Undang-Undang Administrasi Hukum Muslim
Undang-Undang Administrasi Hukum Muslim (bahasa Inggris: Administration of Muslim Law Act, AMLA) adalah sebuah statuta Singapura yang mengatur urusan keagamaan Muslim. Undang-undang ini disahkan pada tahun 1966 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1986. Undang-undang ini menetapkan pembentukan dewan agama untuk memberikan nasihat tentang masalah yang berkaitan dengan agama Muslim dan pembentukan Pengadilan Syariah (Syariah Court) di Singapura. AMLA menciptakan tiga lembaga utama: Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), Pengadilan Syariah (Syariah Court), dan Pendaftaran Pernikahan Muslim (Registration of Muslim Marriages, ROMM).[1]
AMLA memiliki akar dalam sejarah Singapura sebagai koloni mahkota ketika administrasi urusan keagamaan Muslim mendapat perhatian dari Kantor Kolonial di London.[1] Pada tahun 1952, Pengesahan Administrasi Hukum Muslim disahkan di Selangor dan banyak negara bagian Melayu lainnya mengikuti jejaknya, termasuk Singapura.[2] Rancangan undang-undang bertujuan untuk mereorganisasi organisasi dan masalah yang berkaitan dengan agama dan hukum Muslim.[3] Rancangan undang-undang disahkan pada tanggal 17 Agustus 1966 dan AMLA secara resmi ditetapkan pada tanggal 1 Juli 1968.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Zainul Abidin & Wan Hussin, hlm. 452.
- ^ Zainul Abidin & Wan Hussin, hlm. 458.
- ^ Zainul Abidin & Wan Hussin, hlm. 459.
- ^ Zainul Abidin & Wan Hussin, hlm. 460.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Mohamed Rasheed, Zainul Abidin; Zoohri, Wan Hussin; Saat, Norshahril, ed. (2020). Beyond Bicentennial: Perspectives On Malays. Singapore. ISBN 978-981-12-1251-2. OCLC 1191636295.