Sri Gandra
Sri Gandra | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sri Maharaja Koncaryadipa Handabhuwanapadalaka Parakrama Anindita Digjaya Uttunggadewa Sri Gandra | |||||
Raja Panjalu | |||||
Berkuasa | 1181 - 1182 | ||||
Pendahulu | Sri Aryeswara | ||||
Penerus | Kamesywara | ||||
Kelahiran | Daha Jawa Timur | ||||
| |||||
Wangsa | Isyana | ||||
Agama | Hindu |
Sri Gandra adalah raja Panjalu yang memerintah sekitar tahun 1181-1182. Nama gelar abhisekanya ialah Sri Maharaja Koncaryadipa Handabhuwanapadalaka Parakrama Anindita Digjaya Uttunggadewa Sri Gandra.
Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri Gandra naik takhta. Peninggalan sejarahnya berupa Prasasti Jaring, 19 November 1181. Isinya berupa pengabulan permohonan penduduk desa Jaring oleh Sri Gandra melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah raja Sri Aryeswara sebelumnya yang belum terwujud. Dalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat Panjalu, misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning.
Tidak diketahui pula kapan pemerintahan Sri Gandra berakhir. Raja Panjalu selanjutnya berdasarkan Prasasti Semanding tahun 1182 adalah Kamesywara.
Kepustakaan
[sunting | sunting sumber]- Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
Didahului oleh: Sri Aryeswara |
Raja Kadiri 1181—1182 |
Diteruskan oleh: Kamesywara |