Tapuk anak
Tapuk anak merupakan suatu permainan anak yang salah satunya adalah menyembunyikan sepotong kayu atau benda lain yang dimasukkan ke dalam air sungai.
Permainan tersebut sering dilakukan anak-anak pada sore hari ketika akan mandi di sungai. Hal ini biasa dilakukan oleh anak laki-laki berusia 15 tahun, dengan jumlah pemain minimal 2 orang.[1]
Peralatan
[sunting | sunting sumber]Peralatan yang digunakan yaitu sepotong kayu atau ranting yang telah diberi tanda agar tidak tertukar dengan potongan yang lain dengan ukuran panjang kurang lebih satu setengah jengkal.
Cara Bermain
[sunting | sunting sumber]Sebelum permainan dimulai, terlebih dahulu diadakan undian, pemenang yang menang dalam undian tersebut berhak untuk menyelam dan menyembunyikan potongan kayu di dalam air. Si pemenang timbul ke permukaan air, selanjutnya pemain lain mulai menyelam untuk mencari potongan kayu tersebut. Pencarian itu hanya terbatas satu kali menyelam, Apabila semua pemain sudah timbul, sementara potongan kayu tidak ditemukan, maka si pemenang itu sendiri yang menyelam untuk mengambil potongan kayu yang disembunyikan tadi.
Apabila semua pemain tidak menemukan potongan kayu tersebut maka si penyembunyi dapat menghukum semua pemain dan dia kembali dapat menyembunyikan kayu tadi. Adakalanya semua pemain dan si penyembunyi tidak dapat menemukan potongan kayu tersebut, maka si penyembunyi dihukum oleh semua pemain, sehingga permainan tersebut dapat dimulai dari awal lagi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Drs. Hamzuri, dan Dra. Tiarma Rita Siregar (1998). PERMAINAN TRADISIONAL INDONESIA. DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN DIREKTORAT PERMUSEUMAN. hlm. 319.