Sunan Sendang Duwur
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sunan Sendang Duwur atau Raden Noer Rahmat (1520 – 1585) adalah seorang tokoh yang turut berperan dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Raden Noer Rahmat adalah putra Abdul Kohar bin Malik bin Sultan Abu Yazid yang berasal dari Baghdad yang menetap di Jawa dan menikah dengan Dewi Sukarsih putri Tumenggung Sedayu Gresik.[1]
Sunan Sendang Duwur dikenal karena metode dakwahnya yang akomodatif dan persuasif terhadap budaya lokal. Selain itu, ia juga mampu berinteraksi dengan penuh bijaksana, menyesuaikan dirinya dengan tradisi masyarakat lokal sekaligus menginternalisasi tradisi yang ada dengan nilai-nilai Islam, sehingga ajaran Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Beliau juga dikenal memiliki karisma yang disejajarkan dengan Walisongo.[2]
Salah satu peninggalan pentingnya adalah Masjid Sendang Duwur di Paciran, Lamongan yang dipercaya dibangun dengan memindahkan material masjid dari Mantingan, Jepara, dalam waktu semalam. Masjid ini menampilkan akulturasi budaya dengan arsitektur yang memadukan unsur Hindu, Buddha, dan Islam.[3]
Makam Sunan Sendang Duwur terletak di atas Bukit Amitunon, Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Hingga kini, kompleks makam ini masih menjadi tujuan wisata religi, menampilkan gapura paduraksa dengan ornamen khas dan suasana sunyi dan tenang.[1]
Melalui pendekatan dakwah yang kultural dan toleran, Sunan Sendang Duwur berhasil menyebarkan Islam di Jawa dengan damai, meninggalkan warisan yang masih dihormati hingga kini.
Referensi
[sunting | sunting sumber]1. https://lamongankab.go.id/beranda/disparbud/posting/7909?utm_source=chatgpt.com
2. https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/3823
- ^ a b "Sunan Sendang Duwur | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan". www.lamongankab.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-10.
- ^ Siswayanti, Novita (2020-01-28). "Dakwah Kultural Sunan Sendang Duwur". Buletin Al-Turas. 21 (1): 1–16. doi:10.15408/bat.v21i1.3823. ISSN 2579-5848.
- ^ "Kisah Kesaktian Sunan Sendang Duwur, Pindahkan Masjid dari Jepara ke Lamongan". merdeka.com. 2023-01-03. Diakses tanggal 2025-03-10.