Tsunami vulkanik
Tsunami vulkanik adalah jenis tsunami yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik. Peristiwa tsunami akibat letusan gunung api jarang terjadi.[1] Tsunami jenis ini umumnya dapat disebabkan oleh mekanisme seperti gempa vulkanik, letusan bawah laut, aliran piroklastik, keruntuhan kaldera, tanah longsor, lahar, letusan freatomagmatik, keruntuhan kubah lava, dan gelombang udara dari letusan besar.[2]
Ada 110 letusan yang diketahui memicu tsunami. Tsunami terbesar dalam sejarah akibat aktivitas vulkanik terjadi pada tahun 1883 di Indonesia. Aliran piroklastik dari letusan Krakatau mencapai laut dan memicu tsunami setinggi 40 meter, mengakibatkan 36.417 orang tewas.[1] Juga diyakini bahwa kehancuran peradaban Minoa di Yunani disebabkan oleh letusan/runtuhnya gunung api Santorini di laut Aegea.[2]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Mutaqin, B W; Lavigne, F; Hadmoko, D S; Ngalawani, M N (2019-06-13). "Volcanic Eruption-Induced Tsunami in Indonesia: A Review". IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 256: 012023. doi:10.1088/1755-1315/256/1/012023. ISSN 1755-1315.
- ^ a b National Geophysical Data Center (2001), Global Significant Volcanic Eruptions Database, NOAA National Centers for Environmental Information, doi:10.7289/v5jw8bsh, diakses tanggal 2022-02-16