Siklus gabungan gasifikasi terintegrasi
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Siklus gabungan gasifikasi terintegrasi adalah salah satu teknik penangkapan dan penyimpanan karbon sebelum proses pembakaran bahan bakar berlangsung. Proses penangkapan karbon memanfaatkan gasifikasi batu bara dalam sebuah pereaksi. Proses gasifikasi ini menghasilkan gas campuran dari karbon dan hidrogen. Kedua gas tersebut kemudian dipisahkan untuk melalui proses kompresi dan injeksi ke dalam titik penyimpanan.[1] Siklus gabungan gasifikasi terintegrasi termasuk teknologi bersih dalam pengolahan batu bara pada pembangkit listrik. Pada pembangkit listrik, siklus gabungan gasifikasi terintegrasi terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, bahan bakar diubah menjadi gas sintetis. Setelah itu, tahap pembangitan energi listrik dalam daya siklus gabungan blok. Tahap ini meliputi proses pemulihan panas pembangkit uap pada turbin gas dan turbin uap. Teknik ini menggunakan bahan bakar dalam jumlah yang sedikit. Kekurangannya adalah ketersediaan bahan bakar yang rendah serta biaya operasional yang mahal dengan jumlah modal yang banyak.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Cahyadi, ed. (2015). PLTU Batubara Superkritikal yang Efisien (PDF). Tangerang Selatan: Balai Besar Teknologi Energi. hlm. 10. ISBN 978-602-1124-94-9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-11-01. Diakses tanggal 2021-04-11.
- ^ Lutynski, M.A. dan Lutynsk, A. (2016). "Coal Waste Slurries as a Fuel for Integrated Gasification Combined Cycle Plants" (PDF). E S Web of Conferences. 8: 1.