Lompat ke isi

Sungai Sakae Krang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Panorama aliran sungai Sakae Krang

Sungai Sakae Krang adalah sebuah sungai di Thailand yang menjadi salah satu sub-daerah aliran sungai Chao Phraya. Di Provinsi Uthai Thani, air sungai Sakae Krang dalam kondisi bersih karena terbebas dari pabrik-pabrik industri. Sungai Sakae Krang dimanfaatkan untuk pertanian, penangkapan ikan dan budi daya gurami.

Sungai Sakae Krang sangat rentan mengalami banjir dan kekeringan. Pada tahun 2011, luapan air dari sungai Sakae Krang dan sungai-sungai lain di Thailand telah mengakibatkan banjir bandang di Provinsi Phitsanulok, Provinsi Sukhothai, Provinsi Phichit, dan Provinsi Nakhon Sawan.

Daerah aliran sungai

[sunting | sunting sumber]
Peta yang menampilkan aliran sungai Sakae Krang yang terhubung dengan aliran sungai Chao Phraya yang alirannya berakhir di teluk Thailand.

Sungai Sakae Krang merupakan salah satu dari delapan sub-daerah aliran sungai Chao Phraya.[1] Pertemuan antara aliran sungai Sakae Krang dan aliran sungai Chao Phraya terjadi di daerah hilir dari sungai Chao Phraya.[2]

Kualitas air

[sunting | sunting sumber]

Di Provinsi Uthai Thani, air di sungai Sakae Krang memiliki kondisi yang bersih dengan sirkulasi yang baik. Kebersihan air di sungai Sakae Krang dipengaruhi oleh wilayah Provinsi Uthai Thani yang bebas dari pabrik-pabrik industri.[3]

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]

Sungai Sakae Krang merupakan bagian dari sistem irigasi pada sungai Chao Phraya. Sistem irigasi ini menjadi sistem irigasi utama di Thailand untuk produksi dalam bidang pertanian dengan sistem perairan darat.[4]

Penangkapan ikan dan budi daya gurami

[sunting | sunting sumber]

Penduduk di Provinsi Uthai Thani memanfaatkan sungai Sakae Krang untuk penangkapan ikan dan budi daya gurami di keramba. Pembudidayaan ikan didukung oleh kondisi air sungai Sakae Krang yang bersih, bersirkulasi dengan baik dan mengandung mineral alami yang bermanfaat bagi pertumbuhan ikan.[3]

Bencana alam

[sunting | sunting sumber]
Peta yang menampilkan peristiwa Banjir Thailand 2011, termasuk banjir bandang di sekitar sungai Sakae Krang yang terhubung ke sungai Chao Phraya.

Luapan air dari sungai Sakae Krang menjadi salah satu penyebab banjir bandang di Thailand pada Juni 2011. Penyebab luapan air di sungai Sakae Krang dan sungai-sungai lain di Thailand pada Juni 2011 ialah Badai Tropis Haima. Luapan air mengakibatkan banjir bandang di Provinsi Phitsanulok, Provinsi Sukhothai, Provinsi Phichit, dan Provinsi Nakhon Sawan.[5]

Selain sangat rentan mengalami banjir, daerah aliran sungai Sakae Krang juga menjadi salah satu daerah aliran sungai di Thailand yang memiliki tingkat paparan kekeringan yang tertinggi.[6] Paparan kekeringan dengan tingkatan yang sedang, terjadi pada sekitar 54,3% dari luas cekungan Sungai Sakae Krang. Sedangkan paparan kekeringan dengan tingkatan yang tinggi pada cekungan Sungai Sakae Krang mencakup sebesar 8,5 %.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Innovative Finance Approaches for Addressing River Basin Pollution: Combating Aquatic Biodiversity Loss in Southeast Asia (PDF) (dalam bahasa Inggris). Mandaluyong: Bank Pembangunan Asia. Juni 2024. hlm. 111. ISBN 978-92-9270-755-2. 
  2. ^ Guy Carpenter 2012, hlm. 7.
  3. ^ a b Nathong, Wanphen (September 2022). "Inherit the Wisdom of Ancestors: Raising the Level of Uthai Thani Sakae Krang River Basin Gourami Fish for Community-based Tourism" (PDF). GI Thailand Magazine (dalam bahasa Inggris) (4): 7. 
  4. ^ IUCN Secretariat (Maret 2015). A Review of Thailand's Proposed Mae Wong Dam (PDF) (dalam bahasa Inggris). International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). hlm. 1. 
  5. ^ Guy Carpenter 2012, hlm. 8.
  6. ^ World Bank Group 2023, hlm. 7.
  7. ^ World Bank Group 2023, hlm. 8.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]