Sungai Jangkok
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Jangkok | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Kabupaten/Kota | Lombok Tengah, Lombok Barat, Mataram |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Gunung Buanmangge |
- elevasi | 2.600 m |
Muara sungai | Selat Lombok |
- lokasi | Kota Mataram |
- koordinat | 8°34′27″S 116°4′18″E / 8.57417°S 116.07167°E |
Panjang | 49 km |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Kokok Jangkok [DAS420246] |
Luas DAS | 170 km2 |
Pengelolaan sungai | BPDAS Dodokan Moyosari; BWS Nusa Tenggara I |
Sungai Jangkok merupakan salah satu sungai yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Sungai ini mengalir melalui Kota Mataram, dan disana sungai ini bermuara ke Selat Lombok.
Aliran sungai
[sunting | sunting sumber]Hulu Sungai Jangkok berada di Gunung Buanmangge, di Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah. Hulu ini berada pada ketinggian 2.600 mdpl. Setelah turun dari Pegunungan Rinjani, pola aliran sungai ini berbentuk dendritik, dan awalnya mengalir ke arah barat daya sebelum berbelok lebih ke barat dekat kota Mataram. Sungai ini memiliki beberapa anak sungai. Anak sungainya yang paling panjang, Kali Sesaot, sepanjang 23 km. Total panjang aliran utama Sungai Jangkok sebesar 49 km.[1]
DAS
[sunting | sunting sumber]Daerah aliran sungai Jangkok memiliki luas 170,29 kilometer persegi. Di tahun 2011, sekitar 70 persen dari luas DAS ini merupakan kawasan hutan, dengan curah hujan 800 mm.[1] Bantaran Sungai Jangkok dipadati pemukiman penduduk di area hilir di Ampenan, Mataram, sehingga sering terjadi banjir dan menyebabkan polusi air.[2] Polutan yang terkandung di dalam sungai antara lain bakteria E. coli dan logam berat seperti merkuri.[3]
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Bagian hulu Sungai Jangkok sering digunakan untuk rekreasi arung jeram.[4] Sejumlah pembangkit listrik mikrohidro terpasang juga di Sungai Jangkok beserta anak-anak sungainya.[5] Di beberapa titik terdapat kegiatan penambangan pasir dari dasar sungai.[1]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Katalog Sungai Jangkok". sda.pu.go.id. Dirjen SDA, Kementerian Pekerjaan Umum. Diakses tanggal 31 July 2021.
- ^ Rahadiati, A.; Suryanegara, E. (May 2021). "The Impact of Flooding on Settlement Along the Jangkok River Mataram, Indonesia". IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (dalam bahasa Inggris). 750 (1): 012003. doi:10.1088/1755-1315/750/1/012003. ISSN 1755-1315.
- ^ "BLH: Enam Sungai NTB Tercemar Merkuri dan E-coli". Republika. 14 Desember 2015. Diakses tanggal 31 Juli 2021.
- ^ "Wisata Arung Jeram Sungai Jangkok di Lombok". Okezone.com. 4 Mei 2016. Diakses tanggal 31 Juli 2021.
- ^ "PLN Operasikan PLTMH Ke-8 di Lombok". Petrominer.com. 25 Juni 2020. Diakses tanggal 31 Juli 2021.