Sistem Konstitusional Iran (1907)
Revolusi Konstitusional Iran adalah pemberontakan rakyat Iran di bawah pimpinan ulama yang bertujuan untuk mendapatkan negara yang adil dan demokratis di Iran serta menentang campur tangan pihak asing di Iran.
Saat hal ini terjadi sistem pemerintahan yang diperjuangkan adalah sistem konstitusional, dimana sistem pemerintahan ini kemudian diadopsi di Iran pada tahun 1907.[1] Sistem ini diadopsi dikarenakan desakan rakyat Iran. Dipimpin oleh ulama melalui demonstrasi, rakyat menolak sistem pemerintahan kerajaan dinilai absolut dan penuh dengan ketidakadilanSehingga memberi kesempatan kepada pihak-pihak asing untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri Iran.[1]
Awalnya, demonstrasi-demonstrasi itu dihadapi pemerintah dengan sennjata sehingga memakan banyak korban dari pihak warga dan ulama.[1] Kemudian beberapa ulama besar Iran, antara lain Ayatullah Sayyid Abdullah Behbahani dan Ayyatullah Sayyid Muhammad Thabathabai mengadakan aksi mogok di kota Rey dan Qom.[1]
Shah Muzaffarrudin Qajari akhirnya menyetujui diterapkannya sistem konstitusi di Iran dengan membentuk parlemen yang menentukan konstitusi tersebut. Pada 23 Juni 1908 Parlemen Iran periode Revolusi Konstitusional Iran yang baru saja berdiri dibubarkan oleh Shah Muhammad Ali Qajar, Raja Iran saat itu. Segera setelah pengumuman pembubaran tersebut tentara Kazakstan di bawah Panglima Rusia mengeung gedung parlemen dan terjadi bentrokan berdarah dengan pejuang Revolusi Konstitusional. Sejumlah pejuang gugur, dipenjarakan, diasingkan, atau dihukum gantung. Iran tetap di bawah sistem kerajaan hingga terjadi Revolousi Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini.[1]