Lompat ke isi

Universitas Tarumanagara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
UNIVERSITAS TARUMANEGARA


 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
Nama lain
UNTAR
Moto"Menjadi universitas entrepreneurial unggul yang memiliki integritas dan profesional di Asia Tenggara"
JenisPerguruan Tinggi Swasta
Didirikan1 Oktober 1959; 65 tahun lalu (1959-10-01)
AfiliasiYayasan Tarumanagara
RektorProf. Dr. H. Amad Sudiro, SH., MH., MM., M.Kn.[1]
Jumlah mahasiswa14.820 (2021)
Alamat
Jl. Letjen S. Parman No. 1, Grogol Petamburan 11440
, , ,
KampusUrban
WarnaMerah Marun  
Situs webhttp://www.untar.ac.id
X: untarjakarta Instagram: untarjakarta Modifica els identificadors a Wikidata

Universitas Tarumanagara (disingkat UNTAR) adalah salah satu universitas swasta tertua yang berada di Jakarta, Indonesia. Nama universitas ini berasal dari nama kerajaan Tarumanagara. Universitas ini berdiri pada tanggal 1 Oktober 1959 dengan ditandai berdirinya "Perguruan Tinggi Ekonomi Tarumanagara" di bawah naungan "Yayasan Tarumanagara" yang berdiri pada tanggal 18 Juni 1959.

Masa Awal

[sunting | sunting sumber]

Pemikiran pertama untuk mendirikan suatu perguruan tinggi dicetuskan pada tahun 1957 oleh sekelompok sosiawan di lingkungan Perhimpunan Sosial Candra Naya yang pada waktu itu masih bernama Sin Ming Hui. Atas prakarsa Drs. Kwee Hwat Djien, pada tanggal 18 Juni 1959, mereka menyepakati untuk mendirikan suatu yayasan yang diberi nama Yayasan Tarumanagara yang kemudian dikukuhkan berdirinya melalui Akta Notaris E. Pondaag nomor 54 tanggal 11 September 1959.

Tarumanagara sebagai nama yayasan dan kemudian nama universitas diusulkan oleh P.K. Ojong pada rapat yayasan tanggal 3 Juli 1959. Usul itu didukung oleh Moh. Said. Nama Tarumanagara diambil dari nama kerajaan yang pernah berdiri di daerah yang kini menjadi Jawa Barat. Pada abad VI, di bawah pemerintahan Raja Purnawarman, kerajaan Tarumanagara mengalami masa jayanya. Kerajaan ini meninggalkan beberapa prasasti yang tersebar di daerah Jawa Barat sekarang termasuk di Jakarta, diantaranya, prasasti Ciaruteun yang terletak di lokasi pertemuan sungai Ciaruteun dan sungai Cisadane di daerah Bogor. Di samping badan hukum Sin Ming Hui, beberapa nama berikut termasuk pula sebagai pendiri yayasan ini. Mereka adalah Drs. Kwee Hwat Djien (H.K. Santoso), Mr. Auw Jong Peng Koen (P.K. Ojong), Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan), Lim Toan Lok (Johannes Soewandi), Khoe Woen Sioe, Mr. Drs. Go Tie Siem, Dr. Liem Tjien Kiat (Eddy L. Waworuntu), Drs. Lo Kiem Tjing, Drs.Lim Tjoeng Sen (Lutiarso Senoaji), Drs. Tjhio Jan Seng (Hadi Suryanto), R.Supangat Prawirokoesoemo, SH, Lim Tjong Tong, Oey Kim Sen, Go King Liong, Tjioe Bok San, dan Gan Hok Lin, SH (Ganis Suryahudaya). Setelah Yayasan Tarumanagara berdiri maka disusunlah pengurus yayasan yang pertama dengan formasi sebagai berikut: Ketua Drs. Kwee Hwat Djien (H.K. Santoso), Wakil ketua R. Supangat Prawirokoesoemo, SH dan Drs. Lo Kiem Tjing, Penulis Drs. Domingus Sakarias Matakupan, Wakil penulis Drs. Kho Han Tiong (A. Kahono), Bendahara Hazil Tanzil, Wakil bendahara Drs. Tjhio Jan Seng (Hadi Suryanto). Para pembantu ialah Mr. Auw Jong Peng Koen (P.K. Ojong), Mr. Drs. Go Tie Sie, Go King Liong, Oey Kim Sen, R.M. Padmo Sumasto, SH dan Lie Beng Giok (L.B.G. Surjadinata). Maksud dan dan tujuan pendirian yayasan ini adalah "Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan dalam masyarakat, dengan berpedoman pada pembentukan manusia Indonesia yang pandai dan berbudi luhur".

Sebagai usaha pertama pada tanggal 15 Oktober 1959 bertempat di gedung Candra Naya, Jalan Gajah Mada nomor 188, yayasan mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Tarumanagara, Jurusan Ekonomi Perusahaan. Perguruan Tinggi ini dipimpin oleh Drs. Kho Oen Bik sebagai Dekan dan Drs. Lo Kiem Tjing sebagai Wakil Dekan. Kemudian pada tanggal 3 Februari 1960 rapat dilanjutkan dengan membahas rencana pendidikan sekolah kejuruan teknik. Sebagai tindak lanjut dari pembahasan ini, pada tanggal 24 Oktober 1960, Ir. Ong Tjing Jong ditunjuk untuk membentuk sebuah panitia persiapan pendirian sekolah teknik. Hasil kerja panitia ini dibahas dalam rapat yayasan tanggal 7 September 1962, dan rapat memutuskan untuk mendirikan Sekolah Kejuruan Teknik Arsitektur dengan pimpinan Ir. Hadmadi sebagai ketua dan Ir. W. Pragantha sebagai sekretaris. Pada saat peresmian tanggal 1 Oktober 1962, sekolah ini dijadikan Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur. Fakultas ini merupakan salah satu Jurusan Teknik Arsitektur swasta yang tertua di IndonesiaSebagai konsekuensi perjuangan mahasiswa untuk menumbangkan Orde Lama dan untuk menegakkan Orde Baru, perkuliahan-perkuliahan tidak berjalan menurut rencana dan jadwal, bahkan Fakultas Bahasa-bahasa Modern, Jurusan Bahasa Inggris terpaksa ditutup dan mahasiswanya dengan rasa berat disalurkan ke Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Bagi Universitas Tarumanagara, tahun 1967 merupakan tahun awal kebangkitannya kembali. Pada tahun itu diresmikan penggunaan kampus Jalan S. Parman dengan suatu upacara yang cukup meriah menurut skala perkembangan pada waktu itu. Untuk pertama kali kegiatan di Untar diliput oleh TVRI dan disiarkan keesokan harinya. Patut dicatat bahwa yang mewakili Gubernur DKI adalah Wakil Gubernur Bapak Dr. R. Soewondo, yang kemudian pada tahun 1974 menjabat sebagai Ketua Yayasan Tarumanagara. Pada tahun akademik 1994/1995, dibuka pula dua fakultas baru di lingkungan Universitas Tarumanagara. Fakultas tersebut adalah Fakultas Psikologi dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Disusul kemudian Fakultas Teknologi Informasi yang telah dibuka sebelumnya sebagai Program Studi Teknik Informatika pada tahun akademik 1992/1993. Dengan demikian pada saat ini Universitas Tarumanagara mengelola delapan fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komunikasi; serta tiga Program Magister yaitu Program Magister Ilmu Hukum, Program Magister Teknik Sipil, dan Program Magister Manajemen.

Gedung Utama UNTAR Kampus I (21 lantai), di belakangnya terdapat gedung fakultas hukum, kedokteran, psikologi, dan teknik, masing-masing 8 lantai.

Masa Kebangkitan

[sunting | sunting sumber]
Gedung Kampus II UNTAR

Bagi Universitas Tarumanagara, tahun 1967 merupakan tahun awal kebangkitan kembali. Pada tahun itu, diresmikan penggunaan kampus di jalan Letjen. S.Parman. Pada waktu itu fakultas, jurusan, dan program studi dikonsolidasikan. Kecuali Fakultas bahasa-bahasa modern yang tidak berhasil bangkit kembali, fakultas lainnya dapat bertahan dan dikonsolidasikan.

Fakultas ekonomi yang berdiri sejak tahun 1959 dalam bentuk perguruan tinggi ekonomi memiliki Jurusan Ekonomi Perusahaan. Jurusan ini kemudian berubah nama menjadi Jurusan Manajemen dengan Program Studi S1 Manajemen. Dan pada tahun 1972, fakultas ini membuka Jurusan Akuntansi dengan Program Studi S1 Akuntansi.

Fakultas hukum berdiri sejak tahun 1962 tetap bertahan dan kemudian mengelola Program Studi S1 Ilmu Hukum dengan lima program kekhususan berupa hubungan sesama anggota masyarakat, kegiatan bisnis, pencegahan dan penanggulangan kejahatan, hubungan transnasional, dan hubungan

UNTAR Kampus III

negara dan masyarakat.

Fakultas Teknik yang dimulai dari Jurusan Arsitektur dengan Program Studi S1 Arsitektur kemudian memiliki Jurusan Teknik Sipil dengan program studi S1 Teknik Sipil serta jurusan Teknik Mesin dengan Program Studi S1 Teknik Mesin. Universitas Tarumanagara adalah salah satu pionir pendidikan pengembangan real estat di Indonesia, ditandai dengan adanya program studi Perencanaan Kota dan Real Estat yang awalnya berada di bawah Jurusan Arsitektur, kemudian berdiri sebagai Jurusan sendiri di dalam Fakultas Teknik.

Fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 1965 terus bertahan dengan Program Studi S1 Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara (FTI Untar) diresmikan pada tanggal 7 Januari 2002 dengan berawal dari program studi Teknik Informatika yang sudah didirikan sejak tahun 1992.

Masa Konsolidasi

[sunting | sunting sumber]

Untuk menilai mutu perguruan tinggi, Pemerintah telah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengakreditasi program studi di perguruan tinggi negeri dan swasta. Akreditasi ini mengenal beberapa peringkat yakni peringkat A, B, C, dan D. Terdapat sejumlah syarat untuk mencapai peringkat akreditasi itu. Pemenuhan syarat itu perlu dicapai melalui konsolidasi program studi yang ada.

Dalam rangka konsolidasi ini, Universitas Tarumanagara berusaha meningkatkan jumlah dan jenjang jabatan akademik para dosen, meningkatkan prestasi belajar para mahasiswanya. Selain itu, Universitas Tarumanagara berusaha untuk meningkatkan mutu keilmuan di dalam universitas melalui pendidikan lanjut para dosen ke S3 serta meningkatkan kegiatan penelitian ilmiah.

Mutu perguruan tinggi tercermin pada produk universitas yang pada saat ini diarahkan pada produk ilmuan, produk profesional, dan produk ilmu. Ilmuan dan profesional dihasilkan oleh pembelajaran di program studi sedangkan ilmu dihasilkan di lembaga penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan jurnal ilmiah.

Pada tahun 1998, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi telah mengakreditasi sejumlah program studi di Universitas Tarumanagara, dengan hasil akreditasi peringkat A untuk progarm studi S1 manajemen, Program studi S1 Akuntansi, Program studi S1 Ilmu hukum, Program studi S1 Arsitektur, Program studi S1 Teknik Sipil, Program studi S1 Teknik Mesin, serta Program studi S1 pendidikan dokter dan baru-baru ini BAN PT mengakreditasi lagi Program studi Teknik Informatika dengan hasil terakreditasi peringkat A.

Tahun 2022, mengikuti golongan akreditasi BAN-PT terbaru, Universitas Tarumanagara dinyatakan terakreditasi Unggul.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


  1. ^ https://www.rri.co.id/iptek/941351/jadi-rektor-untar-prof-amad-junjung-kebebasan-akademik