Sistem kabel Batam-Rengit
Jenis kabel | Fibre-optic |
---|---|
Mulai dibangun | 2006 |
Selesai dibangun | 2007 |
Kapasitas maksimum | 10 gbit/dtk |
Pembangun | Nokia Siemens Network |
Titik pendaratan | Jakarta, Indonesia Port Hedland, Western Australia |
Jangkauan | Jawa-Sumatera-Kalimantan |
Pemilik | XL Axiata, Telekom Malaysia |
Sistem kabel Batam Rengit (bahasa Inggris: Batam Rengit cable system, disingkat BRCS) adalah kabel komunikasi bawah laut sepanjang 63 kilometer milik XL Axiata dan Telekom Malaysia (TM). BRCS akan menjadi jembatan penghubung jaringan XL di Indonesia dengan jaringan Telekom Malaysia (TM).[1] Investasi awal pembuatan kabel ini sekitar US$ 10 Juta.[2]
Proyek kabel BRCS diresmikan pada November 2006 dengan nota kesepahaman proyek berisi hal operasional dan perawatan. Dalam perjanjian tersebut, XL bertanggung jawab menyiapkan kabel optik bawah laut dari Batam ke Malaysia. Lalu TM menyiapkan stasiun pengendali jaringan di Malaysia dan jaringan transmisi penghubung.[1]
Kapasitas kabel ini memiliki 48 core dengan setiap satu pasang kabel (2 core) berkapasitas inisial sebesar 10 Ghz. Teknologi yang diimplementasikan dalam kabel ini berupa Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) dan dapat ditingkatkan hingga satuan terabit per detik. Waktu tunda (delay) transmisi diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan satelit komunikasi. Kabel ini telah digunakan sejak tahun 2007. Layanan yang ditangani oleh kabel ini adalah komunikasi data dan suara berbasis internet.[3]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Inggris) Taputkab. "XL Siapkan Koneksi Internasional Kabel Laut". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2015-03-16.
- ^ "Punya Kabel Laut, XL Masih Harapkan SLI". Detik. 12/11/2007.
- ^ "XL Operasikan Kabel Laut Batam – Malaysia". Detik. 12/11/2007.