St. Vincent de Paul Village, San Diego
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
St. Vincent de Paul Village adalah pusat rehabilitasi tunawisma terpadu terbesar di pesisir barat Amerika.
Terletak di San Diego Amerika Serikat, pusat ini, yang juga dikenal sebagai The Village atau kampung, menjadi tempat tinggal permanen dan sementara ribuan tunawisma dan keluarganya dalam upaya mereka untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang berguna.
Pusat ini menggunakan pendekatan "Tempat Serba Ada" (One Stop Shopping) yang dipraktikkan untuk membantu para tunawisma secara perseorangan maupun keluarga tunawisma.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]St. Vincent de Paul Village dimulai dari sebuah dapur sup pada awal tahun 1950-an dan berkembang menjadi pusat rehabilitasi tunawisma terpadu terbesar di pesisir barat Amerika.
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]The Village kini menjadi tempat untuk berbagai macam fasilitas, diantaranya:
Joan Kroc Center
[sunting | sunting sumber]Bangunan sebesar 3,352 km² yang menjadi rumah untuk 300 anggota keluarga tunawisma dan tempat pelayanan anak.
Pusat Bishop Maher
[sunting | sunting sumber]Bangunan sebesar 731,5 m², merupakan fasilitas perumahan sementara untuk para tunawisma pria lajang.
Pusat Paul Mirabile
[sunting | sunting sumber]Menyediakan perumahan jangka pendek untuk 270 pria dan 80 wanita per malam, klinik medis, dan menyelenggarakan kelas-kelas pendidikan untuk orang dewasa. Di sini juga tersedia dapur yang menyediakan 2000 hidangan per hari.
Bantuan Kepedulian Yang Berkesinambungan (The Continuum of Care)
[sunting | sunting sumber]The Village dipuji sebagai model panutan yang mengembangkan sistem "Bantuan Kepedulian yang Berkesinambungan".
Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Amerika Serikat mengadopsi sistem ini pada tahun 1994, dengan memperlakukannya sebagai cetak biru, ditimbang dari komunitas mana saja yang mampu secara efektif bekerjasama sehingga menciptakan solusi jangka panjang untuk para tunawisma. Model bantuan kepedulian yang berkesinambungan berangkat dari ide bahwa harus ada bantuan yang memadai bagi para tunawisma.
Usaha untuk menyelesaikan masalah tunawisma harus lebih dari bantuan sederhana pada satu kasus, tetapi lebih kepada jalan keluar yang terintegrasi pada seluruh titik perjalanan yang menjadikan seseorang tunawisma hingga keluar dari keberadaannya sebagai tunawisma.
Karena itu Bantuan Kepedulian yang Berkesinambungan melibatkan juga unsur-unsur lain seperti, program jangkauan keluar, perlindungan di dalam dan bantuan yang diberikan, tempat perlindungan darurat, rumah transisi, penyuluhan, dan jasa penanggulangan ketergantungan, pendidikan non-formal, dan program penyediaan rumah permanen dengan jasa pendukungnya.
Setiap orang yang datang untuk mendapatkan pertolongan di "The Village", dianggap sebagai tamu/klien. Lalu pendekatan dilakukan dengan menggunakan metode perorangan, dengan tujuan bahwa pertolongan yang diberikan pada individu ini sesuai dengan kebutuhannya.
Sebagai contoh, orang-orang yang baru datang mendapatkan penyuluhan dari pengelola kasus yang menyarankan agar setiap orang mendapatkan jasa-jasa pelayanan yang berbeda seperti; pelatihan kejuruan, pengelolaan kasus jangka panjang, pelatihan keterampilan hidup, penyuluhan, kelas pengajaran bagi orang tua, penanggulangan ketergantungan, program ekstra kurikuler, les, dan latihan dasar kepemimpinan untuk anak-anak dan remaja.
Tujuan utama bagi bantuan yang berkesinambungan ini adalah untuk mengakhiri lingkaran kompleks akan segala hal yang mengakibatkan seseorang menjadi tunawisma.
Pendekatan ini terlihat efektif, bahkan bagi tamu-tamu yang telah dicap sebagai "tunawisma kronis"
Program program St. Vincent de Paul Village
[sunting | sunting sumber]1. Pusat Bantuan (Assesment Center)
[sunting | sunting sumber]Klien mendapatkan rencana pengembangan kasus individual, dimulai dari bantuan standar kompetensi pendidikan hingga tes lapangan kerja dan banyak lagi
2. Manajemen Kasus (Case Management)
[sunting | sunting sumber]Setiap penghuni jangka panjang harus bekerja sama secara erat dengan manajer kasus untuk menetapkan strategi dan tujuan mereka, menelaah status keuangan, pencapaian tugas dan mendapatkan referensi.
3. Kelas kelas yang ditawarkan (Resources)
[sunting | sunting sumber]- Pendidikan Kejuruan untuk dewasa
- ESL (English as a Second Language), Pelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
- Pengelolaan anggaran belanja (budgeting)
- Kursus menulis
- Keterampilan komputer
- Penyuluhan karier
- Program penempatan kerja
4. Penyuluhan Psikologi
[sunting | sunting sumber]Sesi-sesi keluarga/ grup bersama menghadapi masalah depresi, kegelisahan, hubungan sosial, emosi/amarah, penyiksaan, menjadi orang tua, dan lain sebagainya
5. Penanggulangan Ketergantungan
[sunting | sunting sumber]Penyuluhan dan pertemuan 12-langkah tersedia pada tempat tertentu
7. Program program kegerejaan
[sunting | sunting sumber]Penyediaan penyuluhan, pendekatan spiritual dan jasa-jasa keagamaan untuk yang menginginkannya
8. Makanan
[sunting | sunting sumber]St. Vincent de Paul menyediaan 1,5 juta makanan per tahun, lebih dari 4.000 hidangan per hari untuk penghuni dan untuk bukan penghuni.
9. Pertukaran Informasi
[sunting | sunting sumber]Agen-agen komunitas datang ke lokasi untuk menyediakan bantuan dan referensi
10. Klinik Kesehatan Berjalan
[sunting | sunting sumber]Klinik ini menyediakan layanan dwibahasa, jasa untuk orang cacat, dan bantuan untuk menemukan perumahan permanen.
Jasa-jasa lainnya termasuk jasa medis (penyediaan dokter), perawatan gigi, penitipan anak, sekolah dasar, jasa surat-menyurat, tempat mandi, penyediaan pakaian, jasa telepon, dan jasa peninggalan pesan untuk pencari kerja.
Relawan
[sunting | sunting sumber]Kesempatan untuk menjadi relawan di St. Vincent de Paul bervariasi, mulai dari penjaga bayi hingga menghibur manula. Aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan meliputi:
- Menyiapkan dan menghidangkan makanan
- Membantu di klinik kesehatan sebagai dokter gigi, dokter, perawat atau asisten medis
- Program Magang
- St. Vincent de Paul Village juga menawarkan program magang. Peserta magang dapat bekerja secara berdampingan dengan psikolog klinis yang telah memiliki izin, psikiater, dan pekerja sosial.
- Menjaga dan mengajar anak-anak di Children Services (Jasa Layanan Anak)
- Membantu para peghuni di Program Penghuni
- Menyapa dan memberikan informasi di meja penerimaan tamu
- Relawan pada acara-acara khusus
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) St. Vincent de Paul Village Diarsipkan 2006-06-28 di Wayback Machine.
- (Inggris) Program-program St. Vincent de Paul Village