Lompat ke isi

Usaid bin Zhuhair

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Beliau adalah Usaid bin Zhuhair bin Rafi' bin 'Adi bin Jusyam bin Haritsah bin al-Khazraj bin 'Amr bin Malik bin Aus Al-Anshari Al-Ausi[1] (Bahasa Arab : أسيد بن ظهير بن رافع بن عدي بن جشم ين حارثة بن الخزرج بن عمرو بن مالك بن أوس الانصاري الأوسي), beliau adalah keponakan dari Rafi bin Khadij, beliau beserta ayahnya (Zhuhair bin Rafi') termasuk dalam kategori sahabat Nabi Muhammad.[2]

Beliau masih belum diperbolehkan untuk ikut serta dalam perang Uhud karena dianggap masih kecil ketika itu, namun kemudian Ia turut berjuang dalam perang selanjutnya yaitu perang Khandaq. Beliau menjadi salah satu sahabat yang bekerja di pemerintahan yang ada di Yamamah. Beliau meninggal pada masa kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan, salah satu pemimpin Daulah Bani Umayyah (sekitaran tahun 65-86 H), sedangkan Imam Al-Mizzi menyatakan bahwa beliau meninggal pada masa kekhilafahan Marwan bin Al-Hakam (sekitaran tahun 64-65 H) sehingga dapat disimpulkan bahwa beliau meninggal pada pertengan dekade 60-an Hijriyyah.[3]

Periwayatan Hadits

[sunting | sunting sumber]

Beberapa kalangan Tabi'in yang meriwayatkan dari beliau antara lain : anaknya yaitu Rafi' bin Usaid, kemudian Ziyad Abu al-Abrad, Ikrimah bin Khalid, dan Mujahid bin Jabr. Ia meriwayatkan hadits tentang bayaran atau upah pemodal yang menyewakan tanahnya yang berada di dekat sumber air untuk ditanami[4] dan hadits tentang dua pilihan atas barang curian yang ditemukan.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ibnu Sa'ad. At-Thabaqat al-Kabiir jilid IV. hlm. 369. 
  2. ^ Ibnu Qani' Al-Baghdadi. Mu'jam as-Shahabah jilid I. Beirut: Darul Fikr al-Islamiy. hlm. 402. 
  3. ^ Ibnu 'Abdil Barr. Al-Isti'ab fi Ma'rifat al-Ashab jilid I. hlm. 90. 
  4. ^ Musnad Ahmad jilid IV. hlm. 464. 
  5. ^ Musnad Ahmad jilid IV. hlm. 226.