Lompat ke isi

Ular-tikus nusa tenggara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ular-tikus nusa tenggara
Coelognathus subradiatus Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN192247 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesCoelognathus subradiatus Edit nilai pada Wikidata
(Schlegel, 1837)
Tata nama
Sinonim takson
  • Coluber subradiatus SCHLEGEL 1837: 136
  • Compsosoma subradiatum — DUMÉRIL, BIBRON & DUMÉRIL 1854: 297
  • Coluber subradiatus — BOULENGER 1894: 64
  • Coluber subradiatus — BOULENGER 1897: 506
  • Coluber melanurus var. timoriensis FERREIRA 1897 (fide KAISER, pers.comm.)
  • Elaphe subradiata — SCHULZ 1996: 247
  • Coelognathus subradiatus — HELFENBERGER 2001
ProtonimColuber subradiatus Edit nilai pada Wikidata

Ular-tikus Nusa Tenggara atau Ular-sapi Timor adalah sejenis ular tikus yang endemik dan hanya terdapat di kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Lesser sunda ratsnake atau Indonesian ratsnake.[1]

Pengenalan

[sunting | sunting sumber]

Panjang tubuh ular ini mencapai 2 meter. Tubuh bagian atas berwarna cokelat kekuningan atau zaitun, dengan empat garis tidak beraturan berwarna hitam. Kepala bagian atas berwarna cokelat kekuningan dan terdapat garis hitam di belakang matanya. Bagian bawah tubuh berwarna krim pucat atau kekuningan.[2]

Sebaran geografis

[sunting | sunting sumber]

Ular-tikus Nusa Tenggara endemik di kepulauan Nusa Tenggara, meliputi Pulau Lombok, Sumbawa, Sumba, Komodo, Flores, Enggano, Alor, Roti, Semau, Timor, Wetar, dan juga Timor Leste.[1]

Habitat dan perilaku

[sunting | sunting sumber]

Habitat ular ini terdiri dari hutan, sabana, perkebunan, hingga sekitaran pemukiman. Ular ini aktif pada malam hari dan menyukai tikus sebagai makanan utamanya. Selain tikus, ular ini juga memangsa kadal, dan terkadang juga memanjat pohon untuk memangsa burung, anak burung, atau kelelawar kecil.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

  • Schlegel, 1837: Essai sur la physionomie des serpens, La Haye, J. Kips, J. HZ. et W. P. van Stockum, vol. 1 (texte intégral) et vol. 2 (get paper here).
  • Suyanto, R.L.A.A.H. 1996. Geographical Variation in the Morphology of Four Snake Species from the Lesser Sunda Islands, Eastern Indonesia. Biological Journal of the Linnean Society 59(4):439-456. - get paper here