Transportasi di Kota Ambon
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Sebagai salah satu kota utama di Indonesia dan ibu kota provinsi Maluku, Kota Ambon memiliki jaringan transportasi yang besar. Meskipun demikian, sebagian kecil kualitas dari infrastruktur bidang transportasi kota dinilai masih kurang memadai.
Jalan raya
[sunting | sunting sumber]Jalan di Kota Ambon, terdiri dari jalan Negara yaitu: ruas jalan Ambon-Laha sepanjang 40 Km, jalan Provinsi yaitu ruas jalan Passo-Hutumuri, Ambon-Air Besar dan Ambon-Soya serta Ambon-Latuhalat dengan panjang 46,31 Km, Sedangkan jalan Kota Ambon sepanjang 169,992 Km.
Lapisan permukaan jalan terdiri dari jalan aspal 242,555 Km (95,38%) dan sisanya jalan kerikil dan tanah, dengan kondisi 28,26% tergolong baik 68,66 tergolong rusak ringan dan 3,08% rusak berat, sedangkan jangkauan pelayanan telah menghubungkan semua kelurahan dan desa di Kota Ambon.
Sejak 2016 terdapat jembatan merah putih yang memperpendek jarak dari kota Ambon ke Bandar Udara Pattimura.[1]
Transportasi laut
[sunting | sunting sumber]Pelabuhan (Dermaga) Nusantara Yos Soedarso tipe kelas 4, difungsikan sebagai Pelabuhan utama untuk kegiatan ekspor dan Impor serta penumpang, sedangkan untuk mendukung kegiatan pelayaran antar pulau tersedia Pelabuhan Gudang Arang dan Pelabuhan Slamet Riyadi yang berfungsi sebagi pelabuhan lokal yang dikelola oleh PT. PELINDO.
Transportasi udara
[sunting | sunting sumber]Bandara Udara di Kota Ambon yaitu Bandara Udara Pattimura dengan fungsi sebagai Bandara Internasional, telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas sesuai dengan peruntukannya sebagai Bandara Internasional, berlokasi di Desa Laha Kecamatan Teluk Ambon, berjarak 36 Km dari pusat Kota Ambon.
Transportasi darat
[sunting | sunting sumber]Untuk tahun 2007-2008, terdapat 2 buah terminal yang berlokasi di kompleks pertokoan Mardika dan Batu merah. Jumlah mobil angkutan umum, adalah sebanyak 1.117 kendaraan yang melayani 61 trayek.
Pemerintah Kota Ambon telah melakukan pembangunan terminal transit di kawasan Passo di atas lahan sekitar 5 Ha. Terminal ini nantinya akan di fungsikan untuk melayani kebutuhan angkutan penumpang dari Jezirah Leihitu dan Jezirah Salahutu, Maluku Tengah serta dari luar kota .
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Adiakurnia, Muhammad Irzal (2017-11-14). Nursastri, Sri Anindiati, ed. "Menyusuri Jembatan Merah Putih, Ikon Baru Pariwisata Ambon". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-01-13.