Suara Indonesia (surat kabar)
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Suara Indonesia adalah surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pertama kali pada 1958. Surat kabar ini dipimpin oleh Ketut Nadha Nugraha, yang kelak dikenal sebagai godfather kelompok penerbitan Bali Post. Kantor redaksinya beralamat di Denpasar, Bali.[1]
Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007, Suara Indonesia terbit di ujung zaman liberalisme politik Orde Lama. Untuk bertahan dalam politik Demokrasi Terpimpin yang mengguncang-guncang, Suara Indonesia memilih politik redaksi yang kompromistis agar bisa bertahan dari pembredelan oleh Presiden Soekarno. Suara Indonesia melakukan kompromi dengan mengikuti arus kehendak pemerintah seperti menurunkan kepala- kepala berita seputar pemerintahan yang sebagian besar didominasi manuver politik Presiden Soekarno.[1]
Surat kabar ini dijual dengan harga berbeda setiap edisinya. Harga edisi Senin Rp0,5, Selasa Rp1, Rabu dan seterusnya hingga Sabtu Rp0,5.[1]
Selain menyiarkan informasi, Suara Indonesia mengiklankan Bali sebagai potensi pariwisata yang prospektif. Mulai edisi 9 Januari 1958, Suara Indonesia menghadirkan pelajaran bahasa Inggris sebagai upaya mengembangkan potensi pariwisata Bali.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 644–646. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007.
Daftar Pustaka
[sunting | sunting sumber]- Rahzen, Taufik; et al. (2007). Seabad Pers Kebangsaan: Bahasa Bangsa, Tanahair Bangsa. Jakarta: I:Boekoe. ISBN 978-979-1436-02-1.