Tumpeng sewu
Tumpeng sewu adalah salah satu tradisi budaya Osing. Tradisi ini diselenggarakan di desa Kemiren, Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Kemiren adalah sebuah desa wisata yang merupakan perkampungan asli suku Osing. Di setiap tahunnya dilaksanakan Festival Tumpeng Sewu di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. Bukan hanya sebuah ritual adat, namun festival ini kini menjadi atraksi wisata Banyuwangi yang dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai penjuru desa maupun wisatawan.[1]
Tumpeng Sewu biasanya digelar seminggu sebelum Idul Adha. Sebelum makan tumpeng sewu warga akan di ajak berdoa agar desanya dijauhkan dari segala bencana, dan sumber penyakit karena ritual tumpeng sewu diyakini merupakan selamatan tolak bala. Setiap rumah warga mengeluarkan minimal satu tumpeng yang diletakkan di depan rumahnya. Karena banyaknya tumpeng yang dihadirkan maka dari sinilah asal muasal nama festival tumpeng sewu yang berarti seribu tumpeng.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rachmawati, Ira (2017-08-25). Asdhiana, I Made, ed. "Tumpeng Sewu Banyuwangi, Ritual Adat dan Atraksi Wisata". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-02-22.
- ^ "Tumpeng Sewu, Tradisi Using yang Diminati Wisatawan". www.banyuwangikab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-23. Diakses tanggal 2019-02-22.