Lompat ke isi

Thaifah Carmona

Koordinat: 37°28′00″N 5°38′00″W / 37.4667°N 5.6333°W / 37.4667; -5.6333
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Thaifah Carmona

1013–1150
Kerajaan Thaifah Carmona, ca 1037
Kerajaan Thaifah Carmona, ca 1037
Ibu kotaCarmona
Bahasa yang umum digunakanArab Andalusia, Muzarab, Ibrani, Berber
Agama
Islam, Katolik Roma, Yudaisme
PemerintahanMonarki
Era SejarahAbad Pertengahan
• Runtuhnya Kekhalifahan Kordoba
1013
• Melebur ke Thaifah Sevilla/Murabithun
1066–1091 / 1091–1143
• Ditaklukkan oleh Muwahhidun
1150
Mata uangDirham dan Dinar
Didahului oleh
Digantikan oleh
klfKekhalifahan
Kordoba
Thaifah Sevilla
Muwahhidun
Sekarang bagian dariSpanyol
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Thaifah Carmona (bahasa Arab: طائفة قرمونة) adalah kerajaan (emirat) thaifah Muslim yang didirikan di Andalusia setelah perpecahan yang dialami Kekhalifahan Kordoba pada tahun 1009.[1] Kerajaan ini didirikan sekitar tahun 1013, di wilayah kota Carmona dan tetap merdeka hingga tahun 1067, ketika ditaklukkan dan diintegrasikan ke dalam Thaifah Sevilla, seperti semua kerajaan kecil thaifah lainnya di selatan Andalusia: Algarve, Algeciras, Arcos de la Frontera, Huelva, Mértola, Moron, Niebla, Ronda dan Silves, yang semuanya ditaklukkan dan dimasukkan ke dalam Thaifah Sevilla. Wilayahnya sesuai dengan dataran yang diciptakan oleh Guadalquivir.

Periode Thaifah Pertama

[sunting | sunting sumber]

Abdallah bin Ishaq dari keluarga Birzali, keturunan suku Berber Zanata, bergabung dengan pasukan Almanzor, dan ditempatkan di wilayah Carmona[2] pada tahun 1013, oleh khalifah al-Andalus, Sulaiman bin al-Hakam, "al-Musta'in" diakui sebagai penguasa atas wilayah di sekitar Carmona, sehingga memberi kehidupan kepada emirat Thaifah Carmona, dengan kota Carmona saat ini sebagai ibu kotanya, yang langsung menjadi saingan Thaifah Sevilla.[3]

Abdallah memerintah sampai kematiannya pada tahun 1023 dan digantikan oleh putranya Muhammad.[2]

Muhammad memerintah thaifah selama sekitar dua puluh tahun. Setelah kematiannya, pada tahun 1142, thaifah masih merdeka, dan digantikan oleh putranya, Ishaq I.[4]

Ishaq I tetap berkuasa hingga tahun 1053, mempertahankan thaifah dari Abbad II al-Mu'tadid, emir Thaifah Sevilla, dengan kebijakannya mencaplok thaifah kecil, berusaha mencaplok Thaifah Carmona dan meskipun menderita kekalahan pada tahun 1053[5] dan kotanya dikepung,[6] ia berhasil melakukan perlawanan dan menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Al-Aziz al Mustazhir.[5]

Al-Aziz al Mustazhir melanjutkan perjuangan melawan Sevilla harus menderita serangan dan pengepungan,[7][8] meminta bantuan dari Thaifah Toledo, yang memberinya sebuah kastil di wilayah kekuasaannya.[7] tetapi Abbad II al-Mu'tadid melakukan kebijakan aneksasi dan pada tahun 1067 telah berhasil menduduki dan mencaplok Thaifah Carmona.[9]

Daftar Emir

[sunting | sunting sumber]
  • Abdallah bin Ishaq (1013–1023)
  • Muhammad bin Abdullah (1023–1042)
  • Ishaq bin Muhammad (1042–1053)
  • Al-Aziz bin Ishaq (1053–1067)

Periode Thaifah Kedua

[sunting | sunting sumber]

Pada masa thaifah kedua, Carmona merdeka berkat jatuhnya Dinasti Murabithun pada tahun 1143, namun setelah ditaklukkan oleh Muwahhidun, Carmona melakukan pemberontakan namun akhirnya tetap takluk pada Muwahhidun pada tahun 1161.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

37°28′00″N 5°38′00″W / 37.4667°N 5.6333°W / 37.4667; -5.6333