Superioritas udara
Tampilan
Superioritas udara (bahasa Inggris: air superiority) adalah keadaan dominasi penuh kekuatan udara salah satu pihak terhadap pihak lawan dalam sebuah kampanye militer. Istilah ini didefinisikan dalam oleh NATO sebagai "Tingkat dominasi udara oleh angkatan udara suatu pihak di mana pihak tersebut dapat melakukan operasi darat, laut, dan udara pada waktu apapun tanpa dapat dicegah oleh pihak lawan".[1][2][3] Superioritas udara dapat dicapai dengan berusaha menghancurkan atau melumpuhkan semua pesawat udara lawan, baik dengan menghancurkan pesawat lawan di udara, atau dengan menghancurkan landasan dan pangkalan udara agar pesawat lawan tidak dapat mengudara.
Tipe
[sunting | sunting sumber]Ada 5 level kontrol udara:
- Air supremacy, dimana kubu teman benar-benar menguasai udara.
- Air superiority, dimana kubu teman menguasai udara lebih baik dibanding kubu lawan.
- Air parity, dimana kedua kubu sama-sama memperebutkan kekuasaan udara secara imbang.
- Air denial, dimana kubu lawan menguasai udara lebih baik dibanding kubu teman.
- Air incapability, dimana kubu musuh benar-benar menguasai udara.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Chapter 13: Air Power Definitions and Terms" (PDF). AP 3000: British Air and Space Power Doctrine. Royal Air Force. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 14 November 2013. Diakses tanggal 19 May 2013.
- ^ "AAP-06 Edition 2013: NATO Glossary of Terms and Definitions" (PDF). NATO. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 3 March 2012. Diakses tanggal 19 May 2013.
- ^ "air supremacy". Joint Publication 1-02, DOD Dictionary of Military and Associated Terms 08 November 2010 (amended through 15 April 2013). Department of Defense. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2012. Diakses tanggal 19 May 2013.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]