Tetehosi Sorowi, Lahewa Timur, Nias Utara
Tetehosi Sorowi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kabupaten | Nias Utara | ||||
Kecamatan | Lahewa Timur | ||||
Kode pos | 22851 | ||||
Kode Kemendagri | 12.24.11.2003 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Tetehosi Sorowi merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Lahewa Timur, kabupaten Nias Utara, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa ini dihuni oleh 90% bermarga ("mado" dalam bahasa Nias) Zalukhu. Dan salah satu mata sungai yang ada di desa ini, tepatnya di wilayah Dusun I dikenal dengan nama "Ono Zalukhu" yang artinya "Anak (keturunan) marga Zalukhu". Sungai ini juga merupakan sumber mata air bersih dan air minum disebagian besar penduduk di dua dusun yang berdekatan dengannya.
Desa ini terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun I dan Dusun II berada di area dengan sungai Ono Zalukhu, sementara Dusun III berjarak jauh dari dua dusun lainnya. Dusun III ini lebih dekat dengan jalan provinsi jalur yang dekat dengan Sungai Muzoi. Perbataan desai ini, umumnya ditandai dengan anak sungai yang berada di tiap-tiap titik perbatasan dengan desa tetangga. Dari arah Barat Laut dibatasi oleh satu sungai panjang yaitu sungai Totoi dan dar arah tenggara dibatasi oleh sungai Namo Doru.
Fasilitas umum yang ada di desa ini sangat minim, walau berdekatan dengan pusat kecamatan, antara lain: 1. Satu Sekolah Dasar, yaitu SDN 076686 Tetehosi Sorowi; 2. Satu Puskesmas Pembantu (Pustu)
Mayoritas komoditas utama penduduk adalah bertani dan berkebun. Yang paling banyak diantaranya adalah bertani pohon karet untuk kemudian disadap kulit batangnya demi mengumpulakan getah karetnya. Selain itu ada yang bercocok tanam lainnya dan juga bertani Kakao (Coklat). Pernah dulu penduduk desa ini mengelutu pertanian yaitu bersawah dan daerah persawahan terluar di desa ini ada di pinggir hutan lebat dan diberi nama Boto Ate (Tubuh dan Hati). Perbatasan area persawahan ini dengan hutan liar adalah sungai muara dari dua sungai yaitu sungai Ono Zalukhu dan Sungai Namo Doru. Muara sungai ini diberi nama oleh penduduk yaitu Zoyo atau Idano Soyo, yang artinya Air yang Merah, karena disungai tersebut banyak aliran air (Gelea dalam bahasa Nias) dari dalam hutan yang berwarna agak kemerah-merahan hasil dari pelapukan daun-daun tumbuhan hutan.
Pimpinan desa atau lebih dikenal sebagai Kepala Desa telah beberapa kali berganti sejak desa ini resmi berdiri. Disini belum bisa dijelaskan kapan berdiri Desa ini. Sejauh sumber yang didapatkan kepala-kepala Desa yang memimpin desa ini telah banyak dan juga belum bisa dideteksi siapa-siapa saja nama orangnya. Namun ada beberapa nama Kepala Desa yang diketahui yaitu: (nama yang ditulis adalah nama panggil berkeluarga) - Ama Mewati Zalukhu - Ama Gawati Zalukhu - Ama Rika Zalukhu - Ama Aldin Zalukhu (masa jabatan hingga tahun 2017)