Ular picung
Ular picung
| |
---|---|
Rhabdophis subminiatus | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 192116 |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Rhabdophis subminiatus Schlegel, 1837 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Ular picung (Rhabdophis subminiatus) adalah spesies ular rumput yang terdapat di Asia bagian selatan dan tenggara. Dinamakan "ular picung" karena bagian leher belakangnya yang berwarna kemerahan menyerupai buah picung. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Red-necked Keelback.[1]
Morfologi
[sunting | sunting sumber]Panjang tubuh ular picung mencapai 1.3 meter. Kepala berwarna kehijauan atau hijau zaitun. Leher atasnya berwarna kemerahan. Tubuh bagian atas berwarna kecokelatan atau cokelat zaitun dan dihiasi pola menyerupai papan catur di bagian atas punggungnya. Bagian bawah tubuh berwarna kekuningan.
Penyebaran
[sunting | sunting sumber]India, Bangladesh, Nepal, Tiongkok (Yunnan, Guangxi, Guangdong, Fujian, Hong Kong, Hainan), Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi).[1]
Ekologi dan Perilaku
[sunting | sunting sumber]Ular picung menghuni daerah dataran rendah hingga ketinggian 1800 meter DPL. Sebagaimana umumnya jenis-jenis Natricinae, ular ini hidup dan berkelana di tempat-tempat lembap atau sekitar sumber air seperti sungai, rawa-rawa, dan kolam. Ular ini juga sering ditmukan di persawahan atau perkebunan. Makanan utamanya adalah kodok dan ikan. Beberapa referensi menyebutkan bahwa ular ini juga mampu memangsa beberapa jenis kodok beracun dan memiliki kekebalan terhadap racunnya.[2]
Ular picung adalah salah satu jenis ular Natricidae yang memiliki bisa mematikan. Walau begitu, ular ini jarang menggigit.[2]
Ular picung berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 5 sampai 17 butir dan akan menetas setelah diinkubasi selama 8 sampai 10 pekan. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang antara 13 sampai 19 cm (0.13 - 0.19 meter).[2]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pola warna menyerupai papan catur
-
Sisik-sisik punggung berlunas, kecuali bagian deret terbawah
-
Leher atas berwarna kemerahan
-
Ular picung di atas daun tanaman basah
-
Ular picung, spesimen dari Kaeng Krachan National Park, Thailand
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Rhabdophis subminiatus di Reptarium.cz Reptile Database. Diakses 22 Desember 2019.
- ^ a b c Ular Asli Indonesia: Ular Picung (Rhabdophis subminiatus)
- Boulenger GA (1893). Catalogue of the Snakes in the British Museum (Natural History). Voume I., Containing the Families ... Colubridæ Aglyphæ, part. London: Trustees of the British Museum (Natural History). (Taylor and Francis, printers). xiii + 448 pp. + Plates I-XXVIII. (Tropidonotus subminiatus, pp. 256–257).
- Bulian J (1999). "Über die Schlangenfauna eines Gartens in Südthailand ". Elaphe 7 (4): 61-67. (in German).
- Das I (2002). A Photographic Guide to Snakes and other Reptiles of India. Sanibel Island, Florida: Ralph Curtis Books, 144 pp. ISBN 0-88359-056-5. (Rhabdophis subminiatus, p. 44).
- Schlegel H (1837). Essai sur la physionomie des serpens. Partie Générale. xxviii + 251 pp. + Partie Descriptive. 606 + xvi pp. Amsterdam: M.H. Schonekat. (Tropidonotus subminiatus, new species, pp. 313–314 in Partie Descriptive). (in French).
- Schmidt KP (1925). "New Reptiles and a New Salamander from China". American Museum Novitates (157): 1-5. (Natrix helleri, new species, p. 3).
- Smith MA (1943). The Fauna of British India, Ceylon and Burma, Including the Whole of the Indo-Chinese Sub-region. Reptilia and Amphibia. Vol. III.—Serpentes. London: Secretary of State for India. (Taylor and Francis, printers). xii + 583 pp. (Natrix subminiata, pp. 302–303).