Lompat ke isi

Siotapina, Buton

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Siotapina
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
KabupatenButon
Pemerintahan
 • CamatLa Rahadi,Spd
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri74.04.27 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7401052 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahanDesa Kumbewaha
Peta
PetaKoordinat: 5°24′11.45336″S 123°6′12.85524″E / 5.4031814889°S 123.1035709000°E / -5.4031814889; 123.1035709000

Siotapina adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Indonesia dan mempunyai luas wilayah 188.38 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2019 sebanyak 12.739 jiwa.[1]

Awalnya, kecamatan ini bernama Kecamatan Pembantu Siotapina dengan camat pertamanya Drs. Basiran, M.Si, yang merupakan pemekaran dari Kecamata Lasalimu dengan ibu kota Kecamatan Siotapina di Ambuau. Kemudian kecamatan ini dimekarkan menjadi Lasalimu Selatan dan ibu kota Kecamatan Siotapina dipindah ke Kumbewaha.[2]

Batas administrasi

[sunting | sunting sumber]

Batas administratif kecamatan Siontapina menurut peta rupa bumi indonesia adalah:

Utara Kecamatan Lasalimu Selatan dan Kecamatan Lasalimu
Timur Kecamatan Lasalimu Selatan dan Laut Flores
Selatan Kecamatan Wolowa dan Laut Flores
Barat Kecamatan Lasalimu dan Kecamatan Wolowa

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Siotapina memiliki permukaan tanah yang bergunung, bergelombang dan berbukit dan memiliki potensi untuk sektor pertanian.

Fasilitas umum

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Siotapina memiliki instansi pendidikan baik yang dikelola oleh negeri maupun swasta. Adapun jenjang sekolah yang terdapat di kecamatan ini adalah 10 unit TK, 15 unit SD, 9 unit SMP dan 5 unit SMA/sederajat.

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Terdapat 1 unit poliklinik yang terletak di desa Matanauwe, 2 unit puskesmas yang terletak di desa Kumbewaha, 5 unit puskesmas pembantu dan 1 apotik di desa Kuraa. Selain itu juga terdapat 2 unit klinik/balai kesehatan, 24 posyandu dan 3 polindes.

Jumlah tenaga kesehatan di kecamatan Siotapina berjumlah 24 orang yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga farmasi dan ahli gizi.

Penyakit yang sering diderita oleh warga kecamatan Siotapina antara lain adalah: ISPA, demam, sakit gigi, Dispepsia, Hipertensi, Mialgia, Dermatitis, Control pos up, sakit kepala dan diabetes melitus.

Kecamatan Siotapina memiliki 22 mesjid, 14 mushola, 1 gereja protestan dan 1 pura.

Sektor ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Siotapina memiliki potensi pertanian, seperti pada hasil panen 2019 lalu, terdapat 10.015 m2 lahan dengan total panen 23.624 kg untuk tanaman biofarmaka seperti jahe, kencur, kunyit dan laos. Kecamatan Siotapina ini menjadi salah satu lumbung pangan kabupaten Buton.[2]

Perdagangan

[sunting | sunting sumber]

Untuk mendukung sektor ekonomi, kecamatan Siotapina memiliki 4 pasar tradisional.

Kehutanan

[sunting | sunting sumber]

Kawasan hutan produksi yang berada di wilayah Kecamatan Siotapina memiliki luas 5.393,88 ha dan rencananya akan diperuntukkan sebagai blok pemanfaatan Hasil hutan kayu skala besar.[3]

Kecamatan Siotapina memiliki 4 sektor industri yang berupa industri huller dan industri di bidang makanan yaitu tempe, tahu dan kerupuk.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Tempat wisata yang terdapat di kecamatan Siotapina adalah pantai Pasir Hitam yang terletak di desa Matanauwe.[4] Selain itu juga terdapat Pemandian Baaluwu, Pemandian Sangia Manuru dan Air Terjun Suka Maju.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BPS Kabupaten Buton (2020-09-28). Kecamatan Siotapina Dalam Angka 2020. Pasarwajo: BPS Kabupaten Buton. ISBN 2623-2812 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  2. ^ a b admin. "Kecamatan Siotapina jadi Kunker Perdana Usai Dilantik, Pj Bupati Buton Beri Bantuan Pangan, Warga Antusias". Terawangnews.com. Diakses tanggal 2023-01-25. 
  3. ^ a b DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI TENGGAR (2019). "RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) UNIT II" (PDF). menlhk.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-08-21. Diakses tanggal 2023-01-25. 
  4. ^ Ali, La Ode (2017-12-26). "Pasir Hitam Jadi Tujuan Wisata Warga Matanauwe". SultraKini.com. Diakses tanggal 2023-01-25.