Teuku Iskandar
Teuku Iskandar | |
---|---|
Lahir | Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh (semasa Hindia Belanda) | 14 Oktober 1924
Meninggal | 05 September 2012 Leiden, Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Pendidikan | PhD |
Almamater | Universitas Leiden |
Pekerjaan | Guru besar, kritikus sastra, leksikografer |
Prof. Dr. Teuku Iskandar (14 Oktober 1924 – 5 September 2012)[1] adalah seorang guru besar, kritikus sastra dan leksikografer berkebangsaan Indonesia.
Biografi singkat
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1950 ia lulus dari Universitas Leiden, kemudian pada tahun 1955, ia meraih gelar kedoktorannya tentang Hikayat Aceh yang kemudian diterbitkan dalam bentuk monograf.[2]
Ia merupakan salah satu tokoh yang terlibat dalam pendirian Universitas Syiah Kuala di Aceh pada tahun 1961. Selama 13 tahun ia mengajar di beberapa universitas di Malaysia (termasuk Universitas Malaya), serta bekerja di Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia untuk membantu menerbitkan Kamus Dewan. Ia kemudian bekerja di Universitas Brunei Darussalam dan mendapatkan gelar Profesor. Setelah kembali ke Belanda, ia menjadi profesor dalam bidang sastra bahasa Aceh dan Melayu di Universitas Leiden.[3]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Penghargaan Kebudayaan Satyalencana dari Pemerintah Indonesia (2017)[4]
Terbitan dan karya
[sunting | sunting sumber]- De Hikayat Atjeh. ‘S-Gravenhage: Nederlandsche Boek-en Steendrukkerij V. H. H. L. Smits. (RCLOS 992.1 ISK), 1959.
- Some Aspects Concerning the Work of Copyists of Malay Historical Writings // Peninjau Sejarah, 3 (2), 1968.
- Kamus Dewan. Kuala Lumpur: DBP, 1970 (second edition 1984)
- Hikayat Aceh: Kisah Kepahlawanan Sultan Iskandar Muda. Banda Aceh: Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Daerah Istimewa Aceh, 1978.
- Kesusasteraan Klasik Melayu Sepanjang Abad. Bandar Seri Begawan: Jabatan Kesusasteraan Melayu Universiti Brunei Darussalam, Brunei, 1995.
- Catalog of Acehnese Manuscripts. Leiden, University Library / ILDEP 1994 / (Codices Manuscripti XXIV) (with P. Voorhoeve).
- Catalog of Malay, Minangkabau, and South Sumatran manuscripts in the Netherlands. 2 vols., Xiv, 1095 pp. Leiden: Documentatiebureau Islam-Christendom, 1999.
- Hikayat Aceh. Kuala Lumpur: Yayasan Karyawan (R 959.81 ISK), 2001.
- Aceh as a Muslim-Malay Cultural Center (14th-19th Century) // First International Conference of Aceh and Indian Ocean Studies February 24–27, 2007. Organized by Asia Research Institute, National University of Singapore & Rehabilitation and Construction Executing Agency for Aceh and Nias (BRR), Banda Aceh, Indonesia 2007.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Aziz, Mahmud, Teuku Cut, S.Fil., M.A (2019-03-21). "Teuku Iskandar, Intelektual yang Dihormati di Belanda". Klikkabar. Diakses tanggal 2022-08-29.
- ^ José Rabasa, Masayuki Sato, Edoardo Tortarolo, Daniel Woolf. The Oxford History of Historical Writing: Volume 3: 1400-1800, OUP Oxford, Mar 29, 2012 hlm. 133
- ^ Wardibudaya. Teuku Iskandar: Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu November 13, 2017
- ^ Wardibudaya. Profil Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2017 Kategori Satyalancana Kebudayaan: Teuku Iskandar November 13, 2017