Suai tugas
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Suai tugas (bahasa Inggris: onboarding) atau sosialisasi organisasi adalah mekanisme yang digunakan karyawan baru untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diperlukan untuk menjadi anggota dan orang dalam organisasi yang efektif.[1] Di Amerika Serikat, hingga 25% karyawan adalah pendatang baru dalam organisasi yang terlibat dalam proses suai tugas.[2]
Taktik yang digunakan dalam proses ini meliputi pertemuan formal, kuliah, video, bahan cetak, atau orientasi berdasar komputer yang menguraikan operasi dan budaya organisasi yang dimasuki karyawan. Proses ini di belahan dunia lain dikenal sebagai 'induksi'[3] atau pelatihan.[4]
Berbagai kajian telah mendokumentasi bahwa teknik sosialisasi seperti suai tugas membawa hasil positif bagi karyawan baru. Ini termasuk kepuasan kerja yang lebih tinggi, kinerja yang lebih baik, komitmen organisasi yang lebih besar, dan pengurangan tekanan kerja serta keinginan untuk berhenti.[5][6][7]
Istilah onboarding adalah jargon manajemen yang diciptakan pada tahun 1970-an.[8]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Pekerjaan
- Alih tugas karyawan
- Keterlibatan karyawan
- Motivasi karyawan
- Psikologi industri dan organisasi
- Program induksi
- Bayangan kerja
- Kinerja kerja
- Kepuasan kerja
- Pendampingan
- Jaringan usaha
- Komitmen organisasi
- Budaya organisasi
- Psikologi personalia
- Pratinjau kerja realistis
- Perekrutan
- Sosialisasi
- Teori kecocokan kepribadian–pekerjaan
- Kecocokan orang–lingkungan
- Pelatihan induksi
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Rollag, Keith; Parise, Salvatore; Cross, Rob (Winter 2005). "Getting New Hires Up to Speed Quickly". MIT Sloan Management Review. 46 (2): 35–42. Gale A128607627 ProQuest 224962670.
- ^ "Online Training and Inductions as a Medium". onlineinduction.com. Diakses tanggal 31 Mei 2016.
- ^ "training". The Free Dictionary.
- ^ Ashford, Susan J.; Black, J. Stewart (April 1996). "Proactivity during organizational entry: The role of desire for control". Journal of Applied Psychology. 81 (2): 199–214. doi:10.1037/0021-9010.81.2.199.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaKammeyerMueller2003
- ^ Fisher, Cynthia D. (September 1985). "Social Support and Adjustment to Work: A Longitudinal Study". Journal of Management. 11 (3): 39–53. doi:10.1177/014920638501100304.
- ^ Kaven, William H. (1971). Managing the Major Sale. American Management Association. ISBN 978-0-8144-3105-4.
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Ashforth, B. K.; Saks, A. M. (1 February 1996). "Socialization Tactics: Longitudinal Effects on Newcomer Adjustment". Academy of Management Journal. 39 (1): 149–178. doi:10.5465/256634.
- Foste, Elizabeth A.; Botero, Isabel C. (February 2012). "Personal Reputation: Effects of Upward Communication on Impressions About New Employees". Management Communication Quarterly. 26 (1): 48–73. doi:10.1177/0893318911411039.
- Gruman, Jamie A.; Saks, Alan M.; Zweig, David I. (August 2006). "Organizational socialization tactics and newcomer proactive behaviors: An integrative study". Journal of Vocational Behavior. 69 (1): 90–104. doi:10.1016/j.jvb.2006.03.001.
- Klein, Howard J.; Fan, Jinyan; Preacher, Kristopher J. (February 2006). "The effects of early socialization experiences on content mastery and outcomes: A mediational approach". Journal of Vocational Behavior. 68 (1): 96–115. doi:10.1016/j.jvb.2005.02.001.
- Van Maanen, John Eastin; Schein, Edgar Henry (1977). "Toward a theory of organizational socialization". hdl:1721.1/1934 .