Kekristenan di Indonesia
Kekristenan menurut negara |
---|
Daftar lengkap |
Total populasi | |
---|---|
29.579.316 (2024)[1] 10.5% dari populasi | |
Wilayah dengan populasi signifikan | |
Mayoritas: Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara Minoritas yang signifikan: Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku | |
Kitab suci | |
Alkitab | |
Bahasa | |
Bahasa Indonesia (resmi), Bahasa Inggris (layanan ibadah internasional), berbagai bahasa daerah |
Kekristenan atau Kristen adalah agama terbesar kedua di Indonesia, setelah Islam. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Filipina, populasi Protestan terbesar di Asia Tenggara, dan populasi Kristen terbesar ketiga di Asia setelah Filipina dan Tiongkok, diikuti oleh India. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di dunia Muslim, setelah Nigeria, diikuti oleh Mesir. Umat Kristen di Indonesia yang berjumlah 29.579.316 juta jiwa merupakan 10,47% dari populasi negara pada tahun 2024, dengan 7,40% Protestan (20.911.697 juta) dan 3,06% Katolik (8.667.619 juta). Beberapa provinsi di Indonesia mayoritas beragama Kristen. Di Indonesia, kata Kristen mengacu pada Protestan dan Ortodoks,[3] sedangkan Katolik disebut sebagai Katolik. Pada abad ke-21 laju pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen telah meningkat, khususnya di kalangan minoritas Tionghoa.[4][5][6]
Wilayah dan suku tradisional Kristen di Indonesia terkonsentrasi di Tanah Batak, Taneh Karo, Nias, Simalungun, sebagian suku Tionghoa, Mentawai, pedalaman Kalimantan (suku Dayak) , Minahasa, Sangir, Poso, Toraja, Mamasa, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku dan Papua. Selain itu terdapat juga beberapa desa berpenduduk mayoritas Kristen di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur yang hidup diantara mayoritas umat Islam.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria (Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni, Pancur (Sekarang wilayah dari Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 M).
Sejarah kedatangan telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih” (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India. Dalam bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (al-Hindah).[7]
Gereja Ortodoks adalah kelompok Kristen/Gereja pendatang yang menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, pertama hadir dan datang ke Indonesia yang ditandai dengan/melalui kehadiran Gereja Nestorian yang merupakan corak gereja Asiria di daerah Fansur (Barus), di wilayah Mandailing, Sumatera Utara.
Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1511 di tanah Aceh, yaitu dari Ordo Karmel, dan 1534 di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547.
Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas, sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran.
Pada tahun 1960-an akibat anti-Komunis dan anti-Konfusianisme banyak pengikut Komunis dari kalangan orang Tionghoa dan sebagian suku Jawa Kejawen mengklaim diri sebagai orang Kristen, akan tetapi banyak bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Sedangkan pemeluk Kristen di kalangan suku Jawa ada diantara mayoritas umat Islam, baik di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Kekerasan dan diskriminasi
[sunting | sunting sumber]Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Sunat paksa dan konversi paksa orang Kristen terjadi selama konflik Muslim-Kristen 1999–2002 di Maluku, bersamaan dengan serangan terhadap gereja-gereja di seluruh Indonesia. Tentara, khususnya satuan pasukan khusus Kopassus, dituduh membantu penyerangan di Maluku, dan tanggapan resmi terhadap serangan ini kurang, sedangkan kekuatan penuh hukum digunakan terhadap orang-orang Kristen yang terlibat dalam balas dendam. Eksekusi tiga warga Katolik di Sulawesi pada tahun 2006 menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa negara Indonesia lebih menyukai Muslim sambil menghukum minoritas Kristen.
Bahkan setelah meredanya konflik Maluku, orang-orang Kristen menjadi korban serangan di bawah umur, tetapi biasa, oleh organisasi Muslim ekstrimis seperti Front Pembela Islam (FPI). Pada tahun 2005, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh pemenggalan tiga siswi sekolah Kristen, yang dilakukan oleh ekstremis Muslim di Sulawesi.
Pada tanggal 8 Februari 2011, penonton sidang menyerang terdakwa, jaksa dan hakim, dan perusuh Muslim merusak gereja-gereja Protestan dan Katolik, sekolah, dan properti lainnya di Temanggung, Jawa Tengah sebagai protes bahwa jaksa hanya menuntut agar pengadilan menghukum Antonius Bawengan sampai lima tahun penjara (hukuman maksimum yang diizinkan oleh hukum) karena dugaan penistaan terhadap Islam melalui selebaran yang dibagikan. Seorang ulama Muslim setempat diduga menuntut agar Antonius menerima hukuman mati. Hakim segera menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Antonius. Penduduk Muslim setempat dilaporkan melindungi seorang imam Katolik dan berusaha meminimalkan kerusakan. Ulama setempat kemudian dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena menghasut kerusuhan Temanggung. Kerusuhan Temanggung terjadi dua hari setelah 1.500 Muslim Sunni menyerang Muslim Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, menewaskan tiga orang.
Di sisi lain, juga pada Februari 2011, seorang pemimpin dan pengikut FPI setempat masing-masing menerima hukuman paling lama 5,5 bulan dan dibebaskan berdasarkan waktu yang dijalani setelah anggota kelompok memukul kepala pendeta HKBP dengan papan kayu dan menikam seorang sesepuh HKBP di bagian perut. Rencana penyerangan lewat mobil tersebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat saat para korban sedang berjalan menuju kebaktian gereja dan terkait dengan penolakan umat Islam setempat terhadap pembangunan gereja. Sementara aktivis hak asasi manusia lokal menyatakan kekecewaannya dengan hukuman yang minimal, tidak ada kerusuhan yang terjadi. Sebelumnya, pada 2010, ratusan anggota FPI menyerang jemaah saat kebaktian HKBP di Bekasi, memukuli banyak perempuan. Polisi berada di lokasi tetapi hanya memberikan sedikit perlindungan.
Pada awal Ramadhan Agustus 2011, sekelompok umat Islam menyerang dan membakar tiga gereja di Kuantan, Senggingi, dan Riau. Polisi, yang tidak memberikan alasan apa pun atas pembakaran tersebut, mengatakan bahwa pembakaran itu dilakukan demi menjaga kedamaian Ramadhan bagi umat Islam.
Keputusan bersama menteri tahun 2006 tentang rumah ibadah (ditandatangani oleh Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri) mengharuskan sebuah kelompok agama untuk mendapatkan persetujuan dari setidaknya 60 rumah tangga di sekitar sebelum membangun sebuah rumah ibadah. Keputusan ini telah sering digunakan untuk mencegah pembangunan tempat ibadah non-Muslim dan telah dikutip oleh organisasi Muslim radikal untuk berbagai serangan terhadap non-Muslim.
Pada 9 Mei 2017, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang beragama Kristen divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana penodaan agama.
Pada 13 Mei 2018 tiga gereja menjadi sasaran bom bunuh diri di Surabaya.
Pada tanggal 28 November 2020, sekitar 10 orang, diduga dari Mujahidin Indonesia Timur, membunuh empat orang Kristen dan membakar sebuah pos Bala Keselamatan dan rumah-rumah orang Kristen di Sulawesi Tengah, Indonesia. Tiga dari korban tewas dengan digorok lehernya, dan korban lainnya dibunuh dengan cara dipenggal. Di sisi lain, polisi nasional Indonesia telah membantah bahwa serangan tersebut bermotif agama, meskipun polisi berjanji untuk mulai mengejar para pelaku.
Pertumbuhan
[sunting | sunting sumber]Agama Kristen merupakan agama dengan populasi terbesar kedua di Indonesia sehingga meskipun Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, hak warga negara yang beragama Kristen berkedudukan sama dengan warga negara yang beragama Islam (berbeda dengan beberapa negara seperti Malaysia, beberapa negara Arab) dan negara lainnya. Di provinsi Papua , Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat daya dan Sulawesi Utara, Protestan merupakan agama mayoritas, sedangkan di Nusa Tenggara Timur dan Papua Selatan merupakan mayoritas Katolik.
Jumlah populasi orang Kristen yang cukup signifikan juga ditemukan di sekitar danau Toba dan Kepulauan Nias, di Sumatera Utara, Kepulauan Mentawai di Sumatra Barat, pedalaman Kalimantan, pedalaman Tana Toraja dan sebagian wilayah di provinsi Maluku. Protestan di Indonesia terdiri dari berbagai denominasi, yaitu Gereja Kristen Jawa, Huria Kristen Batak Protestan, Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Tiberias Indonesia/Gereja Bethel Indonesia, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Yesus Sejati, Mennonit, Gereja Metodis, Gereja Baptis, Gereja Kristen Protestan Simalungun, Gereja Kemah Injil Indonesia dan denominasi lainnya.
Menurut provinsi
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah data umat Kristen di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Agama tahun 2020.[8]
Pulau | Provinsi | Ibu kota | Populasi (2020) |
Protestan (%) |
Katolik (%) |
Total (%) |
Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Sumatra | Aceh | Banda Aceh | 5.253.512 | 1,22 | 0,10 | 1,32 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Pakpak dan Suku Batak Toba yang tinggal di wilayah kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Kota Subulussalam dan keturunan Tionghoa |
Kepulauan Nusa Tenggara | Bali | Denpasar | 4.236.983 | 1,56 | 0,79 | 2,35 | Pemeluk Kristen adalah masyarakat asal provinsi NTT, suku Minahasa, Batak dan keturunan Tionghoa. Desa Blimbing Sari di kecamatan Melaya, Jembrana, satu desa yang 99% penduduknya beragama Kristen. |
Jawa | Banten | Serang | 10.868.810 | 2,64 | 1,24 | 3,88 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan asal Indonesia Timur |
Sumatra | Bengkulu | Bengkulu | 2.001.578 | 1,65 | 0,41 | 2,06 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa dan Batak |
Sulawesi | Gorontalo | Gorontalo | 1.181.531 | 1,48 | 0,09 | 1,57 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Minahasa dari provinsi tetangga Sulawesi Utara |
Jawa | DKI Jakarta | Jakarta Pusat | 11.011.862 | 8,58 | 3,92 | 12,50 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Jambi | Jambi | 3.491.764 | 3,25 | 0,57 | 3,82 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Jawa | Jawa Barat | Bandung | 45.632.714 | 1,83 | 0,64 | 2,47 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Jawa | Jawa Tengah | Semarang | 36.614.603 | 1,65 | 0,98 | 2,63 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Jawa | Jawa Timur | Surabaya | 40.706.075 | 1,69 | 0,68 | 2,37 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Barat | Pontianak | 5.427.075 | 11,50 | 22,17 | 33,67 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Selatan | Banjarmasin | 4.042.565 | 1,33 | 0,53 | 1,86 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Suku Dayak, Batak dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Tengah | Palangka Raya | 2.577.215 | 16,67 | 3,16 | 19,83 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, Batak, Indonesia Timur dan keturunan Tionghoa |
Kalimantan | Kalimantan Timur | Samarinda | 3.612.106 | 7,63 | 4,34 | 11,97 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak, Toraja, Minahasa dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Utara | Tanjung Selor | 654.949 | 20,37 | 5,95 | 26,32 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak, Toraja, Minahasa dan Indonesia Timur |
Sumatra | Kepulauan Bangka Belitung | Pangkalpinang | 1.394.483 | 2,09 | 1,35 | 3,44 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Kepulauan Riau | Tanjungpinang | 1.961.388 | 11,97 | 2,43 | 14,40 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Lampung | Bandar Lampung | 9.044.962 | 1,43 | 0,92 | 2,35 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Kepulauan Maluku | Maluku | Ambon | 1.854.229 | 39,33 | 6,83 | 46,16 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Ambon, Kei, Buru, NTT dan keturunan Tionghoa |
Kepulauan Maluku | Maluku Utara | Sofifi | 1.314.849 | 24,53 | 0,49 | 25,02 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Galela di pulau Halmahera, NTT dan keturunan Tionghoa |
Kepulauan Nusa Tenggara | Nusa Tenggara Barat | Mataram | 5.287.577 | 0,26 | 0,19 | 0,45 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat asal Nusa Tenggara Timur |
Kepulauan Nusa Tenggara | Nusa Tenggara Timur | Kupang | 5.120.061 | 36,17 | 53,56 | 89,73 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Flores, Timor, Atoni, Lamahot, Rote dan Manggarai |
Papua | Papua | Jayapura | 4.346.593 | 69,02 | 15,40 | 84,42 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Amungme, Arfak, Asmat, Dani, Damal, Yali dan suku-suku lainnya asal Toraja, Minahasa, NTT, Batak dan Maluku |
Papua | Papua Barat | Manokwari | 871.510 | 54,12 | 7,63 | 61,75 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Biak, Arfak, Irarutu dan suku-suku lainnya asal Toraja, Minahasa, NTT, Batak dan Maluku |
Sumatra | Riau | Pekanbaru | 6.149.692 | 9,46 | 1,03 | 10,49 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Barat | Mamuju | 1.316.812 | 14,78 | 1,13 | 15,91 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Mamasa keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Selatan | Makassar | 9.117.380 | 7,68 | 1,69 | 9,37 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Mamasa keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Tengah | Palu | 2.969.475 | 16,57 | 0,89 | 17,46 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Pamona, Mori, sebagian suku Babasal (Banggai, Balantak, Saluan), Minahasa, keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Tenggara | Kendari | 2.632.939 | 1,71 | 0,61 | 2,32 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Indonesia Timur dan keturunan Tionghoa |
Sulawesi | Sulawesi Utara | Manado | 2.751.038 | 63,27 | 4,42 | 67,69 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Minahasa, Sangir, Talaud, sebagian Mongondow, Batak, keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sumatra | Sumatera Barat | Padang | 5.542.994 | 1,46 | 0,84 | 2,30 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Mentawai yang tinggal di kepulauan Mentawai, serta keturunan Tionghoa dan Batak |
Sumatra | Sumatera Selatan | Palembang | 8.267.779 | 0,97 | 0,60 | 1,57 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Sumatera Utara | Medan | 14.908.036 | 27,28 | 4,34 | 31,62 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Batak,(mayoritas Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, sebagian kecil Angkola, Mandailing), Nias, Tionghoa |
Jawa | Yogyakarta | Yogyakarta | 3.645.487 | 2,44 | 4,58 | 7,02 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Indonesia | DKI Jakarta | (2018) |
(7,60) |
(3,12) |
(10,72%) |
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Agama di Indonesia
- Gereja Katolik di Indonesia
- Konferensi Waligereja Indonesia
- Daftar persekutuan gereja di Indonesia
- Protestanisme di Indonesia
- Kebebasan beragama di Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja Tionghoa Indonesia
- Persekutuan Kerjasama Antar Gereja-gereja di Indonesia
- Natal di Indonesia
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Agama". Ministry of Religious Affairs. 30 June 2024. Diakses tanggal 30 August 2024.
Muslim 236 Million (83), Christianity 29.5 Million (10.4), Hindu 4.69 million (1.7), Buddhist 2.02 million (0.7), Folk, Confucianism, and others 192.311 (0.1), Total 277.749.673 Million
- ^ Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono. Demography of Indonesia's Ethnicity. Singapore: ISEAS: Institute of Southeast Asian Studies, 2015. p. 273.
- ^ Denys Lombard, "Nusa Jawa: Batas-batas pembaratan", Jakarta, 1996, h. 268
- ^ Brazier, Roderick (2006-04-27). "Opinion | In Indonesia, the Chinese go to church". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2021-04-28.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAFP 7 February 2008
- ^ "(PDF) Believers in Christ from a Muslim Background: A Global Census | Duane A Miller - Academia.edu". 2019-09-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-28. Diakses tanggal 2021-04-28.
- ^ "Profil Gereja di Indonesia : Gereja Asiria". Tim PPGI. Diakses tanggal 2011-08-22.
- ^ "Statistik Umat Menurut Agama di Indonesia". Kementerian Agama Republik Indonesia. 15 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2021.