Lompat ke isi

The Marriages Between Zones Three, Four and Five

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
The Marriages Between Zones Three, Four and Five
Front cover of the first US edition of The Marriages Between Zones Three, Four and Five showing the author's name and book title on a crimson and sandy brown background
Jilid edisi pertama AS (Alfred A. Knopf)
PengarangDoris Lessing
Perancang sampulPaul Gamarello
Negara
  • Amerika Serikat
  • Britania Raya
BahasaInggris
SeriCanopus in Argos
Genre
Penerbit
Tanggal terbit
  • Maret 1980 (AS)
  • Mei 1980 (BR)
Jenis mediaCetak dan ebook[1]
Halaman299
ISBNISBN 0-394-50914-5 (AS)
0-224-01790-X (BR)
OCLC5171635
823/.9/14
LCCPZ3.L56684 Map 1980 PR6023.E833
Didahului olehShikasta 
Diikuti olehThe Sirian Experiments 

The Marriages Between Zones Three, Four and Five (Pernikahan Antara Zona Tiga, Empat, dan Lima) adalah novel fiksi ilmiah oleh Doris Lessing. Novel ini merupakan buku kedua dalam seri Canopus in Argos yang terdiri dari lima buku. Buku pertamanya Shikasta (1979). Buku ini diterbitkan pertama kali di Amerika Serikat pada Maret 1980 oleh Alfred A. Knopf, dan di Britania Raya pada Mei 1980 oleh Jonathan Cape.

Novel ini mengambil tempat di tiga dari enam zona metafisik yang mengelilingi planet Shikasta (kiasan dari Bumi), dan bercerita mengenai dua keputusan pernikahan yang menghubungkan Zona Empat yang patriarkis dengan Zona Tiga yang matriarkis, serta Zona Lima yang kesukuan. Kisahnya diceritakan dari sudut pandang Zona Tiga yang utopis matriarkis, mengenai konflik jender dan penghancuran penghalang antara jenis kelamin. Lessing menyebutkan bahwa The Marriages Between Zones Three, Four and Five secara umum diacu sebagai fiksi ilmiah feminis.

Novel ini dipengaruhi oleh tema kerohanian dan mistisisme dalam Sufisme, sebuah sistem kepercayaan Islam yang membuat Lessing tertarik pada pertengahan 1960an. Zona-zona itu dikatakan berhubungan dengan tingkat kesadaran Sufisme yang berbeda, dan menyimbolkan "tangga Sufi menuju pencerahan".[2] Lessing dikritik karena meninggalkan fiksi tradisionalnya dan beralih ke fiksi ilmiah dalam serialnya Canopus in Argos. Kendati mendapatkan berbagai kritik ini, The Marriages pada umumnya diterima dengan baik oleh para kritikus. Sebagian pengulasnya menyebutnya sebagai salah satu karya Lessing yang terbaik dalam topik konflik jender.

The Marriages Between Zones Three, Four and Five diadaptasi menjadi sebuah opera oleh komposer Philip Glass dengan cerita-librettonya oleh Lessing, yang pertunjukan pertamanya di Heidelberg, Jerman pada bulan Mei 1997. Pertunjukan pertama di Amerika Serikat yang berbahasa Inggris diselenggarakan di Chicago pada bulan Juni 2001. Semua produksi ini tidak begitu diterima dengan baik oleh para kritikus teater.

Zona-zona

[sunting | sunting sumber]

Dalam buku pembuka seri Canopus in Argos, Shikasta, Lessing memperkenalkan enam zona metafisik (mirip dengan dunia kosmologis) yang mengelilingi planet Shikasta (kiasan Bumi[a]).[9] Semua zona ini, yang diberi angka Satu sampai Enam, masing-masing merepresentasikan perbedaan tingkat makhluk rohaniah.[9] Shikasta hanya berurusan dengan Zona Enam, zona di lingkaran terdalam yang paling tidak murni, yang digambarkan para komentator sebagai "sejenis api penyucian tempat manusia menunggu di antara inkarnasi di bumi".[10] Zona-zona berbatasan sesuai dengan rangkaian angka zona yang saling berdekatan, dari Zona Enam (yang paling rendah) hingga ke Zona Satu (yang paling tinggi dan paling murni), masing-masing secara berurutan memiliki medan semakin tinggi dari yang sebelumnya.[10][11]

Ketiga Zona di dalam bentangan rohaniah ini menjadi sorotan dalam The Marriages Between Zones Three, Four and Five, yang digambarkan Lessing sebagai "negara" yang mandiri, masing-masing memiliki "kelompok masyarakat".[10][11] Zona Dua, yang tertinggi dalam hierarki rohani, berlokasi tinggi di pegunungan yang berbatasan dengan Zona Ketiga, yang pada gilirannya menghuni bukit-bukit yang membatasi dataran rendah Zona Keempat, yang berdampingan dengan medan gurun yang datar Zona Lima.[11]

Kisahnya dimulai ketika Pemberi, para penguasa tak terlihat dan tak teridentifikasi atas semua Zona,[b] memerintahkan Al•Ith, ratu firdaus yang damai dari Zona Tiga, untuk menikahi Ben Ata, raja Zona Empat yang dimiliterisasi dan bersifat represif. Al•Ith merasa jijik oleh gagasan bersuamikan seorang barbar, dan Ben Ata tak menginginkan seorang ratu budiman mengganggu kampanye militernya. Namun, Al•Ith turun ke Zona Empat dan mereka dengan segan menikah. Ben Ata tidak terbiasa dengan perempuan yang tak dapat dia kendalikan, sementara Al•Ith kesulitan berhubungan dengan lelaki tidak tahu adat ini. Tapi seiring waktu mereka menjadi terbiasa dengan satu sama lain dan memperoleh pandangan baru terhadap Zona pasangannya. Al•Ith terkejut dengan ngeri mengetahui semua kekayaan Zona Empat dihabiskan untuk tentaranya yang berjumlah sangat banyak, sehingga membuat penduduk lainnya miskin dan terbelakang. Ben Ata tercengang Zona Tiga sama sekali tak memiliki tentara.

Pernikahan mereka melahirkan seorang putra, Arusi, ahli waris kedua Zona itu. Beberapa perempuan Zona Empat, yang dipimpin Dabeeb, turun tangan untuk membantu Al•Ith. Sebagai kaum yang tertindas dan terlindas, para perempuan ini menikmati berada di samping ratu Zona Tiga. Tapi tak lama setelah kelahiran Arusi, para Pemberi memerintahkan Al•Ith untuk kembali ke Zona Tiga tanpa putranya, dan Ben Ata harus menikahi Vahshi, ratu primitif Zona Lima. Al•Ith dan Ben Ata, yang telah tumbuh saling mencintai, merasa hancur mendapat perintah ini.

Kembali ke Zona Tiga, Al•Ith menemukan rakyatnya telah melupakannya, dan saudara perempuannya, Murti• telah mengambil alih sebagai ratu. Karena merasa terganggu melihat perubahan yang dilihatnya dalam diri Al•Ith, Murti• mengasingkannya ke perbatasan Zona Dua. Al•Ith, yang merasa tertarik oleh daya pikatnya, berusaha memasuki Zona Dua, tetapi menemukan tempat yang tidak duniawi dan tak ramah serta diberitahu oleh orang-orang tak berwujud bahwa waktunya masih belum tiba. Di perbatasan Zona Lima, Ben Ata dengan segan menikahi Vahshi, seorang kepala suku sekelompok nomaden yang meneror para penghuni zonanya sendiri. Tapi pernikahan Ben Ata dengan Al•Ith telah mengubahnya, dan dia membubarkan sebagian besar tentaranya di Zona Empat, mengirimkan para tentara pulang ke rumah untuk membangun kota-kota dan desa-desa mereka, serta mengangkat komunitas mereka. Dia juga perlahan-lahan memenangkan kepercayaan Vahshi dan membujuknya untuk berhenti menjarah Zona Lima.

Ketika Arusi sudah cukup tua untuk melakukan perjalanan, Dabeeb dan kelompok perempuan yang dipimpinnya memutuskan untuk membawanya menemui Al•Ith. Pesiar lintas batas ini tidak diperintahkan oleh para Pemberi Nafkah, dan Ben Ata memiliki kesangsian besar atas keputusan mereka. Dalam Zona Tiga para perempuan ini terkejut menemukan Al•Ith yang telah dimakzulkan bekerja di sebuah kandang kuda dekat Zona Dua. Sementara Al•Ith, yang merasa senang melihat putranya, juga memiliki kesangsian terhadap tindakan Dabeeb. Perjalanan para perempuan yang sombong melintasi Zona Tiga ini membangkitkan perasaan xenofobia dalam diri penduduk setempat.

Setelah lima tahun tanpa suara, para Pemberi menginstruksikan Ben Ata untuk pergi menemui Al•Ith di Zona Tiga. Di perbatasan dia terkejut menemukan sekelompok anak muda dilengkapi senjata yang dibuat dengan kasar menghalangi jalannya. Jelas mereka tidak menginginkan serbuan lain dari Zona Empat. Ben Ata kembali dengan membawa pasukan besar dan memasuki Zona Tiga tanpa perlawanan. Dia tidak diterima dengan baik, tapi menemukan Al•Ith bersama sekelompok pengikut yang telah pindah ke perbatasan Zona Dua untuk berdekatan dengannya. Ben Ata dan Al•Ith bersatu kembali; dia memberitahunya perubahan yang telah dia perkenalkan di Zona Empat dan penjinakannya terhadap "orang liar" dari Zona Lima.

Suatu hari Al•Ith memasuki Zona Dua dan tidak kembali. Tetapi perubahan yang telah digerakkan oleh dua pernikahan itu sekarang terlihat jelas di mana-mana. Perbatasan antara Zona Tiga, Empat, dan Lima terbuka, orang-orang serta pengetahuan mengalir di perbatasan. Sebelumnya situasi ketiga Zona itu mandek, tapi sekarang dipenuhi dengan penyelidikan, inspirasi, dan pembaruan.

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]
A head-and-shoulders photograph of an elderly woman
Doris Lessing berbicara di festival sastra Cologne di Jerman, 2006

Ketika Lessing menerbitkan Shikasta di tahun 1979, buku pertamanya dalam seri Canopus in Argos, buku ini mewakili perubahan fokus yang besar bagi penulisnya. Dalam buku-buku sebelumnya, Lessing telah membangun nama untuk dirinya sendiri sebagai penulis fiksi realistis;[4] dalam Shikasta dia memperkenalkan para pembacanya pada tema-tema kerohanian dan mistisisme dalam Sufisme.[16] Di pertengahan dasawarsa 1960an Lessing telah tertarik pada Sufisme, sebuah sistem kepercayaan dalam Islam, setelah membaca The Sufis oleh Idries Shah. Dia menggambarkan The Sufis sebagai "buku paling mengejutkan yang pernah [dia] baca", dan menyatakan bahwa buku itu "telah mengubah kehidupan[nya]".[17] Lessing kemudian bertemu Shah, yang menjadi "seorang teman baik [dan] guru".[17] Di awal 1970an Lessing mulai menuliskan fiksi ruang batin, termasuk novel-novel Briefing for a Descent into Hell (1971) dan Memoirs of a Survivor (1974),[18] kemudian di akhir dasawarsa 1970an dia berubah ke fiksi ilmiah ketika menulis Shikasta, yang di dalamnya banyak menggunakan konsep Sufi.[18]

Lessing mengatakan bahwa gagasan The Marriages Between Zones Three, Four and Five telah dipikirkannya selama sepuluh tahun, tapi "belum terpikir cara untuk melakukannya".[19] Barulah ketika sudah separuh menuliskan Shikasta dia menyadari telah "menciptakan satu format yang menakjubkan" yang dapat digunakan untuk buku-buku lainnya, dan formatnya adalah Canopus in Argos, yang membuat The Marriages menjadi mungkin.[20] Shikasta semula diniatkan untuk menjadi satu buku yang berdiri sendiri, tapi dunia fiksi Lessing berkembang, dan dia akhirnya menuliskan seri yang terdiri dari lima buku.[21]

Peralihan ke fiksi ilmiah tidak diterima dengan baik oleh para pembaca dan kritikus.[7] Di akhir dasawarsa 1970an Lessing dianggap sebagai "salah seorang penulis yang paling jujur, cerdas, dan sibuk masa kini",[7] dan para pembaca Budaya Barat yang tidak akrab dengan Sufisme merasa kaget karena Lessing telah meninggalkan "pandangan rasionalnya terhadap dunia".[22] George Stade dari The New York Times mengeluhkan bahwa "Nyonya Besar realisme berpikiran sedernaha kita telah menjadi relijius".[4] Reaksi terhadap dua buku pertama seri itu, Shikasta dan The Marriages Between Zones Three, Four and Five, mendorong Lessing untuk menulis di dalam kata pengantar buku ketiga seri ini, The Sirian Experiments (1980):

A head-and-shoulders black and white drawing of an elderly man
Idries Shah, yang memperkenalkan Lessing pada Sufisme

Saya akan merasa sangat senang jika para penulis resensi buku dan pembaca dapat melihat seri ini, Canopus in Argos: Archive, sebagai sebuah kerangka kerja yang membuat saya mampu (saya harap) menceritakan satu atau dua kisah yang menenung; untuk mempertanyakan, baik pada diri saya maupun pada orang lain; untuk menjelajah berbagai ide dan kemungkinan sosiologis.[23]

Kritik yang lebih banyak terhadap seri Canopus muncul, termasuk komentar dari kritikus New York Times, John Leonard: "Salah satu dari banyak dosa yang harus ditanggung abad ke-20 adalah telah mematahkan semangat Ny. Lessing... Dia sekarang berpropaganda atas nama kekerdilan diri kita dalam kegilaan kosmik."[24] Lessing menjawab dengan mengatakan: "Yang tidak mereka sadari adalah sebagian fiksi ilmiah merupakan fiksi sosial terbaik di masa ini. Saya juga mengagumi jenis fiksi ilmiah klasik, seperti Blood Music, karya Greg Bear. Dia seorang penulis yang hebat."[25] Lessing berkata di tahun 1983 bahwa dia ingin menuliskan cerita tentang katai merah dan katai putih, roket angkasa yang ditenagai anti-gravitasi, dan kuark-kuark yang menawan beraneka warna, "[t]etapi tidak mungkin kita semua menjadi fisikawan".[8]

Lessing berpendapat Marriages merupakan salah satu bukunya yang lebih baik, dan mengatakan, "buku ini merasuki diri saya cukup dalam... hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi".[26] Dalam sebuah wawancara penerbitan di tahun 1996, Lessing berbicara dengan penuh semangat mengenai novel itu:

Sesuatu terjadi ketika saya menulis buku ini. Saya mencapai tataran lain. Dan apakah ini sebuah legenda atau mitos atau dongeng ataukah fantasi? Bukan itu kata yang tepat untuk tulisan saya, saya pikir. Anda tahu, hanya saya yang dapat menuliskan The Golden Notebook, tapi menurut saya, Anonim yang telah menuliskan buku itu.[27]

Genre dan tema

[sunting | sunting sumber]

The Marriages Between Zones Three, Four and Five diceritakan sebagian besar dari sudut pandang utopia matriarki Zona Tiga, yang menempatkan utopia feminis [12] atau fiksi ilmiah feminis.[28] Seri The Canopus in Argos secara umum termasuk di dalam panji fiksi ilmiah lunak, atau "fiksi luar angkasa" seperti kata Lessing,[21] karena fokusnya pada isu-isu karakterisasi dan sosial serta budaya, dan pengurangan pentingnya ilmu dan teknologi. Profesor Sastra bandingan, Robert Alter mengusulkan penulisan seperti ini termasuk dalam genre yang disebut oleh kritikus sastra, Northrop Frye, "anatomi", yang merupakan "kombinasi dari fantasi dan moralitas".[29] Pengarang Gore Vidal menaruh fiksi ilmiah Lessing antara John Milton dan L. Ron Hubbard".[30] Seorang penulis skenario dan sutradara film Amerika, Frank Pierson, menyebut fiksi ilmiah Lessing sebagai "dongeng mitos" yang lebih dekat pada Lord of the Ringsnya Tolkien dan Dunenya Herbert's daripada karya-karya Clarke dan Asimov.[31] Penulis Inggris, Graham Sleight, mengatakan The Marriages paling mendekati karya-karya Ursula Le Guin dalam hal baik Lessing maupun Le Guin mengamati masyarakat dengan cermat. Sleight membandingkan The Marriages dengan novel fiksi ilmiah Le Guin The Dispossessed (1974), dengan mengatakan bahwa masing-masing berkisar mengenai konflik di antara berbagai pandangan yang berbeda, yaitu Zona-zona di dalam The Marriages, serta Anarres dan Urras dalam The Dispossessed.[32]

The Marriages Between Zones Three, Four and Five berbeda dari buku-buku lainnya dalam seri Canopus in Argos dalam hal novel ini dibaca seperti fabel dan berlatar ruang metafisik, atau "batiniah", di luar ruang/waktu alam raya buku-buku lainnya dalam seri itu.[33][6] Ceritanya mengenai dua pernikahan yang ditakdirkan menghubungkan Zona Empat yang patriarkis dan militeristik dengan Zona Tiga yang matriarkis dan egaliter, serta Zona Lima yang kesukuan dan barbar.[13] Buku ini memusatkan perhatian pada, menurut pengulas Paul Gray dari majalah Time, "pergulatan antara lelaki dan perempuan dengan dimensi seks dan cinta".[34] Kritikus sastra Diana Sheets mengatakan bahwa buku ini mengatasi perbedaan gender dan membuka kemungkinan-kemungkinan baru. Dia memperdebatkan bahwa dasar pikiran ceritanya adalah "tatanan kosmik secara ideal diwujudkan ketika lelaki dan perempuan melintasi pembagian gender dan mengusahakan komunikasi ikhlas—secara seksual, secara emosional... dengan demikian mencapai prasyarat pencapaian kesadaran yang tercerahkan."[13]

Pernikahan itu ditahbiskan oleh para Pemberi karena zona-zona telah mengalami kemandekan dan angka kelahiran, baik manusia maupun binatang, telah turun.[34] Pengarang Thelma J. Shinn mengatakan bahwa, seperti dalam Shikasta, "pandangan pesimis Lessing terhadap kemampuan manusia masih tetap di bawah kendali kekuasaan penuh kebajikan dibandingkan di tangan individu".[35] Tapi setelah didorong ke arah yang benar, individu memperoleh kemenangan: Al•Ith dan Ben Ata menginisiasi perubahan baik dalam zona mereka masing-masing maupun dalam zona tetangganya.[36]

Akademisi sastra Jayne Ashleigh Glover mengatakan bahwa meskipun Zona Tiga di permukaan tampaknya utopia feminis, Lessing memperlihatkan zona ini jauh dari indah. Pengisahnya, penulis sejarah Zona Tiga, mempertanyakan perilaku dan kebiasaan zona mereka, dan memperingkatkan bahaya kemandekan.[37] Al•Ith, saat kembali ke Zona Tiga, diasingkan oleh penduduknya karena gagal memenuhi kebutuhan zona mereka,[38] dan kondisi statis Zona Tiga mewujudkan diri dalam xenofobia ketika Al•Ith membawa kembali perspektif baru, yang diikuti oleh para pengunjung dari Zona Empat.[39]

Glover melihat Al•Ith, Ben Ata, dan Vahshi sebagai kiasan bagi zona mereka masing-masing, dan pernikahan di antara mereka sebagai pernikahan di antara zona, seperti yang dinyatakan dalam judul bukunya.[10] Pengarang Müge Galin mengatakan bahwa Al•Ith hidup dengan watak Zona Tiga dan bukan sebagai individu.[40] Galin juga berpendapat bahwa keenam zona yang sesuai dengan tingkat kesadaran Sufisme yang berbeda. Baik Al•Ith maupun Ben Ata mampu mengalami tingkat kesadaran yang lain ketika mereka melakukan perjalanan ke zona yang lainnya, tapi Al•Ith bisa menerima dan mengalami zona tetangga jauh lebih dalam daripada Ben Ata karena dia berasal dari zona/tingkat kesadaran yang lebih tinggi.[41] Galin mengatakan bahwa dalam "tangga pencerahan Sufi",[2] mereka yang berada di anak tangga lebih tinggi harus menarik mereka yang berada di anak tangga lebih rendah. Dengan demikian Al•Ith hanya dapat pindah ke Zona Dua setelah dia menarik Ben Ata naik ke Zona Tiga.[2]

Kritikus John Leonard, dalam sebuah ulasan di The New York Times, menggambarkan The Marriages Between Zones Three, Four and Five sebagai "pemulihan yang luar biasa" dari Shikasta, yang dia sebut "malapetaka".[42] Dia mengatakan The Marriages dapat dia terima karena buku ini hadir sebagai fabel, seperti kisah Sufi yang instruktif.[42] Dalam tulisan di HuffPost Culture, Universitas Bristol, akademisi Tom Sperlinger menyebut buku ini sebagai 'legenda" dan memasukkannya dalam daftar lima buku Lessing yang dia rekomendasikan, sejak The Golden Notebook (1962).[26] Pierson menemukan buku itu 'dapat dinikmati, meskipun dialognya "terdengar kering dan terlampau kebukuan" sehingga terasa seperti terjemahan.[31] Dia menambahkan bahwa para pembaca yang akrab dengan ketabahan Lessing dalam The Golden Notebook mungkin tidak akan mengapresiasi kiasan-kiasannya dalam The Marriages. Meskipun dia masih "penuh semangat, berpendirian teguh, dan penuh kemarahan" di sini, Pierson mengatakan Lessing telah menarik diri dari menuliskan dunia nyata dan memilih untuk "menjelajahi arus fantasi, impian, [dan] kebatinan yang tak stabil".[31]

Beberapa penulis resensi merasa terkesan dengan cara Lessing menangani subjek politik seksual di dalam buku. Paul Gray menandai dalam sebuah ulasan di majalah Time, bahwa berlawanan dengan penampilannya, The Marriages bukan cerita perumpamaan feminis, tetapi menambahkan bahwa meskipun Lessing sering menulis tentang konflik gender, dia tidak pernah melakukannya "dengan bersikap lebih manis, penuh kasih sayang, dan kebijaksanaan" selain dalam novel ini.[34] Leonard menyanjung Lessing karena mempertimbangkan kedua sisi pembagian gender dan karena bersikap kritis dan pemaaf terhadap Ben Ata dan Al•Ith. Leonard mengatakan bahwa Lessing belum pernah menuliskan "buku yang lebih lunak", namun menambahkan bahwa novelnya yang diterbitkan tahun 1973, Summer Before the Dark, sangat mendekati.[42] Seorang penulis resensi dalam Kirkus Reviews juga memuji Lessing soal penanganannya atas konflik seksual. Meskipun peresensinya mengkritik gaya prosa Lessing, dan menyebutkan penggambarannya mengenai ekonomi perang Zona Empat sebagai "sketsa kartun konyol", namun mengatakan bahwa "ada... kebaikan hati mengenai karya ini yang tidak seperti apapun yang pernah dia lakukan".[14]

Dalam mengulas novel ini di Roswell Daily Record, jurnalis Amerika Christopher Lehmann-Haupt menyebut The Marriages sebagai salah satu buku Lessing yang lebih bisa diterima, menurut pendapatnya, dia memiliki kecenderungan untuk membuat karyanya lebih filosofis dalam fantasi dibanding dalam format lain.[43] Pengarang Lucille deView lebih kritis terhadap buku ini. Dia menulis untuk The Christian Science Monitor, mengeluhkan bahwa The Marriages tidak seromantis seharusnya sebagai novel.[44] Dia mengatakan bahwa nasib sepasang kekasih yang tidak cocok dalam buku ini tidak membuatnya tertarik dan bahwa cinta mereka terkesan dipaksakan dan bukan penuh gairah.[44] Yang seharusnya asmara penuh emosi menjadi "permainan intelektual yang penuh perhitungan".[44] DeView juga mengkritik penokohan Lessing, dengan mengatakan bahwa mereka "terasa akrab dengan dongeng masa kanak-kanak dengan dilemparkannya Walt Disney kecil ke dalamnya".[44]

The Marriages Between Zones Three, Four and Five diadaptasi untuk opera di tahun 1997 oleh komposer Philip Glass dengan penulisan libretto-cerita oleh Lessing.[45][46] Adaptasi ini ditugaskan oleh negara bagian Baden-Württemberg dan HeidelbergCement di Jerman. Opera dua babak untuk orkestra, paduan suara, dan penyanyi tunggal ini menampilkan pertunjukan perdana tingkat dunianya di Heidelberg, Jerman pada bulan Mei 1997 di bawah arahan Thomas Kalb (musik) dan Birgitta Trommler (panggung), dengan librettonya diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Saskia M. Wesnigk.[46] Lessing mengatakan bahwa untuk opera dia memperluas alegorinya mengenai hubungan gender: "Ada ruang untuk dua festival: festival perempuan dan festival pernikahan. Banyak lirik di sini yang tidak terdapat di dalam novel."[47] Produksi baru opera ini, yang disutradarai oleh Harry Silverstein dan musiknya dipimpin oleh Robert Kaminskas, mengadakan pertunjukan perdana untuk pertama kalinya dalam bahasa Inggris di Amerika Serikat pada bulan Juni 2001 di Merle Reskin Theatre di Chicago, Illinois.[46][48]

Pertunjukan perdana di Jerman tidak diterima dengan baik oleh pers, dan kritikus musik Chicago Tribune, John von Rhein, menemukan kesalahan dalam produksi Amerika Serikat.[49] Dia mengatakan bahwa novelnya "terasa datar sebagai teater musik", "tak ada penuturan dramatis yang menarik", dan musiknya "hanyut bersama tanpa bahaya".[49] Von Rhein juga mengeluh bahwa "lembaran musiknya tidak menghadirkan landasan gaya baru, maupun mendefiniskan penokohannya dengan dramatis".[49]

Di tahun 1988, Glass telah mengadaptasi buku lain dari seri Canopus in Argos, The Making of the Representative for Planet 8, ke dalam opera tiga babak dengan libretto-ceritanya ditulis oleh Lessing.[50] Adaptasi ini ditugaskan oleh Houston Grand Opera, English National Opera, Teater Musik Amsterdam dan Kiel Opera House.[51] Opera ini pertunjukan perdananya di Houston, Texas pada bulan Juli 1988,[52] dan menerima ulasan yang hangat-hangat kuku oleh kritikus musik New York Times, John Rockwell.[53]

Sejarah penerbitan

[sunting | sunting sumber]

The Marriages Between Zones Three, Four and Five pertama kali diterbitkan pada bulan Maret 1980 dengan sampul keras oleh Alfred A. Knopf di Amerika Serikat, dan di bulan Mei 1980 oleh Jonathan Cape di Britania Raya. Edisi sampul tipisnya diterbitkan oleh Panther Books di bulan November 1980 di Britania Raya, dan di Amerika Serikat oleh Vintage Books di bulan Agustus 1981. Edisi Kindle dirilis di Britania Raya pada bulan Juni 2012 oleh Fourth Estate. Pada bulan Desember 1992, kelima buku dalam seri Canopus, termasuk The Marriages, diterbitkan dalam satu buku yang berjudul Canopus in Argos: Archives oleh Vintage Books di Amerika Serikat.[1] The Marriages Between Zones Three, Four and Five telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa lain, termasuk Belanda, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Swedia, dan Turki.[18][54]

  1. ^ In Shikasta, Lessing does not state explicitly that the planet is Earth, but many critics believe that its similarities to Earth's history make it clear that Shikasta is Earth as seen by the Canopeans.[3][4][5] Other critics, however, interpret Shikasta as an allegorical Earth with parallel histories that deviate from time to time.[6][7][8]
  2. ^ Lessing does not identify the Providers, but some reviewers and critics have assumed that they are the Canopeans in Shikasta.[12][13][14][15]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "The Marriages Between Zones Three, Four, and Five". FantasticFiction. Diakses tanggal 27 April 2017. 
  2. ^ a b c Galin 1997, hlm. 140.
  3. ^ Dixson 1990, hlm. 17.
  4. ^ a b c Stade, George (4 November 1979). "Fantastic Lessing". The New York Times. Diakses tanggal 30 April 2017. 
  5. ^ Payne, Tom (12 April 2008). "Doris Lessing is the ideal Nobel Prize winner". The Daily Telegraph. Diakses tanggal 30 April 2017. 
  6. ^ a b Shinn 1986, hlm. 111.
  7. ^ a b c Hazelton, Lesley (25 July 1982). "Doris Lessing on Feminism, Communism and 'Space Fiction'". The New York Times. Diakses tanggal 30 April 2017. 
  8. ^ a b Lord, M. G. (15 October 2007). "She's taken literature to new worlds". Los Angeles Times. Diakses tanggal 30 April 2017. 
  9. ^ a b Lessing 1994a, hlm. 16.
  10. ^ a b c d Glover 2007, hlm. 129.
  11. ^ a b c Friedman 1986, hlm. 460–461.
  12. ^ a b Glover 2007, hlm. 128.
  13. ^ a b c Sheets, Diana. "Doris Lessing, Nobel Laureate, and the XX/YY Axis". Literary Gulag. IDEALS (University of Illinois). Diakses tanggal 20 December 2012. [pranala nonaktif permanen]
  14. ^ a b "Marriages Between Zones 3 4 & 5". Kirkus Reviews. 1 April 1980. Diakses tanggal 27 December 2012. 
  15. ^ Bloom 2003, hlm. 177.
  16. ^ Perrakis, Phyllis Sternberg (2004). "The Four Levels of Detachment in Doris Lessing's Shikasta". The Journal of Bahá'í Studies. 14 (3–4): 73. doi:10.31581/JBS-14.3-4.3(2004)alt=Dapat diakses gratis. 
  17. ^ a b Lessing, Doris (23 November 1996). "On the Death of Idries Shah (excerpt from Shah's obituary in the London The Daily Telegraph)". dorislessing.org. Diakses tanggal 15 January 2013. 
  18. ^ a b c "Doris Lessing: Biobibliographical Notes". NobelPrize.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 October 2007. Diakses tanggal 27 April 2017. 
  19. ^ Rountree 2008, hlm. 66.
  20. ^ Gray & Lessing 1986, hlm. 337–338.
  21. ^ a b Lessing 1994a, "Some Remarks", p. 8.
  22. ^ Galin 1997, hlm. 21.
  23. ^ Lessing 1994c, "Preface", p. 11.
  24. ^ Leonard, John (7 February 1982). "The Spacing Out of Doris Lessing". The New York Times. Diakses tanggal 21 December 2012. 
  25. ^ Blume, Harvey. "Doris Lessing: Hot Dawns". Boston Book Review. Diakses tanggal 21 December 2012. 
  26. ^ a b Sperlinger, Tom (17 April 2012). "Five Doris Lessing Books to Read (Even If You Didn't Like The Golden Notebook)". The Huffington Post. Diakses tanggal 2 January 2013. 
  27. ^ Lessing 1996a, hlm. 92.
  28. ^ "Research & Literary Criticism". Feminist Science Fiction, Fantasy & Utopia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 August 2010. Diakses tanggal 20 December 2012. 
  29. ^ Alter, Robert (11 January 1981). "Doris Lessing in the Visionary Mode". The New York Times. Diakses tanggal 2 January 2013. 
  30. ^ Vidal, Gore (20 October 1979). "Paradise Regained". The New York Review of Books. Diakses tanggal 30 April 2017. 
  31. ^ a b c Pierson, Frank (6 April 1980). "Doris Lessing moves to the realm of myth". The Los Angeles Times. hlm. 259. 
  32. ^ Sleight, Graham (February 2011). "Graham Sleight's Yesterday's Tomorrows: Doris Lessing". Locus. Diakses tanggal 27 December 2012. 
  33. ^ Glover, Jayne (1 January 2006). "The Metaphor of the Horse in Doris Lessing's The Marriages Between Zones Three, Four and Five: an Ecofeminist Question?". Current Writing: Text and Reception in Southern Africa. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 24 September 2015. Diakses tanggal 2 January 2013 – via HighBeam. 
  34. ^ a b c Gray, Paul (21 April 1980). "Soul Mates". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 January 2011. Diakses tanggal 21 December 2012. 
  35. ^ Shinn 1986, hlm. 112.
  36. ^ Shinn 1986, hlm. 113.
  37. ^ Glover 2007, hlm. 134.
  38. ^ Glover 2007, hlm. 135.
  39. ^ Glover 2007, hlm. 136.
  40. ^ Galin 1997, hlm. 132.
  41. ^ Galin 1997, hlm. 131.
  42. ^ a b c Leonard, John (27 March 1980). "Books of The Times: The Marriages Between Zones Three, Four, and Five"Perlu langganan berbayar. The Home Section. The New York Times. hlm. D19. Diakses tanggal 17 May 2017. 
  43. ^ Lehmann-Haupt, Christopher (21 November 1980). "Reading Between the Lines". Roswell Daily Record. Roswell, New Mexico. hlm. 28.  Ikon gembok hijau terbuka
  44. ^ a b c d deView, Lucille (11 May 1980). "Doris Lessing's 'Marriages' murky, shallow love story". Madison Wisconsin State Journal. Madison, Wisconsin. hlm. 84.  Ikon gembok hijau terbuka
  45. ^ "Philip Glass: The Marriages Between Zones Three, Four, and Five (1997)". Music Sales Classical. Diakses tanggal 23 April 2017. 
  46. ^ a b c "Libretto: The Marriages Between Zones Three, Four and Five". Dorislessing.org. Diakses tanggal 21 December 2012. 
  47. ^ Smith, Dinitia. "Writers Enchanted by the Freedom of Opera". The New York Times. Diakses tanggal 21 December 2012. 
  48. ^ Covello, Richard (Fall 2001). "Chicago. (UNITED STATES)"Perlu langganan berbayar. Opera Canada. 42 (3): 34. 
  49. ^ a b c von Rhein, John. "DePaul can't make Glass' sci-fi 'Marriages' work". Chicago Tribune. Diakses tanggal 21 December 2012. 
  50. ^ "Philip Glass: The Making of the Representative for Planet 8 (1988)". Music Sales Classical. Diakses tanggal 23 April 2017. 
  51. ^ "Libretto: The Making of the Representative for Planet 8, An Opera in Three Acts by Philip Glass and Doris Lessing". Dorislessing.org. Diakses tanggal 14 November 2012. 
  52. ^ "Houston Grand Opera: The Making of the Representative for Planet 8". Dorislessing.org. Diakses tanggal 14 November 2012. 
  53. ^ Rockwell, John (11 July 1988). "Reviews/Music; New Opera By Lessing And Glass". The New York Times. Diakses tanggal 23 April 2017. 
  54. ^ "The Marriages Between Zones Three, Four, and Five". Internet Speculative Fiction Database. Diakses tanggal 27 April 2017. 

Karya yang dikutip

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lain

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]