Taktik kereta perang
Kereta perang yang cepar menggunakan taktik untuk melemahkan musuh dengan cara menembakkan api misil jika berhadapan dengan infantri.
Pada perkembangan selanjutnya, kereta perang menjadi lebih cepat dengan roda yang lebih ringan dan terkadang berduri. Ini membuat kereta perang dapat melaju lebih cepat daripada infantri ringan dan beberapa jenis kereta perang lama. Dengan tambahan busur campur pendek, kereta perang menjadi lebih berbahaya.[1]
Kereta perang yang melaju sambil menembakkan banyak panah menjadi sasaran yang sulit bagi serangan pelempar umban ataupun lembing, yang biasanya mudah menyerang jenis tentara lainnya.
Peranan dan taktik kereta perang sering kali dibandingkan dengan tank pada peperangan modern.[2][3] Salah satu perbedaannya adalah bahwa kereta perang rapuh dan rawan sehingga harus dikerahkan di medan yang tepat, sedangkan tank adalah kendaraan untuk hampir semua jenis medan.[4][5]
Salah satu kekurangan kereta perang adalah keharusan untuk menggunakan lebih dari satu ekor kuda. Lama kelamaan, perkembangaan pasukan kavaleri mampu melampaui kereta perang karena tentara penunggang kuda lebih mudah melakukan manuver daripada kereta perang.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Bronze Age War Chariots By Nic Fields, Brian Delf
- ^ Lloyd, Alan B. (2010). A Companion to Ancient Egyp. Wiley Blackwell. hlm. 438. ISBN 978-1-4051-5598-4.
- ^ Drews, Robert (new edition 1995). The end of the Bronze Age: changes in warfare and the catastrophe ca. 1200 B.C. Princeton University Press. hlm. 221. ISBN 978-0-691-02591-9.
- ^ Littauer, M.A. (1979). Wheeled vehicles and ridden animals in the ancient Near East. Brill. hlm. 98. ISBN 978-90-04-05953-5.
- ^ Gaebel, Robert E. Cavalry operations in the ancient Greek world. University of Oklahoma Press. hlm. 40. ISBN 978-0-8061-3444-4.