The Boy in the Striped Pyjamas
Pengarang | John Boyne |
---|---|
Negara | Irlandia |
Bahasa | Inggris |
Genre | Fiksi sejarah |
Penerbit | David Fickling Books |
Tanggal terbit | 6 Januari 2006 |
Jenis media | Print (hard cover & paper back) |
Halaman | 216 |
ISBN | ISBN 0-385-60940-X |
OCLC | 62132588 |
823.914 22 | |
LCC | CS 2006/45764 |
Diikuti oleh | All the Broken Places |
Anak Lelaki Berpiama Garis-garis adalah sebuah novel karya John Boyne. Bercerita tentang seorang anak laki-laki Jerman bernama Bruno yang ayahnya adalah komandan di Auschwitz dan persahabatan Bruno dengan seorang tahanan Yahudi bernama Shmuel.
Boyne menulis seluruh draf pertama dalam dua setengah hari, tanpa banyak tidur; tetapi juga mengatakan bahwa dia adalah murid yang cukup serius dalam literatur terkait Holocaust selama bertahun-tahun sebelum ide untuk novel itu datang kepadanya.[1][2]
Novel ini mendapat tinjauan yang beragam; ulasan positif memuji cerita tersebut sebagai kisah moralitas. tetapi dikritik oleh para sarjana dan sejarawan Holocaust serta organisasi peringatan.[3][4] Ulasan negatif mencatat ketidakkonsistenan historis dan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkannya terhadap pendidikan Holocaust ke orang-orang.[5][6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Interview with Children's Author John Boyne". 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2011. Diakses tanggal 23 February 2007.
- ^ "John Boyne talks about The Boy In The Striped Pyjamas". www.whatsonlive.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-14.
- ^ Gray, Michael (2014-12-01). "The Boy in the Striped Pyjamas: A Blessing or Curse for Holocaust Education?". Holocaust Studies. 20 (3): 109–136. doi:10.1080/17504902.2014.11435377. ISSN 1750-4902.
- ^ Sherwood, Harriet (2022-01-27). "The Boy in the Striped Pyjamas 'may fuel dangerous Holocaust fallacies'". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2023-02-23.
- ^ Agnew, Trevor (9 May 2008). "John Boyne Interview". Agnew Reading.
- ^ Hannah May Randall (31 May 2019). "The Problem with 'The Boy in the Striped Pyjamas'". Diakses tanggal 22 November 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Gray, Michael (3 June 2015). "The Boy in the Striped Pyjamas: A Blessing or Curse for Holocaust Education?". Holocaust Studies. 20 (3): 109–136. doi:10.1080/17504902.2014.11435377.
- Hannah May Randall (31 May 2019). "The Problem with 'The Boy in the Striped Pyjamas'". Diakses tanggal 22 November 2021.