Umar Anggara Jenie
Umar Anggara Jenie | |
---|---|
Lahir | Solo, Jawa Tengah | 22 Agustus 1950
Meninggal | 26 Januari 2017 Sleman, Yogyakarta | (umur 66)
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | - Australian National University (ANU), Australia - Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta |
Pekerjaan | Ilmuwan, pengajar |
Dikenal atas | Kepala LIPI 2002–2010 |
Suami/istri | Titiek Setyanti |
Anak | Siti Nurul Aisyiyah Jenie Iffat Lamya Jenie Yazdi Ibrahim Jenie |
Orang tua | Nahar Jenie (ayah) Isbandiyah (ibu) |
Prof. Dr. Umar Anggara Jenie, Apt, M.Sc. (22 Agustus 1950 – 26 Januari 2017) adalah seorang ilmuwan dan pengajar Indonesia. Ia adalah Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menggantikan pejabat sebelumnya, Taufik Abdullah, menjabat sejak 27 September 2002 hingga 14 Juni 2010.[1][2][3]
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Umar adalah anak dari pasangan Nahar Jenie yang berdarah Minangkabau dengan Isbandiyah dari suku Jawa. Ia menikah dengan seorang wanita bernama Titiek Setyanti dan telah dikaruniai tiga orang anak, yakni Siti Nurul Aisyiyah Jenie, Iffat Lamya Jenie dan Yazdi Ibrahim Jenie.
Ia merupakan salah seorang yang memakai nama belakang "Jenie" di antara beberapa orang kerabatnya, seperti Adlinsjah Jenie, Rezlan Ishar Jenie dan saudara kembarnya sendiri, Said Djauharsyah Jenie.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Umar Anggara Jenie mendapatkan gelar doktornya dari Australian National University (ANU), Australia. Sebelumnya, Umar juga pernah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dan University of New South Wales, Australia.
Karier
[sunting | sunting sumber]Ia berprofesi sebagai pengajar dengan menjadi Guru Besar Kimia Medisinal, Fakultas Farmasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dan pernah menjabat wakil rektor bidang penelitian dan pengabdian masyarakat di salah satu universitas terbesar di tanah air tersebut. Ia juga aktif sebagai dewan kurator Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ).
Umar merupakan salah seorang ilmuwan Indonesia yang juga mendapatkan apresiasi di tingkat internasional. Ia adalah orang Indonesia satu-satunya yang pernah menjadi anggota salah satu kegiatan internasional yang peduli terhadap etika di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi baru, yakni International Dialogue on Bioethics of European Group on Ethics of Sciences and New Technology (IDB-EGE).[4]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Karena jasa-jasa mereka dalam bidang ilmu pengetahuan, Umar bersama saudara kembarnya, Said Djauharsyah Jenie (almarhum) diberi penghargaan Bintang Jasa Utama Republik Indonesia oleh pemerintah Indonesia. Hal ini menjadikan mereka sebagai kembar pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Meninggal
[sunting | sunting sumber]Umar meninggal dunia pada 26 Januari 2017, seusai melaksanakan Salat Tahajud di kediamannya di Depok, Sleman, Yogyakarta.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Umar Anggara Jenie Ketua LIPI" Store.tempo.co, 10 Oktober 2002.
- ^ a b Mantan Kepala LIPI, Umar Anggara Jenie, Meninggal Dunia Tempo.co, 26 Januari 2017
- ^ Sosial (Indonesia), Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan (1999). Apa & siapa sejumlah alumni UGM. LP3ES. ISBN 978-979-8391-83-5.
- ^ "Satu-satunya Orang Indonesia di IDB-EGE Umar Anggara Jenie, Padukan Ilmu dan Agama"[pranala nonaktif permanen] Radar Jogja, 13 Februari 2012.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- Kelahiran 1950
- Kematian 2017
- Meninggal usia 67
- Ilmuwan Indonesia
- Guru Indonesia
- Dosen Indonesia
- Profesor Indonesia
- Alumni Universitas New South Wales
- Alumni Universitas Nasional Australia
- Alumni Universitas Gadjah Mada
- Tokoh Jawa
- Tokoh Minangkabau
- Jenie
- Tokoh dari Surakarta
- Tokoh Muhammadiyah
- Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
- Penerima Bintang Jasa Utama
- Tokoh Indonesia