Tar batu bara
Iklan lama untuk sabun yang mengandung tar batu bara | |
Data klinis | |
---|---|
Nama dagang | Balnetar, Cutar, dan lainnya |
AHFS/Drugs.com | |
Kat. kehamilan | C(US) |
Status hukum | OTC (US) |
Rute | Topikal |
Pengenal | |
Nomor CAS | 8007-45-2 |
Kode ATC | D05AA |
ChemSpider | none |
Sinonim | liquor carbonis detergens (LCD) liquor picis carbonis (LPC)[1] |
Data kimia | |
Rumus | ? |
Tar batu bara adalah cairan gelap tebal yang merupakan produk sampingan dari produksi kokas dan gas batu bara dari batu bara.[2][3] Tar ini memiliki kegunaan di bidang medis dan industri.[2][4] Dapat dioleskan pada bagian yang terkena untuk mengobati psoriasis dan seboroik dermatitis (ketombe).[5] Bisa juga dikombinasikan dengan terapi sinar ultraviolet.[5] Secara industri tar ini adalah pengawet untuk bantalan rel kereta api dan digunakan pada permukaan jalan.[6]
Efek samping termasuk iritasi kulit, sensitivitas terhadap sinar matahari, reaksi alergi dan perubahan warna kulit.[5] Tidak jelas apakah penggunaan selama kehamilan aman untuk bayi dan penggunaan selama masa menyusui biasanya tidak disarankan.[7] Mekanisme tindakan yang tepat belum diketahui.[8] Tar ini adalah campuran kompleks dari fenol, hidrokarbon aromatik poliklik (PAHs) dan senyawa heterosiklik.[2] Tar batu bara menunjukkan sifat antijamur, antiinflamasi, anti-gatal, dan antiparasit.[8]
Tar batubara ditemukan sekitar tahun 1665 dan digunakan untuk keperluan medis sejak tahun 1800-an.[6][9] Tercantum dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat-obatan paling efektif dan aman yang diperlukan dalam sistem kesehatan.[10] Tar batubara tersedia sebagai obat generik dan dijual sebagai obat bebas.[4] Batu bara adalah salah satu bahan awal utama untuk industri farmasi.[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Berenblum I (25 September 1948). "Liquor Picis Carbonis". British Medical Journal. 2 (4577): 601. doi:10.1136/bmj.2.4577.601. PMC 2091540 . PMID 18882998.
- ^ a b c "Background and Environmental Exposures to Creosote in the United States" (PDF). cdc.gov. September 2002. hlm. 19. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 January 2017. Diakses tanggal 13 January 2017.
- ^ Vallee, Yannick (1998). Gas Phase Reactions in Organic Synthesis (dalam bahasa Inggris). CRC Press. hlm. 107. ISBN 9789056990817.
- ^ a b Hamilton, Richart (2015). Tarascon Pocket Pharmacopoeia 2015 Deluxe Lab-Coat Edition. Jones & Bartlett Learning. hlm. X. ISBN 9781284057560.
- ^ a b c WHO Model Formulary 2008 (PDF). World Health Organization. 2009. hlm. 308. ISBN 9789241547659. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 January 2017.
- ^ a b Hornbostel, Caleb (1991). Construction Materials: Types, Uses and Applications (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. hlm. 864. ISBN 9780471851455. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-18.
- ^ "Coal Tar use while Breastfeeding | Drugs.com". www.drugs.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2017. Diakses tanggal 13 January 2017.
- ^ a b Maibach, Howard I. (2011). Evidence Based Dermatology (dalam bahasa Inggris). PMPH-USA. hlm. 935–936. ISBN 9781607950394. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-18.
- ^ Sneader, Walter (2005). Drug Discovery: A History (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. hlm. 356. ISBN 9780471899792. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-18.
- ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 December 2016.
- ^ Ravina, Enrique (2011). The Evolution of Drug Discovery: From Traditional Medicines to Modern Drugs (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. hlm. 23. ISBN 9783527326693. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-18.