Vaccine Maitri
Vaccine Maitri adalah inisiatif humanitarianisme yang dilakukan oleh Pemerintah India untuk menyediakan vaksin buatan India ke negara lain keseluruh dunia. Pemerintah India mulai menyediakan vaksin yang telah selesai dibuat sejak 20 Januari 2021. Pada tanggal 4 Maret 2021, India telah mengirimkan sekitar 45.6 juta dosis vaksin ke 45 negara.[1] Pada tanggal 15 Maret 2021, Pemerintah India telah menyediakan 58.64 juta dosis vaksin buatan india ke lebih dari 70 negara.[2] Ketika berbicara di panel tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang situasi hak asasi manusia di Syria, India berjanji untuk membantu Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memvaksinasi Syria melalui program Vaccine Maitri policy ketika Syria menghadapi situasi genting karena masalah COVID-19, persiapan musim dingin dan ketidakamanan persediaan makan.[3]
Vaksin
[sunting | sunting sumber]India telah mengakui dua vaksin, yaitu Covishield dan Covaxin.[4] Pemerintah india mengirimkan kedua vaksin ke beragam negara di seluruh dunia.
Covaxin
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 2 Januari 2021, BBV152 (dipasarkan dengan nama Covaxin) yang merupakan vaksin lokal pertama yang dikembangkan oleh Bharat Biotech bekerja sama dengan Dewan Riset Medis India serta Institut Virologi Nasional menerima persetujuan dari Pengawas Obat-obatan Umum India untuk penggunaan darurat atau kondisional. Walaupun begitu, persetujuan ini mendapatkan kekhawatiran karena vaksin belum menyelesaikan uji fase 3.[5] Pada tanggal 3 Maret 2021, Bharat Biotech mengumumkan hasil sementara dari covaxin menunjukkan efikasi sebesar 81% . Uji dilakukan pada 25.800 orang di India.[6]
Covishield
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 1 Januari 2021, Pengawas Obat-obatan Umum India menyetujui penggunaan darurat atau kondisional vaksin COVID-19 dari AstraZeneca, AZD1222 (dipasarkan dengan nama Covishield).[7] Covishield dikembangkan oleh Universitas Oxford dan anak perusahaannya, Vaccitech.[8]
Pengiriman vaksin
[sunting | sunting sumber]India memulai pengiriman vaksin pada tanggal 20 Januari 2021, empat hari setelah memulai program vaksinasi di negaranya. Bhutan dan Maladewa menjadi negara pertama yang menerima vaksin sebagai hibah yang diberikan oleh pemerintah India. Pengiriman ini diikuti dengan pengiriman ke negara Nepal, Bangladesh, Myanmar and Seychelles.[9] Pada tanggal 22 Maret 2021, India telah mendonasikan lebih dari 85 juta vaksin ke seluruh dunia.[2] India juga mengirimkan vaksin untuk basis perdagangan ke Kanada,[10] Britania Raya,[11] Arab Saudi.[12] Institut Serum India telah terpilih menjadi penyedia utama dari inisiatif COVAX untuk menyediahkan vaksin Covid19 berharga murah.[13]
Ekspor vaksin
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 10 Maret 2021, Pemerintah India telah mengekspor 58 juta dosis vaksin COVISHIELD yang dibuat oleh Institut Serum India ke lebih dari 65 negara.[14]
Negara penerima[2] | Unit | Tanggal terima | Catatan |
---|---|---|---|
Bangladesh | 9.000.000[15] | 21 Januari 2021
25 Januari 2021 22 Februari 2021 |
7.000.000 dalam bentuk komersial dan 2.000.000 sebagai hibah.[16] |
Myanmar | 37.00.000 | ||
Nepal | 2.000.000 | ||
Bhutan | 150.000 | 20 Januari 2021 | Permulaan Vaccine Maitri[17] |
Maladewa | 200.000 | ||
Mauritius | 200.000 | ||
Seychelles | 50.000 | ||
Sri Lanka | 1.000.000 | ||
Bahrain | 100.000 | ||
Brasil | 4000.000 | ||
Moroko | 7,000.000 | 22 Januari 2021
11 Februari 2021 24 Februari 2021[16] |
|
Oman | 100.000 | ||
Mesir | 50.000 | ||
Aljazair | 50.000 | ||
Afrika Selatan | 1.000.000 | 1 Februari 2021[18] | Vaksin ditunda karena 501.YV2.[19] |
Kuwait | 200.000 | ||
Uni Emirat Arab | 200.000 | ||
Afganistan | 500.000 | 9 Maret 2021 [20] | |
Barbados | 100.000 | ||
Meksiko | 870.000 | ||
Republik Dominika | 50.000 | ||
Dominika | 50.000 | ||
Saudi Arabia | 3.000.000 | ||
El Salvador | 20,000 | ||
Argentina | 580.000 | ||
Serbia | 150.000 | 21 Februari 2021[21] | |
Mongolia | 150.000 | ||
Ukraina | 500.000 | ||
Ghana | 600.000 | 24 Februari 2021[22] | |
Pantai Gading | 450.000 | ||
Saint Lucia | 25.000 | ||
Saint Kitts dan Nevis | 20.000 | ||
Saint Vincent dan the Grenadines | 40.000 | ||
Suriname | 50.000 | ||
Antigua dan Barbuda | 40.000 | ||
Republik Demokratik Kongo | 1.716.000 | ||
Angola | 624.000 | ||
Nigeria | 3.924.000 | 2 Maret 2021[23][24] | |
Kamboja | 324.000 | ||
Kenya | 1.020,000 | ||
Lesotho | 36.000 | ||
Rwanda | 240.000 | ||
Senegal | 324.000 | ||
Guatemala | 524.000 | ||
Kanada | 500.000 | Hanya negara G7 yang menerima vaksin melalui inisiatif ini.[25] | |
Iran | 150.000 | 11 Maret 2021 | |
Guyana | 80.000 | 7 Maret 2021[16] | |
Benin | 11 Maret 2021 | ||
Eswatini | 11 Maret 2021 | ||
Jamaika | 50.000 | 9 Maret 2021 | |
Bahamas | 20.000 | 10 Maret 2021[26][27] | |
Uzbekistan | 660.000 | 17 Maret 2021 |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Vinayak, A. J. (4 Maret 2021). "Vaccine Maitri: A Sanjeevini for the world". businessline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ a b c "Vaccine Supply". mea.gov.in. 22 Maret 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "India Pledges Support To UN To Ensure Syria Gets Covid Vaccines". NDTV.com. 3 Maret 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Kaunain, Sheriff M (6 Januari 2021). "Explained: Two Covid-19 vaccines approved in India, what happens now?". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Prasad, R. (15 Januari 2021). "Coronavirus | Vaccine dilemma — to take or not to take Covaxin". The Hindu (dalam bahasa Inggris). ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "Covaxin showed 81% efficacy in third phase trials, says Bharat Biotech". Scroll.in (dalam bahasa Inggris). 3 Maret 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Koshy, Jacob (1 Januari 2021). "COVID-19 vaccine Covishield gets approval from DCGI's expert panel". The Hindu (dalam bahasa Inggris). ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "AstraZeneca's COVID-19 vaccine authorised for emergency supply in the UK". www.astrazeneca.com (dalam bahasa Inggris). 30 Desember 2020. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Bhattacherjee, Kallol (20 Januari 2021). "Coronavirus | India begins COVID-19 vaccine shipment for six countries". The Hindu (dalam bahasa Inggris). ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Bhattacharyya, Anirudh (3 Maret 2021). "Covid-19: Canada receives 500,000 doses of Covishield vaccine made in India". Hindustan Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Acharya, Bhargav (3 Maret 2021). "UK to receive 10 million AstraZeneca COVID-19 vaccine doses from India's Serum Institute". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Das, Krishna N. (26 Januari 2021). "Exclusive: Saudi Arabia to get three million AstraZeneca shots in about a week from India". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "WHO-led Covax vaccine scheme agrees to new supply deal with Serum Institute of India". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). 3 Februari 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "Vaccine maitri: 5.8 crore Made-in-India Covid vaccine doses supplied to over 65 nations". India Today (dalam bahasa Inggris). 10 Maret 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "Vaccine Maitri: Bangladesh only country in the world to receive 9 mn vaccine doses; PM Modi to visit Dhaka". Financial Express Website. Diakses tanggal 11 March 2021.
- ^ a b c Singh, Sudeshna (7 Maret 2021). "Guyana receives 80,000 doses of 'Made in India' COVID-19 vaccines under 'Vaccine Maitri'". Republic World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Vinayak, A. J. (12 Maret 2021). "50 days of vaccine diplomacy with 60 mn doses to 70 countries". businessline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Stoltz, Eunice (1 Februari 2021). "First AstraZeneca-vaccines arrive in South Africa". The Mail & Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "South Africa suspends Oxford/AstraZeneca COVID vaccine roll-out". www.aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). 7 Februari 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Goel, Srishti (9 Maret 2021). "Afghanistan receives consignment of Made-In-India Covid-19 vaccines under Vaccine Maitri". Republic World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Baibhawi, Riya (21 Februari 2021). "India sends domestically produced vaccines to Serbia: 'Buttressing our bond with Belgrade'". Republic World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Baibhawi, Riya (24 Februari 2021). "Ghana Receives 6L Doses Of Made-in-India COVID Vaccines Under 'Vaccine Maitri' Programme". The Republic World Website. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ Goel, Srishti (2 Maret 2021). "Nigeria receives consignment of 'Made In India' Covid-19 vaccines under 'Vaccine Maitri'". Republic World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "Nigeria receives Made-in-India Covid-19 vaccines under 'Vaccine Maitri' initiative - Times of India". The Times of India (dalam bahasa Inggris). 2 Maret 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "Canada receives first shipment of 5 lakh COVID-19 vaccine doses from Serum Institute". www.businesstoday.in. 4 Maret 2021. Diakses tanggal 23 Maret 2021.
- ^ "Bahamas gets 20,000 doses of AstraZeneca vaccines from India". The Associate Times Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-11. Diakses tanggal 12 March 2021.
- ^ "Bahamas gets 20,000 doses of AstraZeneca vaccines from India". Associates Times a Caribbean News website (dalam bahasa Inggris). 11 Maret 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-11. Diakses tanggal 21 Maret 2021.