Susukan, Susukan, Banjarnegara
Susukan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Banjarnegara | ||||
Kecamatan | Susukan | ||||
Kode pos | 53475 | ||||
Kode Kemendagri | 33.04.01.2012 | ||||
Luas | 283,7 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 3567 Jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Susukan adalah desa di kecamatan Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Desa di batasi oleh: sebelah timur desa Kedawung, sebelah selatan desa Gumelem Wetan dan Gumelem Kulon, Sebelah Barat desa Panerusan Wetan, sedangkan sebelah utara desa Dermasari dan Kemranggon.
Jarak dari Pertigaan karesidenan Banyumas 12 Km ke arah timur,dari kota Banjarnegara berjarak 36 Km ke arah barat.
Di desa ini sekaligus ibu kota kecamatan Susukan kabupaten Banjarnegara, kecamatan paling barat di kabupaten Banjarnegara. Kantor kecamatan Susukan berada di tengah desa, tepatnya di dusun karangsari.
Perekonomian desa ditopang oleh pertanian, terutama desa Susukan bagian utara yang memang tersedia air irigasi, sehingga daerah utara merupakan sawah yang subur. Sedangkan sebagain lagi masyarakat merupakan pegawai negeri, yang meliputi: guru, kantor kecamatan, kantor pos, pegawai bank BRI Unit Susukan. Sedangkan selebihnya merupakan wiraswasta yang meliputi: pedagang dan pegawai swasta.
Desa ini sudah dilengkapi fasilitas telephone PSTN PT. Telkom dengan kode akses 0286-479xxx, sentral telephone menginduk pada sentral telephone Klampok Banjarnegara. Sedangkan telephone seluler untuk operator GSM sudah dapat dilayani dengan baik. Untuk layanan CDMA beberapa operator saat ini (Januari 2008) dapat dilayani juga.
Layanan siaran televisi dilayani pemancar relay televisi swasta yang berada di bukit Depok Krumput Banyumas, sehingga antena UHF/VHF diarahkan ke arah Barat. Siaran televisi lokal dilayani oleh Banyumas Televisi.
Makanan khas desa Susukan salah satunya adalah: CENIL, ONDOL, MARUDIN. Cenil adalah makanan yang dibuat dari pati ketela pohon (kalau di bandung namanya aci) yang di buat bulat-bulat kecil seukuran kelereng dan direbus, dan diberi warna merah. Cara makan CENIL dengan diberi parutan kelapa dengan ditaburi gula pasir. Sedangkan ondol adalah makanan yang dibuat dari ketela pohon bentuknya bulat seukuran bakso ukuran kecil, yang digoreng. Penyajian ONDOL dengan di sindik atau di tusukan ke lidi kecil yang terbuat dari bambu yang mirip sumpit kecil. Sedangkan MARUDIN pengolahannya hampir sama dengan ONDOL hanya saja penyajiannya dalam bentuk kotak-kotak dan di goreng, bahan dasar MARUDIN hampir sama dengan ONDOL.
Selain makanan khas di atas beberapa masyarakat juga banyak memproduksi tempe kripik, tempe kripik ini sebagai salah satu industri rumah tangga di desa Susukan.
Bahasa yang digunakan:
Bahasa yang digunakan di desa Susukan sehari-hari adalah bahasa Jawa logat Banyumas sehingga pengucapannya banyak menggunakan vokal "a" bukan vokal "o" tidak seperti yang digunakan di Jawa Tengah Bagian Timur (Solo-Jogya). Misalnya untuk pengucapan "anda mau ke mana mas" untuk logat Banyumas Rika Arep Meng Endi Kang dengan logat yang sangat khas..
Dari bahasa dapat dilihat budaya. Budaya di desa Susukan mengacu kepada budaya Banyumasan, seperti daerah Purwokerto, ikon wayang yang digunakan adalah ponokawan BAWOR, sementara ikon ponokawan versi daerah Jogya-Solo adalah BAGONG.