Taripa, Angkona, Luwu Timur
Taripa | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kabupaten | Luwu Timur | ||||
Kecamatan | Angkona | ||||
Kode pos | 92985 | ||||
Kode Kemendagri | 73.24.05.2004 | ||||
Luas | 23,02 km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Taripa adalah desa yang berada di kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia. 1. Sejarah Desa Taripa di awali dengan adanya program Pemerintah Pusat, yang mengadakan transmigrasi guna pemerataan penyebaran penduduk di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu Penempatannya adalah di wilayah Angkona ini. Perlu kita ketahui bersama bahwa sebelum terbentuknya Desa Taripa, tempat ini dulunya hanyalah hutan belantara yang tak berpenghuni, namun dengan kondisi yang saat ini kita nikmati karena adanya program pemerintah Republik Indonesia, yang mengadakan Transimigrasi guna peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan penyebaran penduduk di seluruh wilayah Indonesia. Adapun tahapan kedatangan warga Transimigrasi di Desa Taripa di awali pertama oleh gelombang kesatu yaitu Dusun Rinjani yang tiba pada tanggal 09 Januari 1981 sejumlah 100 Kepala Keluarga yang terdiri dari 425 jiwa yang berasal dari Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menggunakan kapal Karang Asem. Menyusul gelombang kedua yaitu Dusun Seleparang yang tiba pada tanggal 31 Januari 1981 sejumlah 100 Kepala keluarga yang terdiri dari 468 jiwa yang berasal dari Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menggunakan kapal Teluk Weda. Kemudian gelombang ketiga yaitu Dusun Darmasadu yang tiba pada tanggal 27 Februari 1981 sejumlah 98 Kepala keluarga yang terdiri dari 454 jiwa yang berasal dari Propinsi Bali dengan menggunakan kapal Tampomas, selanjutnya menyusul gelombang keempat yaitu Dusun Catur Genta Buana yang tiba pada tanggal 21 April 1981 sejumlah 100 Kepala keluarga yang terdiri dari 412 jiwa yang berasal dari Propinsi Bali dengan menggunakan kapal barang Teluk Padang, kemudian selanjutnya menyusul gelombang kelima yaitu Dusun Nusantara yang tiba pada tanggal 07 Juni 1981 sejumlah 50 Kepala keluarga yang terdiri dari 224 jiwa yang berasal dari Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menggunakan kapal Teluk Weda. Gelombang keenam yaitu Trans Lokal yang tiba pada tanggal 10 Juni 1981 sejumlah 25 Kepala keluarga yang terdiri dari 119 jiwa yang berasal dari Mangkutana. Gelombang ketujuh yaitu Trans Lokal yang tiba pada tanggal 02 Juli 1982 sejumlah 19 Kepala keluarga yang berasal dari Wotu yang terdiri dari 99 jiwa dan 6 kepala Keluarga berasal dari Mangkutana yang terdiri dari 29 jiwa. Maka setelah dijumlahkan mulai dari gelombang pertama sampai gelombang ketujuh, keseluruhannya berjumlah 498 Kepala Keluarga, yang terdiri dari 2.243 jiwa. Pada awalnya wilayah program transmigrasi ini masuk dalam wilayah Desa Tampina dan wilayah ini menjadi binaan pemerintah yang menangani transmigrasi hingga persiapan untuk pemekaran desa menjadi Desa Taripa. Sebelum menjadi desa depinitif wilayah ini dibawah binaan program transimigrasi, dengan kepemimpinan pertama Kepala Unit transimigrasi yaitu: 1. H. Abdul Aziz Tahun 1981 s/d 1984 2. Andareas Tangke Tahun 1984 s/d 1987 3. Abdul Khalik Latif Tahun 1987 s/d 1990 Adapun sebagai Koordinator Administrasi Desa (KAD) yaitu : 1. Anak Agung Ray Suteja Tahun 1981 s/d 1984 2. I Wayan Surata Tahun 1984 s/d 1987 3. Muhammad Tahun 1987 s/d 1990 4. Abdul Latip Tahun 1990 s/d 1991 5. Damis Hasan Tahun 1991 s/d 1992 6. Plt KAD.Samsuddin Tahun 1992 Setelah menjadi desa depinitif yaitu Desa Taripa, Pelaksana Pejabat Pertama sebagai Kepala Desa Taripa adalah : 1. Abdul Samad Tahun 1992 s/d 1995. 2. Syamsuddin Tahun 1996 3. Zulkarnen, SH Tahun 1996 s/d 1999 4. Joharno. Kr (PJS) Tahun 2000 5. AA.GD Ganggaa Putra Tahun 2001 s/d 2008 6. Ahyar, SH.(PJS ) Tahun 2009 7. Muhammad Tahun 2009 s/d 2014 8. Plt. Johan, S.E Tahun 2015 9. Nyoman Purnawirawan Tahun 2015 s/d 2021 10. Nyoman Purnawirawan Tahun 2022 s/d 2027