Sungai Kambaniru
Sungai Kambaniru Luku Kambaniru Loekoe Kambaniroe; Sungai Kambera, Kokok Kambaniroe, Loekoe Kambera, Kokok Kambera | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Provinsi Nusa Tenggara Timur |
Region | Kabupaten Sumba Timur |
Kota | Kota Waingapu |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Gunung Wanggameti |
- lokasi | Desa Wangga Meti, Kecamatan Matawai La Pawu |
- elevasi | 1.225 ft (373 m) |
Muara sungai | Laut Sawu |
- lokasi | Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai |
Panjang | 118 km (73 mi) |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Kambaneru[1] |
Kode DAS | DAS411722[1] |
Luas DAS | 1.405 km2 (542 sq mi)[1] |
Pengelola DAS | BPDAS Benain Noelmina[1] |
Wilayah sungai | WS Sumba |
Kode wilayah sungai | 03.04.B |
Otoritas wilayah sungai | UPT PSDA Sumba; BWS Nusa Tenggara 2 |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WITA (UTC+8) |
GeoNames | 1641763 |
Sungai Kambaniru[2] atau Luku Kambaniru adalah sungai yang terletak di pulau Sumba, dalam wilayah Kabupaten Sumba Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang bermuara ke Laut Sawu.[3] Sungai Kambaniru memiliki panjang sungai sekitar 118 km mengalir dari selatan ke utara melintasi 9 kecamatan. Sungai ini merupakan sungai periodik dengan debit besar di musim basah dan mengecil di musim kering, tetapi tidak benar-benar kering.[4] Sungai Kambaniru berhulu di Gunung Wanggameti yang masuk wilayah administrasi Desa Wangga Meti, Kecamatan Matawai La Pawu dan bermuara ke Laut Sawu di perbatasan Desa Mauhau, Kota Waingapu dengan Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai.
Hidrologi DAS
[sunting | sunting sumber]Luku Kambaniru merupakan aliran utama pada sistem sungai di Daerah aliran sungai (DAS) Kambaniru yang memiliki luas 1.540 km2 (590 sq mi),[1] masuk dalam 9 kecamatan, terdiri dari 34 desa dan 8 kelurahan.[4] DAS Kambaniru berbatasan dengan DAS Watumbaka disebelah timur, DAS Taraba Nggongi disebelah tenggara, DAS Lailunggi dan DAS Wahang disebelah selatan. DAS Lakadu di sebelah barat daya, DAS Tidas dan DAS Mondu disebelah timur serta DAS Kawangu Payeti disebelah barat laut.[5] Secara topografi, mayoritas DAS Kambaniru merupakan wilayah pegunungan dan perbukitan. Setelah melewati Bendung Kambaniru, topografi di sekitar aliran sungai cenderung datar hingga ke hilir. Bendung Kambaniru selesai dibangun pada tanggal 8 September 1992 dan sempat mengalami kerusakan serius akibat bencana Badai Seroja pada April 2021.[6] Terletak sekitar 10 km dari kota Waingapu, merupakan bendungan terbesar di Kabupaten Sumba Timur yang mengairi lahan persawahan seluas 1.440 hektar di Mauliru, Kawangu dan juga Kambaniru.[7] Bendungan ini terletak di desa Malumbi, kecamatan Kambera.[8]
DAS ini mengalami degradasi berat yang sedang diupayakan untuk direhabilitasi.[9] Meskipun pada musim kering, debit air mengecil, pada musim hujan setiap tahun sungai Kambaniru sering meluap, menggenangi pemukiman penduduk pada tempat-tempat tertentu yang belum dilindungi oleh prasarana banjir seperti pintu air dan tanggul.[10]
Kurangnya sarana jembatan penyeberangan menyebabkan para siswa Sekolah Dasar Impres Bidipraing, setiap hari harus berenang menyeberangi sungai Kambaniru rata-rata selebar 65 meter dan kedalaman 1,2 meter dalam perjalanan menuju sekolah di desa Kiritanah, Kambera.[11]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Sungai Kambaniru | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tabel iklim (penjelasan) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Sungai ini mengalir di wilayah utara pulau Sumba yang beriklim basah dan kering atau sabana tropis (kode: As menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[13] Suhu rata-rata setahun sekitar 27 °C. Bulan panas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 31 °C, and terdingin Juni, sekitar 24 °C.[12] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 1203 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 257 mm, dan yang terendah Agustus, rata-rata 2 mm.[14]
Lagu
[sunting | sunting sumber]Keindahan Sungai Kambaniru telah mengilhami Ibu Mathilda Taka (Nyonya Daniswan Anwar) untuk menggubah lagu "Kambaniru" yang terkenal pada tahun 1960-an. Menurut Ibu Mathelda, lagu Kambaniru itu diciptakan bersama Pak Amir yang waktu itu kepala RRI Kupang, yang menginginkan adanya lagu-lagu yang bernapas kedaerahan termasuk keindahan alamnya.[15]
Liriknya adalah:[15]
Berkelok berliku tenang menuju muara
Air mencumbu bidadari
Berdendang gembira juita bersukaria
Riuh memecahkan sunyi
Reff.
Kambaniru, Kambaniru tepian mandimu
Berhiaskan jelita selalu
Kambaniru,Kambaniru di niramu rindang
Kelana terpesona enggan pulang
Riwayat penciptaan lagu ini dimuat di Pos Kupang dengan topik Dendang Kambaniru Nyaris Terlupakan, 5 Juni 1996.[15]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)
- BPDAS Benain Noelmina
- Daerah Aliran Sungai (DAS)
- Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia
- Hidrologi pegunungan
- Irigasi Premium
- Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e Hukum Online. "Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.511/MENHUT-V/2011".
- ^ Pengejaan mengikuti pedoman penamaan nama geografi.
- ^ Luku Kambaniru at Geonames.org (cc-by); Last updated 2012-01-17; Database dump downloaded 2015-11-27
- ^ a b Laporan Ringkasan Penyusunan Standart Operasional Pengendali Banjir (DAS Kambaniru & Melolo) - PT. Multimera Harapan, November 2014.
- ^ "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK.
- ^ "Tinjau Rehabilitasi Bendung Kambaniru NTT, Menteri Basuki: Perhatikan Detail Kualitas Pekerjaan". Kementerian PUPR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-15.
- ^ Bendungan Kambaniru, Bendungan Terbesar di Sumba Timur NTT - Kamera Budaya, 13 April 2017.
- ^ Keindahan Bendungan Kambaniru – Sumba Timur Diarsipkan 2017-08-28 di Wayback Machine.. Micowendy - 20 Oktober 2016.
- ^ Gerson ND. Njurumana. Kajian Degradasi Lahan Pada Daerah Aliran Sungai Kambaniru, Kabupaten Sumba Timur (Study of Land Degradation on Kambaniru Watershed, East Sumba Regency). Info Hutan. Vol. V No. 3:241-254, 2008.
- ^ Penyusunan Pedoman Umum Evakuasi Bencana Banjir DAS Kambaniru[pranala nonaktif permanen]. UPTD/Balai PSDA Wilayah Sumba Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2014.
- ^ Melihat Perjuangan Siswa SD saat Berangkat ke Sekolah Diarsipkan 2017-08-29 di Wayback Machine. - Tempo.co 24 Maret 2017.
- ^ a b "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-10. Diakses tanggal 2017-08-28.
- ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11. doi:10.5194/hess-11-1633-2007.
- ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2017-08-28.
- ^ a b c Frans Wora Hebi. Nilai Puitis Di Balik Lagu Sungai Kambaniru - 2 Agustus 2017.
9°40′31″S 120°18′55″E / 9.6752°S 120.3152°E
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Nama dan Panjang Sungai di Provinsi Nusa Tenggara Timur Diarsipkan 2017-12-08 di Wayback Machine.