Tim Relawan untuk Kemanusiaan
Tim Relawan untuk Kemanusiaan adalah organisasi massa yang berbasiskan pada relawan di Indonesia yang bekerja dalam gerakan kemanusiaan untuk kepentingan masyarakat korban kekerasan politik negara.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Berawal dari peristiwa penyerbuan kantor DPP-PDI pada tanggal 27 Juli 1996, sejumlah LSM dan individu membentuk sebuah tim yang bertujuan membongkar kekerasan politik dan memberi pertolongan pada para korban tragedi tersebut, tanpa memandang siapapun yang menjadi korban.
Setelah itu berulangkali tim tersebut berkumpul menangani korban-korban tragedi kemanusiaan yang melanda di berbagai penjuru Nusantara. Pergaulan dengan masyarakat korban dan juga karena tuntutan agar bekerja lebih sistematis akhirnya mendorong para pengurus – saat itu di bawah koordinasi Sandyawan Sumardi, SJ – untuk melembagakan gerakan tersebut menjadi Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRK), pada 24 Mei 1998.
Gerakan dengan inisiator Rm. Sandyawan ini pertama kali mempunyai anggota-anggota al: KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Karlina Supeli, Ade Rostina Sitompul, Rita Kolibonso, Marzuki Darusman, Luhut Pangaribuan, Abdul Hakim Garuda Nusantara dan Hilmar Farid.
Kegiatan
[sunting | sunting sumber]Sejak didirikan pada tahun 1998, TRK telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di berbagai wilayah konflik seperti Ambon, Timor Lorosae, Aceh, Kalimantan, Poso dan beberapa wilayah di pulau Jawa.
Pada tahun 1998, ketika aksi-aksi mahasiswa semakin meningkat, khususnya di Jakarta, tim ini berfungsi memberi dukungan kemanusiaan, baik logistik maupun pengobatan. Tragedi 13-15 Mei 1998 di Jakarta, yang mengakibatkan 1.198 mati dibunuh sementara puluhan lainnya menjadi korban tembakan dan tindak kekerasan aparat mendorong tim tersebut untuk kembali bergerak memberikan pertolongan sekaligus membongkar fakta-fakta kekerasan politik yang secara gencar berusaha ditutupi oleh penguasa.
Pada 2001 ke atas, kegiatan Tim Relawan lebih banyak dikoordinasikan oleh kalangan muda, baik yang berprofesi mahasiswa atau karyawan. Sekitar 20-an orang yang terlibat intens dalam kegiatan Tim Relawan.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Ignatius Sandyawan Sumardi
- Ita Martadinata Haryono, relawan TRK yang dibunuh secara misterius pada 1998
- Maria Catarina Sumarsih, pengurus TRK, dianugerahi Yap Thiam Hien Award 2004.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs resmi Diarsipkan 2005-12-17 di Wayback Machine.
- Temu Wicara dengan Romo Sandyawan Diarsipkan 2005-03-08 di Wayback Machine.
- The Rapes in The Series of Riots Diarsipkan 2005-11-19 di Wayback Machine.