Tengku Dacing, Tana Lia, Tana Tidung
Tengku Dacing | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Utara | ||||
Kabupaten | Tana Tidung | ||||
Kecamatan | Tana Lia | ||||
Kode pos | 77451 | ||||
Kode Kemendagri | 65.04.03.2002 | ||||
Luas | 10.000 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 462 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Tengku Dacing adalah desa di kecamatan Tana Lia, Tana Tidung, Kalimantan Utara, Indonesia.Desa Tengku Dacing merupakan sebuah desa yang terletak di Sebelah Utara Pulau Mandul, dan termasuk ke dalam wilayah kecamatan Tana Lia kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara.
SEJARAH
Sejarah awal berdirinya desa ini tidak dapat dilepaskan dengan sejarah masa penjajahan di Indonesia. Pada awalnya masyarakat yang tinggal di wilayah Tungku Dacing merupakan warga yang berasal dari daerah Tanjung Keramat, pada saat itu dikarenakan peristiwa peperangan yang terjadi dan wilayah Tanjung Keramat mendapatkan dampak yang cukup besar maka sebagian warganya memilih untuk mencari tempat yang lebih baik dan tidak terdampak imbas peperangan, salah satu daerah yang menjadi tujuan adalah Tungku Dacing, yang pada saat itu masih merupakan wilayah hutan belantara dan belum dihuni warga. Pada saat itu warga yang baru datang belum memiliki benda-benda yang dapat digunakan sebagai peralatan, baik sandang maupun pangan, dikarenakan proses perpindahan yang baru terjadi, hingga kemudian, warga menemukan Dacing (alat untuk menimbang biasanya terbuat dari bahan Kuningan atau Besi) yang dipercaya merupakan alat yang sebelumnya dimiliki oleh tentara-tentara jepang dan kemudian ditinggalkan, dikarenakan pada saat itu untuk mendapatkan besi yang dapat dijadikan sebagai tungku masih sulit, maka Dacing tersebut yang kemudian dijadikan sebagai Tungku untuk tempat memasak, konon dari peristiwa inilah kemudian lahir istilah TUNGKU DACING yang kemudian dipakai sebagai nama dari wilayah tersebut yaitu kampung Tungku Dacing. Selanjutnya dikarenakan peperangan yang masih berkecamuk pada masa itu (Masa Pendudukan Jepang) dan daerah Tungku Dacing juga terkena dampak yang cukup parah (bekas-bekas peperangan masih dapat dilihat di daerah kasir, dimana masih terdapat puing beton bekas peninggalan tentara Jepang) warga yang mendiami wilayah Tengku Dacing kemudian berpindah tempat ke wilayah Tenajak Sembakung, namun dikarenakan wilayah tersebut tidak cocok untuk melakukan kegiatan bercocok tanam, maka kemudian sebanyak 9 (Sembilan) keluarga memutuskan untuk kembali bermukim di Tungku Dacing yang memiliki wilayah pertanian yang lebih baik. Dari 9 keluarga inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal penduduk Tungku Dacing sampai pada saat ini.
GEOGRAFIS
Batas Wilayah
Desa Tengku Dacing memiliki luas wilayah sekitar ±10.000 Ha dengan batas-batas:
Sebelah Utara : Nunukan (Kabupaten Nunukan)
Sebelah Timur : Pulau Bunyu (Kabupaten Bulungan)
Sebelah Selatan : Desa Sambungan
Sebelah Barat : Desa Tanah Merah