Siklus Mitologi
Siklus Mitologi adalah pengelompokan konvensional dalam mitologi Irlandia. Siklus ini terdiri dari cerita dan puisi tentang Tuatha Dé Danann yang dianggap seperti dewa-dewa dan didasarkan pada dewa-dewa pagan Irlandia, serta ras mitologis lainnya seperti Fomorian dan Fir Bolg. Siklus Mitologi merupakan salah satu dari empat siklus utama dalam mitos dan legenda Irlandia kuno, bersama dengan Siklus Ulster, Siklus Fianna, dan Siklus Para Raja. Nama "Siklus Mitologi" mulai digunakan oleh Arbois de Jubainville sekitar tahun 1881–1883[1]. James MacKillop menyatakan bahwa istilah tersebut sekarang dianggap "agak canggung", dan John T. Koch menambahkan bahwa istilah ini "berpotensi menyesatkan, karena narasi yang dimaksud hanya mewakili sebagian kecil dari mitologi Irlandia yang masih ada"[1]. Koch lebih memilih nama yang diberikan oleh T Ó Cathasaigh, yaitu Siklus Para Dewa. Karya-karya penting dalam siklus ini adalah Lebor Gabála Érenn ("Kitab Penaklukan"), Cath Maige Tuired ("Pertempuran Moytura"), Aided Chlainne Lir ("Anak-Anak Lir"), dan Tochmarc Étaíne ("Peminangan Étaín")[2].
Mitologi Penciptaan Dunia dalam Tradisi Keltik
[sunting | sunting sumber]Mitologi Keltik, terutama di Irlandia, menggambarkan proses penciptaan dunia melalui berbagai kisah dan legenda yang berkembang seiring berjalannya waktu. Meskipun catatan tertulis tentang mitologi ini jarang ditemukan dalam bentuk kuno, banyak dari cerita-cerita tersebut diabadikan oleh penulis Romawi dan Yunani pada masa kemudian[3]. Salah satu tantangan terbesar dalam melacak mitos penciptaan Keltik adalah kepercayaan mereka yang disampaikan secara lisan, sementara para Druid—pendeta dalam masyarakat Keltik—melarang ajaran ini dituliskan[4].
Bangsa Keltik
[sunting | sunting sumber]Bangsa Keltik adalah kelompok suku-suku kuno yang berasal dari Eropa Tengah, yang kemudian bermigrasi dan menetap di wilayah Eropa Barat, termasuk Britania Raya dan Irlandia[5]. Bangsa Keltik dikenal memiliki budaya, bahasa, dan tradisi yang relatif seragam. Keberadaan bangsa Keltik paling menonjol di Irlandia dan Britania, sedangkan jejak budaya mereka di negara-negara seperti Spanyol dan Prancis semakin pudar[2].
Mitos Penciptaan Keltik
[sunting | sunting sumber]Cerita-cerita penciptaan dunia dalam mitologi Keltik sering kali menampilkan tokoh-tokoh primordial dan elemen-elemen alam. Dua versi mitos penciptaan yang terkenal datang dari tradisi Irlandia, yang merupakan bagian dari mitologi Keltik itu sendiri[6].
Penciptaan dunia dari Danu dan Don
[sunting | sunting sumber]Dalam versi pertama mitos penciptaan ini, dunia dimulai dari kekosongan yang melahirkan dua makhluk primordial: Danu, seorang dewi, dan Don, seorang dewa. Dari hubungan mereka, lahir tiga anak utama: Bri, Iuchar, dan Iucharba. Namun, anak-anak ini merasa terjebak di antara tubuh orang tua mereka yang terus berpelukan. Untuk mengakhiri penderitaan ini, Bri memutuskan untuk membunuh Don, ayah mereka. Setelah Don dibunuh, tubuhnya terpecah menjadi sembilan bagian, yang masing-masing menjadi bagian dari dunia. Tengkorak Don menjadi langit, otaknya menjadi awan, dagingnya menjadi daratan, dan darahnya menjadi lautan[1].
Penciptaan dari buih laut dan pohon kehidupan
[sunting | sunting sumber]Versi kedua dari mitos penciptaan Keltik mengisahkan bahwa dunia diciptakan dari buih laut dan pohon kehidupan. Seekor kuda betina bernama Eoca muncul dari buih laut dan memakan sebuah biji dari pohon kehidupan, yang kemudian tumbuh di dalam rahimnya. Dari kehamilan ini, lahirlah Cernunnos, dewa bertanduk yang menjadi penguasa alam semesta. Ketika Cernunnos berusaha menciptakan lebih banyak kehidupan di bumi, raksasa dari kedalaman laut yang iri dengan kekuasaan para dewa memulai peperangan. Pada akhirnya, para dewa menang, tetapi kisah ini menekankan adanya pertarungan abadi antara kekuatan alam yang mendasari penciptaan dunia[7].
Kontroversi
[sunting | sunting sumber]Mitos penciptaan dalam tradisi Keltik penuh dengan distorsi, terutama karena sebagian besar catatan yang ada ditulis oleh penulis Romawi dan Yunani pada abad pertengahan, jauh setelah masyarakat Keltik mengalami perubahan besar akibat invasi Romawi[8]. Julius Caesar, dalam kampanye militernya melawan bangsa Keltik, tercatat mendokumentasikan banyak aspek budaya dan agama mereka. Namun, ada dugaan bahwa penulis Romawi mungkin telah mengubah atau menyesuaikan cerita-cerita tersebut agar lebih sesuai dengan kepercayaan dan pandangan dunia Romawi[3]. Menurut sejarawan Chris Hooks, sebagian besar informasi yang kita ketahui tentang mitos Keltik berasal dari sumber-sumber non-Keltik, sehingga sulit untuk menentukan keaslian dari cerita-cerita tersebut[3].
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c P. MacCana, Keltik Mythology. Hamlyn Publishing, 1970.
- ^ a b M. Green, The Keltik World. Routledge, 1997.
- ^ a b c C. Hooks, Myth and Misinformation: Understanding the Keltik Pantheon. HarperCollins, 2003.
- ^ P. B. Ellis, The Keltik Dawn: A History of Keltik Christianity. Bloomsbury Publishing, 1994.
- ^ P. Freeman, War, Women, and Druids: Eyewitness Reports and Early Accounts of the Ancient Celts. University of Texas Press, 2001.
- ^ D. Rankin, Keltik Gods and Heroes. B. T. Batsford Ltd, 1987.
- ^ M.-L. Sjoestedt, Gods and Heroes of the Celts. Methuen & Co. Ltd, 1940.
- ^ J. Caesar, The Conquest of Gaul, translated by A. Wiseman. Penguin Classics, 1964.