Tiang isyarat
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2016. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Tiang isyarat atau tiang sinyal adalah sistem penyampaian informasi dari jauh oleh alat yang terlihat seperti bendera yang dipegang dengan tangan, tangkai, cakra, dayung, atau sekali-sekali menggunakan tangan kosong atau bersarung. Informasi disandikan oleh posisi bendera yang tiap posisinya mengartikan sebuah huruf. Tiang sinyal diadopsi dan digunakan secara luas (dengan bendera yang dipegang oleh tangan menggantikan tiang sinyal persenjataan mesin dari daun penutup jendela) dalam dunia bahari pada awal tahun 1800an. Tiang sinyal dulu digunakan, misalnya dalam Pertempuran Trafalgar. Waktu itu adalah saat di mana sistem tiang sinyal angkatan laut terbaru diciptakan. Sistem ini memakai bendera yang dipegang oleh tangan. Sistem ini masih digunakan selama perlengkapan jalan bawah laut dan dapat diterima untuk komunikasi darurat di siang hari atau memakai tongkat yang bercahaya dibandingkan bendera di malam hari.
Pengertian
[sunting | sunting sumber]Tiang sinyal sebagai kata benda (dari kata Yunani σημια, tanda, dan φορος, sikap) adalah sistem pengiriman pesan dengan memegang tangan atau dua tiang bendera di beberapa posisi tertentu yang menurut kode abjad atau perangkat mekanis untuk isyarat dengan cara yang sama. Sebagai kata kerja berarti memberi sinyal.
Dalam pengertian menurut ilmu PRAMUKA (Praja Muda Karana), Tiang sinyal adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan dua bendera yang masing-masing berukuran 45 cm x 45 cm.
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Alat-alat persandian ini adalah suatu rangkaian dalam urutan angka yang dapat digunakan sebagai basis untuk satu atau beberapa pekerjaan, seperti:
- Kereta api (memberi sinyal kepada kereta satu dengan yang lainnya),
- PRAMUKA (Praja Muda Karana) menggunakan tiang sinyal untuk keadaan darurat dalam dunia kepanduan,
- Angkatan Laut, sebelum radio dan sistem telegram ditemukan, tujuannya untuk memberi sinyal kepada kapal lain.
Pada umumnya orang yang memberi sinyal, memegang bendera untuk meningkatkan jarak penglihatan dan memberi tanda adanya banyak orang dalam pengiriman sinyal. Terkadang sebuah papan dari kayu digunakan untuk lengan dalam menentukan posisi yang benar.
Syarat Penggunaan Tiang Sinyal
[sunting | sunting sumber](DAS) Syarat mutlak untuk beberapa pekerjaan dibutuhkan sebuah program tulisan dengan cara menerima masukan partikel dalam urutan angka dan menampilkan hasil jumlah tongkat dalam posisi yang benar. Pekerjaan dasar akan membutuhkan lebih dari syarat ini untuk tanda nilai atau angka.
Terdapat dua pilihan program pelatihan penulisan tiang sinyal. Pertama untuk tipe karakter yang mempunyai karakter dan kesesuaian posisi tiang sinyal yang ditampilkan pada layar. Kedua memilih pesan secara acak dan menampilkannya dan memperbolehkan mencoba satu atau dua informasi untuk dikenali.
Cara lain untuk menggambarkan sandi tiang sinyal ini adalah dengan cara menampilkan posisi untuk pesan yang pertama, pengguna bendera menggantungkan tongkat secara tegak lurus. Menahan posisi ini dalam beberapa detik. Langkah lengan untuk posisi berikutnya dan menahannya dalam beberapa detik. Mencoba dan memperoleh pergerakkan lengan yang lembut dan untuk memastikan bahwa telah selesai bendera diposisikan tegak lurus. Setelah itu, jika waktu mengizinkan, tambahkan perangkat lunak untuk mengibarkan bendera.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Diah Ayu Susiantini
- Cock, C. Hall's Panel Signals on the Eastern Counties Railway, The Signalling Record, No. 122. Mar/Apr 2007. Hal 39-45.
- Laflin,S. Susan Laflin's Projects. Project Number 8. Simulation of Semaphore.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Pramuka - Pramukanet Media netnya Pramuka Diarsipkan 2008-10-19 di Wayback Machine., diakses pada tanggal 20 Oktober 2008