Songket Minangkabau
Songket Minangkabau adalah kain tenun tradisional jenis songket yang berasal dari Minangkabau.[1] Songket telah menjadi identitas budaya dalam tradisi Minangkabau. Kain songket digunakan sebagai bahan pakaian maupun bahan pembuatan kerajinan tangan lainnya. Terdapat beragam jenis motif serta filosofi dalam setiap motifnya dan telah diwarisi secara turun temurun hingga terpakai dalam acara adat.
Dahulu ada banyak sentra songket Minangkabau di Sumatera Barat. Di antara sentra songket yang terkenal yaitu Pandai Sikek, Silungkang, dan Kubang. Songket Minangkabau sudah pernah menjadi tema gambar pada uang kertas rupiah emisi 2011, yaitu gambar penenun songket Pandai Sikek.[2]
Sentra songket
[sunting | sunting sumber]Perkembangan tenun songket di Minangkabau tidak salamanya berjalan baik. Karena berbagai peristiwa sejarah, mampengaruhi perkembangan sentra-sentra songket yang mengalami pasang surut sesuai kondisi zaman. Sejak tahun 1960-an, sudah mulai bangkit kembali sentra songket di Sumatera Barat yang sempat redup. Pada tahun 2000-an, songket semakin terkenal di Indonesia karena sudah dijadikan elemen trend fashion hingga sekarang.[1]
Di antara sentra-sentra songket Minangkabau yang pernah atau masih aktif, sebagai berikut:
- Pandai Sikek, Koto Baru
- Padangpanjang
- Gunuang
- Batipuah
- Padang Magek
- Batusangka
- Tanjuang Sungayang
- Lintau
- Pariangan
- Pitalah
Luhak Limapuluh Kota (Payakumbuh)
- Muara Labuh
Galeri
[sunting | sunting sumber]- Proses pembuatan songket
-
Mangumpa banang, menggulung benang tenun ke tempat gulungan benang yang berfungsi sebagai benang untuk panjang kain songket.
-
Manuriang banang, memintal benang untuk ditenun.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Wirawan, Nanda, 1982-. Menapak jejak songket Minangkabau. ISBN 2016350200 Periksa nilai: checksum
|isbn=
(bantuan). OCLC 948427777. - ^ http://uangindonesia.com/fakta-gadis-pengrajin-tenun-pada-gambar-uang-5000-rupiah/