Lompat ke isi

Ular kisik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ular kisik
Xenochrophis vittatus Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Rekaman
Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN192059 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesXenochrophis vittatus Edit nilai pada Wikidata
Linnaeus, 1758

Ular kisik atau Ular lare angon (Xenochrophis vittatus) adalah spesies ular rumput yang terdapat di kepulauan Nusantara. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Striped keelback, mengacu pada garis-garis pita di punggungnya yang berwarna cerah.

Morfologi

[sunting | sunting sumber]

Panjang tubuh ular kisik mencapai 70 cm (0,7 meter). Tubuh bagian atas berwarna dasar kehitaman dan dihiasi dengan empat jalur garis (pita) berwarna kuning kecokelatan. Pita-pita tersebut membentang sepanjang tubuhnya hingga ekor. Bagian bawah tubuh berwarna belang-belang kecil hitam dan keputihan.

Susunan sisik di bagian atas tubuhnya terdiri dari sisik-sisik dorsal sebanyak 19 (19-19-17) deret dan berlunas, kecuali satu hingga dua deret paling bawah. Di bagian bawah tubuhnya terdiri dari sisik-sisik ventral sekitar 149 buah, sisik-sisik subkaudal (di bawah ekor) sekitar 80 pasang, dan sisik anal (penutup anus) yang berpasangan. Di bagian kepalanya terdiri dari perisai (sisik) labial (bibir) atas sekitar 9 buah, dengan beberapa sisi di tepian mata, berwarna putih dengan pinggiran belakang berwarna hitam. Sisik labial bawah sebanyak 10 buah, sebagian berukuran besar. Terdapat sisik anterior temporal di kedua sisi kepala. Kedua lubang hidung mengarah ke samping.

Penyebaran

[sunting | sunting sumber]

Ular kisik tersebar di Sem. Malaya, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Bangka-Belitung, Jawa, dan Sulawesi (masih diperdebatkan)).

Ekologi dan perilaku

[sunting | sunting sumber]

Ular kisik menghuni daerah lembap di dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl. Ular ini berkelana pada siang hari dan biasanya dekat dengan sumber air seperti sungai, rawa-rawa, kolam, perairan sawah, atau di rerumputan yang lembap. Makanan utamanya adalah kodok dan ikan kecil.

Ular kisik tidak berbahaya bagi manusia. Di beberapa perkampungan di Jawa Tengah, ular ini sering kali diburu dan dijadikan mainan oleh anak-anak.

Ular kisik berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 8 butir.

Referensi

[sunting | sunting sumber]