Sistem pengenalan wajah
Sistem pengenalan wajah adalah sebuah teknologi yang dapat mencocokkan wajah manusia dari citra digital atau cuplikan video melalui basis data wajah, biasanya dipakai untuk mengotentikasikan para pengguna melalui layanan verifikasi ID, bekerja dengan menitikkan dan mengukur fitur-fitur wajah dari gambar yang diberikan.
Pengembangannya dimulai pada sistem serupa pada 1960-an, bermula sebagai bentuk aplikasi komputer. Sejak pembuatannya, sistem pengenalan wajah tampak lebih banyak dipakai pada saat-saat ini pada telepon pintar dan bentuk teknologi lainnya, seperti robotik. Karena pengenalan wajah terkomputerisasi melibatkan ukuran karakteristik fisiologi manusia, sistem pengenalan wajah dikategorisasikan sebagai biometrik. Meskipun akurasi sistem pengenalan wajah sebagai teknologi biometrik lebih rendah ketimbang pengenalan iris dan pengenalan sidik jari, sistem tersebut banyak dipakai karena prosesnya yang bersifat nirkontak.[1]
Fitur ini memungkinkan sistem untuk mengidentifikasi dan memverifikasi individu berdasarkan ciri-ciri wajah mereka. Dengan adanya pengenalan wajah, keamanan dan privasi dapat ditingkatkan dalam berbagai bidang, termasuk keamanan perbankan, pengawasan keamanan, dan akses fisik. [2]
Sistem pengenalan wajah di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Fitur pengenalan wajah di Indonesia
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Chen, S.K; Chang, Y.H (2014). 2014 International Conference on Artificial Intelligence and Software Engineering (AISE2014). DEStech Publications, Inc. hlm. 21. ISBN 9781605951508.
- ^ Nurchaliza, Rachmatia (2023-12-05). "Memahami Face Recognition Feature : Teknologi Keamanan". D3 Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi. Diakses tanggal 2024-02-23.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Farokhi, Sajad; Shamsuddin, Siti Mariyam; Flusser, Jan; Sheikh, U.U; Khansari, Mohammad; Jafari-Khouzani, Kourosh (2014). "Near infrared face recognition by combining Zernike moments and undecimated discrete wavelet transform". Digital Signal Processing. 31 (1): 13–27. doi:10.1016/j.dsp.2014.04.008.
- "The Face Detection Algorithm Set to Revolutionize Image Search" (Feb. 2015), MIT Technology Review
- Garvie, Clare; Bedoya, Alvaro; Frankle, Jonathan (October 18, 2016). Perpetual Line Up: Unregulated Police Face Recognition in America. Center on Privacy & Technology at Georgetown Law. Diakses tanggal October 22, 2016.
- "Facial Recognition Software 'Sounds Like Science Fiction,' but May Affect Half of Americans". As It Happens. Canadian Broadcasting Corporation. October 20, 2016. Diakses tanggal October 22, 2016. Interview with Alvaro Bedoya, executive director of the Center on Privacy & Technology at Georgetown Law and co-author of Perpetual Line Up: Unregulated Police Face Recognition in America.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Media tentang Facial recognition system di Wikimedia Commons
- A Photometric Stereo Approach to Face Recognition". The University of the West of England. http://www1.uwe.ac.uk/et/mvl/projects/facerecognition.aspx