Lompat ke isi

Siklus berita 24 jam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beberapa siaran NBC News secara bersamaan (termasuk MSNBC, Today milik NBC dan Squawk Box milik CNBC ) ditampilkan di monitor

Siklus berita 24 jam adalah pola investigasi dan pelaporan berita yang dilakukan sepanjang waktu, di mana media berita memberikan pembaruan terus-menerus mengenai berbagai peristiwa yang terjadi. Hal ini berhubungan erat dengan gaya hidup yang semakin cepat, di mana orang menginginkan informasi yang selalu terbaru. Dalam siklus ini, media berkompetisi untuk menarik perhatian penonton dan pengiklan dengan cara memberikan berita secepat dan semenarik mungkin, agar tidak tertinggal oleh pesaing. Media televisi, radio, cetak, daring, dan aplikasi mobile semuanya memiliki banyak penyedia yang ingin tetap relevan dengan audiens mereka dan menyampaikan berita pertama kali.[1][2]

Siklus berita 24 jam dimulai dengan media melaporkan suatu kejadian, lalu diikuti oleh pelaporan mengenai reaksi publik dan berbagai pihak terhadap berita tersebut. Misalnya, jika ada kejadian besar seperti bencana alam atau peristiwa politik penting, media akan segera melaporkannya, dan seiring berjalannya waktu, media juga akan melaporkan tanggapan dari masyarakat, pejabat pemerintah, atau pihak lainnya terhadap kejadian tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama dengan munculnya saluran berita kabel 24 jam dan berita daring (seperti blog atau media sosial), proses pelaporan ini menjadi jauh lebih cepat. Dulu, berita hanya dipublikasikan dalam bentuk cetakan harian atau melalui siaran yang terbatas pada jam tertentu, namun kini berita dapat langsung disajikan kapan saja, dalam waktu nyata.[3]

Sebelum ada siklus berita 24 jam, radio dan surat kabar sudah mulai melaporkan berita sepanjang hari, tetapi sebenarnya, saluran berita 24 jam pertama kali muncul seiring dengan munculnya saluran televisi kabel yang dikhususkan untuk berita.[4] Dengan adanya saluran berita seperti CNN, yang hadir pada tahun 1980-an, ritme pelaporan berita menjadi jauh lebih cepat. Sebelumnya, media cetak memiliki ritme pelaporan yang lebih lambat karena berita baru diterbitkan setiap hari. Namun, dengan siklus berita 24 jam, berita yang disiarkan dapat diperbarui kapan saja, sesuai dengan perkembangan terbaru dan akan semakin meningkat seiring dengan munculnya berita daring.[5][6]

Penilaian kritis

[sunting | sunting sumber]

Siklus berita 24 jam juga tidak luput dari kritik. Menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, dua mantan jurnalis yang menulis buku Warp Speed: America in the Age of Mixed Media, persaingan ketat antara organisasi media untuk merebut penonton telah menyebabkan penurunan standar jurnalisme. Dengan semakin cepatnya aliran informasi dan tekanan untuk selalu menyajikan berita terbaru, kualitas berita kadang-kadang terabaikan. Misalnya, media bisa saja lebih fokus pada berita sensasional atau hiburan daripada verifikasi fakta atau kedalaman informasi.[7]

Kovach dan Rosenstiel khawatir bahwa dalam dorongan untuk melaporkan sesuatu dengan cepat, seringkali sebuah klaim atau berita diluncurkan ke publik tanpa pemeriksaan yang cukup, yang pada gilirannya dapat menyebabkan munculnya jurnalisme klaim atau journalism of assertion—di mana fokus lebih pada cepatnya penyebaran berita daripada memastikan validitas atau kebenaran informasi tersebut.[8]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Media Technology and the 24-Hour News Cycle. Routledge. 2014-04-08. hlm. 157–178. ISBN 978-1-4106-1541-1. 
  2. ^ Cushion, Stephen; Lewis, Justin (2010). The Rise of 24-hour News Television: Global Perspectives (dalam bahasa Inggris). Peter Lang. ISBN 978-1-4331-0776-4. 
  3. ^ Robinson, Gail (2019-09-06). Mass Commnunication and Journalism (dalam bahasa Inggris). Scientific e-Resources. ISBN 978-1-83947-206-0. 
  4. ^ Silvia, Tony (2001). "2. CNN: The Origins of the 24-Hour, International News Cycle". Global News: Perspectives on the Information Age. Blackwell. hlm. 45f. ISBN 0-8138-0256-3. 
  5. ^ Swanson, David L. (2003). "1. Political news in the changing environment of political journalism". Dalam Wolfsfeld, Gadi; Maarek, Philippe J. Political Communication in a New Era: A Cross-national Perspective. Routledge. hlm. 20f. ISBN 0-415-28953-X. 
  6. ^ Kansas, David; Gitlin, Todd (2001). "What's the Rush: An e-epistolary Debate on the 24 hour news clock". Dalam Giles, Robert H.; Snyder, Robert W. What's Next?: Problems & Prospects of Journalism. Transaction. hlm. 83f. ISBN 0-7658-0709-2. 
  7. ^ "Warp speed: America in the age of mixed media". Choice Reviews Online. 37 (08): 37–4303–37–4303. 2000-04-01. doi:10.5860/choice.37-4303. ISSN 0009-4978. 
  8. ^ Weaver, David H.; et al. (2006). "8. Journalists' Best Work". The American Journalist in the 21st Century: US News People at the Dawn of a New Millennium. Routledge. hlm. 226. ISBN 0-8058-5382-0. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Nik Gowing (2009), Skyful of Lies & Black Swans, Reuters Institute for the Study of Journalism, OL 25009477M