |
26 (1.02) |
45 (1.77) |
108 (4.25) |
230 (9.06) |
1.385 (54,53) |
Rata-rata hari hujan | 13 | 11 | 11 | 7 | 4 | 3 | 2 | 2 | 2 | 4 | 8 | 12 | 79 |
% kelembapan | 81 | 83 | 79 | 75 | 71 | 68 | 65 | 62 | 67 | 69 | 74 | 78 | 72.7 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 171 | 198 | 216 | 267 | 278 | 267 | 279 | 299 | 294 | 305 | 261 | 212 | 3.047 |
Sumber #1: Climate-Data.org[10] & BMKG[11] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[12] |
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Daftar Bupati
[sunting | sunting sumber]No. | Potret | Nama
(masa hidup) |
Mulai Menjabat | Selesai Menjabat | Prd. | Jabatan Sebelumnya | Wakil Bupati | Ket. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
sebelum dilakukan pemilihan bupati definitif, Don Paulus Centis Ximenes da Silva yang sebelumnya merupakan Kepala Dewan Pemerintahan Daerah Swatantra Sikka ditunjuk sebagap pejabat sementara bupati | |||||||||
1 | Paulus Samador da Cunha | 1 Maret 1960 | 6 September 1967 | I | Anggota Konstituante | Tidak Ada | |||
2 | Laurentius Say | 6 September 1967 | 1972 | II | Anggota MPRS-RI | ||||
1972 | 19 September 1977 | III | |||||||
selama masa peralihan ini, Daniel Woda Palle ditunjuk sebagai pejabat sementara bupati | |||||||||
3 | Drs. Daniel Woda Palle |
10 Mei 1978 | 1983 | IV | Sekretaris Wilayah Daerah Sikka | Tidak Ada | |||
1983 | 1988 | V | |||||||
5 | Drs. Avelinus Maschur Conterius |
21 Mei 1988 | 21 Mei 1993 | VI | Sekretaris Wilayah Daerah Alor | ||||
6 | Alexander Idong | 21 Mei 1993 | 21 Mei 1998 | VII | Ketua DPRD Kabupaten Sikka | ||||
7 | Drs. Paulus Moa |
22 Mei 1998 | 22 Mei 2003 | VIII | Sekretaris Wilayah Daerah Liquisa | ||||
8 | Drs. Alexander Longginus |
31 Mei 2003 | 31 Mei 2008 | IX | Anggota DPRD Sikka | Drs. Yoseph Ansar Rera |
|||
9 | Drs. Sosimus Mitang |
31 Mei 2008 | 31 Mei 2013 | X | dr. Wera Damianus M.M. |
[13] | |||
10 | Drs. Yoseph Ansar Rera |
6 Juli 2013 | 6 Juli 2018 | XI | Wakil Bupati Sikka | Drs. Paulus Nong Susar |
[14][15] | ||
11 | Fransiskus Roberto Diogo S.Sos., M.Si. |
20 September 2018 | 20 September 2023 | XII | Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sikka | Romanus Woga | [16] |
Pelaksana tugas Bupati
[sunting | sunting sumber]Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret | Nama | Mulai Menjabat | Akhir Menjabat | Masa | Ket. | Bupati Definitif |
---|---|---|---|---|---|---|
Don Paulus Centis Ximenes da Silva | 1958 | 1 Maret 1960 | ||||
Drs. Daniel Woda Palle (Pelaksana Tugas) |
19 September 1977 | 10 Mei 1978 | [Ket. 1] | Transisi | ||
dr. Valentinus Sili Tupen M.K.M. (Pelaksana Tugas) |
31 Mei 2013 | 6 Juli 2013 | – | [Ket. 2] | Transisi | |
Drs. Paulus Nong Susar |
15 Februari 2018 | 23 Juni 2018 | [Ket. 3] | Transisi | ||
dr. Valentinus Sili Tupen M.K.M.(Pelaksana Harian) |
6 Juli 2018 | 20 Juli 2018 | [Ket. 4] | Transisi | ||
Adrianus Firminus (Penjabat) |
20 September 2023 | Petahana | [Ket. 5] | Transisi |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sikka dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[17] | 2019–2024[18] | 2024–2029 | ||
PKB | 2 | 4 | 4 | |
Gerindra | 5 | 3 | 3 | |
PDI-P | 4 | 5 | 4 | |
Golkar | 5 | 4 | 4 | |
NasDem | 3 | 4 | 4 | |
PKS | 1 | 1 | 1 | |
Hanura | 4 | 4 | 2 | |
Garuda | (baru) 0 | 2 | ||
PAN | 3 | 3 | 0 | |
Demokrat | 4 | 2 | 4 | |
PSI | (baru) 0 | 2 | ||
Perindo | (baru) 3 | 4 | ||
PPP | 1 | 0 | 1 | |
PKPI | 3 | 2 | ||
Jumlah Anggota | 35 | 35 | 35 | |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 12 |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Sikka terdiri dari 21 Kecamatan, 13 Kelurahan, dan 147 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 314.809 jiwa dengan luas wilayah 1.731,90 km² dan sebaran penduduk 182 jiwa/km².[19][20]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sikka, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
53.07.01 | Paga | 8 | Desa | ||
53.07.02 | Mego | 10 | Desa | ||
53.07.03 | Lela | 9 | Desa | ||
53.07.04 | Nita | 12 | Desa | ||
53.07.05 | Alok | 4 | 3 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.07.06 | Palue | 8 | Desa | ||
53.07.07 | Nelle | 5 | Desa | ||
53.07.08 | Talibura | 12 | Desa | ||
53.07.09 | Waigete | 9 | Desa | ||
53.07.10 | Kewapante | 8 | Desa | ||
53.07.11 | Bola | 6 | Desa | ||
53.07.12 | Magepanda | 5 | Desa | ||
53.07.13 | Waiblama | 6 | Desa | ||
53.07.14 | Alok Barat | 4 | Kelurahan | ||
53.07.15 | Alok Timur | 5 | 5 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.07.16 | Koting | 6 | Desa | ||
53.07.17 | Tanawawo | 8 | Desa | ||
53.07.18 | Hewokloang | 7 | Desa | ||
53.07.19 | Kangae | 9 | Desa | ||
53.07.20 | Doreng | 7 | |||
53.07.21 | Mapitara | 4 | Desa | ||
TOTAL | 13 | 147 |
Demografi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, mencatat penduduk Kabupaten Sikka berdasarkan agama yakni Kristen 89,55%, dengan mayoritas Katolik sebanyak 87,88% dan selebihnya Protestan 1,67.[1] Sejak tahun 2005, Sikka menjadi keuskupan baru, yakni keuskupan Maumere, di bawah Keuskupan Agung Ende dengan Uskup pertamanya Mgr. Vincentius Sensi Potokota.
Agama Islam cukup signifikan di kabupaten Sikka yakni 10,37%. Sebagian lagi beragama Hindu 0,06% dan Buddha 0,02%[2] Kawasan pesisir utara cukup banyak dihuni oleh masyarakat etnis pendatang Bajo Wuring, Buton, Bugis, dan Jawa yang menuturkan bahasa Melayu Maumere sebagai sarana komunikasinya.
Kawasan berpenduduk padat adalah di kawasan utara yang berbatasan dengan Laut Flores, sedang kawasan selatan yang berbatasan dengan Laut Sawu/Lautan Hindia berpenduduk jarang. Konsentrasi penduduk perkotaan ada di kota Maumere, termasuk ke dalam kecamatan Alok, Alok Timur dan Alok Barat, dan kawasan Geliting di Kewapante.
Perkantoran
[sunting | sunting sumber]Beberapa perusahaan papan atas skala Nasional yang sudah masuk di Maumere - Flores adalah Adira Finance (Jl Anggrek), Apotek K-24, Lab. Prodia, Apotek Kimia Farma, Batavia Air, Telkomsel, Bank Danamon, Bank BNI 46, Bank Mandiri, Gramedia, Bank Sinarmas dan sisanya lagi adalah perusahaan lokal atau daerah provinsi.
Bencana
[sunting | sunting sumber]Pada 12 Desember 1992 Maumere dilanda gempa dengan kekuatan 6,8 SR yang menyebabkan terjadinya tsunami, mengakibatkan sekitar 2000 penduduk meninggal dunia. Gempa tersebut disebabkan oleh penunjaman Lempeng Eurasia-Lempeng Indo-Australia yang terletak di sisi utara Maumere, yakni di Laut Flores. Korban terbanyak berasal dari penduduk yang tinggal di pulau-pulau di teluk Maumere, seperti Pulau Pemana, Pulau Besar dan Pulau Babi.
Transportasi
[sunting | sunting sumber]- Kota Maumere dapat diakses via udara dari Denpasar (transit dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar), Ende, Kupang dan Labuan Bajo. Bandara bernama Wai Oti yang sejak bulan Juli 2010 telah megalami pergantian nama menjadi Bandar Udara Frans Xavier Seda dengan panjang landasan aspal 2250 meter, dan dapat didarati oleh jenis pesawat Airbus seri A320 dan Boeing seri 737-500. saat ini terdapat 3 maskapai penerbangan yang melayani mobilitas penduduk antar pulau dan aktivitas ekspor dan impor. transportasi laut dapat diakses melalui pelabuhan laut Laurensius Say.
Kekayaan Alam
[sunting | sunting sumber]Kawasan ini memiliki potensi kekayaan alam yang cukup beragam, misalnya:
- Ikan laut
- Jambu mente (organik)
- Kakao (organik)
- Rumput laut
- Kemiri
- Asam
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Tempat Wisata
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Sikka juga memiliki tempat tujuan wisata yang layak untuk dikunjungi, yaitu:
- Wisata Selam dan Pantai (Eko-Wisata) di Kojogete, Pulau Pemanaa, Pulau Babi, Pantai Magepanda dan Pantai Paga.
- Wisata Lansekap atau Saujana (Eko-Wisata) Gunung Api Egon dan Gunung Kimangbuleng.
- Wisata Budaya di gereja antik peninggalan Portugis di Lela, Katedral St. Yosef di Maumere dan regalia peninggalan raja-raja Sikka.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Rumah Sakit
[sunting | sunting sumber]№ | Kode | Nama Rumah Sakit | Jenis | Tipe | Alamat |
---|---|---|---|---|---|
1 | 5310034 | RS Umum St. Gabriel Kewapante Sikka | RSU | D | Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur 86181 |
2 | 5310023 | RS St Elizabeth Lela | RSU | C | Jl. Dr. Sr. Conchita, Desa Lela, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur 86161 |
3 | 5310012 | RS Umum Dr TC Hillers Maumere | RSUD | C | Jl. Wairklau № 1, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur 86113 |
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 9 November 2024.
- ^ a b "Persentase Penduduk Menurut Agama di Provinsi Nusa Tenggara Timur 2016". BPS Provinsi NTT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-28. Diakses tanggal 27 Februari 2019.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.ntt.bps.go.id. Diakses tanggal 16 November 2024.
- ^ a b "Postur APBD Kabupaten Sikka Tahun 2024". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 9 November 2024.
- ^ "Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 9 November 2024.
- ^ "Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi NTT". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. 30. Diakses tanggal 9 November 2024.
- ^ "Kabupaten Sikka Dalam Angka 2021" (pdf). www.sikkakab.bps.go.id. BPS Kabupaten Sikka. hlm. 8, 48. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-18. Diakses tanggal 2021-04-06.
- ^ "Profil Kabupaten Sikka". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-12. Diakses tanggal 2018-07-12.
- ^ a b "Profil Sikka" (PDF).[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Maumere, Nusa Tenggara Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 21 September 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 80 & 144. Diakses tanggal 21 September 2024.
- ^ "Maumere, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 21 September 2020.
- ^ "SODA Bangun Sikka Dengan Dua Program". blogspot.com. 01-06-2008. Diakses tanggal 08-05-2022.
- ^ "Gubernur NTT Minta Bupati Sikka Terpilih Perhatikan Nasib Masyarakat Palue". beritasatu.com. 06-07-2013. Diakses tanggal 08-05-2022.
- ^ Lewanmeru, Oby (20-07-2018). Ferry Ndoen, ed. "Penjabat Gubernur NTT Lantik Flory Mekeng Jadi Penjabat Bupati Sikka". Tribunnews.com. Diakses tanggal 08-05-2022.
- ^ "Gubernur NTT Lantik Bupati dan Wakil Bupati Sikka Terpilih". radarntt.co. 21-09-2018. Diakses tanggal 08-05-2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sikka 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Sikka 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-14. Diakses tanggal 2020-05-23.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "Ket.", tapi tidak ditemukan tag <references group="Ket."/>
yang berkaitan