Vinci Airports
![]() | |
![]() London Gatwick | |
Industri | Konsesi |
---|---|
Kantor pusat | Prancis |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Nicolas Notebaert (Chairman) |
Jasa | Operator bandara |
Pendapatan | €2,679 miliar (2022)[1] |
€507 juta (2022)[1] | |
Induk | Vinci SA, Vinci Concessions |
Situs web | www.vinci-airports.com |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Vinci Airports adalah anak usaha dari Vinci yang bergerak di bidang pengembangan dan pengoperasian bandara. Perusahaan ini kini memegang konsesi atas 65 bandara di 12 negara, yakni Prancis, Portugal, Brazil, Amerika Serikat, Kamboja, Jepang, Republik Dominika, Chile, Serbia, Britania Raya, dan Kosta Rika.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini mendapat konsesi bandara pertamanya pada tahun 1995, yakni untuk Bandara Internasional Phnom Penh dan Bandara Internasional Siem Reap hingga tahun 2040. Pada tahun 2006, perusahaan ini juga mendapat konsesi untuk Bandara Internasional Sihanoukville.[2]
Pada tahun 2003, perusahaan ini mendapat konsesi untuk Bandara Alpes–Isère. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mendapat konsesi untuk Bandara Chambéry.
Pada tahun 2005, bersama Aéroports de Paris dan Astaldi, perusahaan ini mendapat konsesi atas Bandara Internasional Arturo Merino Benítez hingga tahun 2025.[3]
Pada tahun 2015, bersama Orix, perusahaan ini mendapat konsesi atas Bandara Internasional Kansai dan Bandara Internasional Osaka selama 44 tahun mulai tanggal 1 April 2016.[4]
Pada tahun 2018, perusahaan ini mendapat konsesi atas Bandara Nikola Tesla Beograd[5] selama 25 tahun. Pada bulan April 2018, perusahaan ini mengakuisisi Airports Worldwide,[6] sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang memegang konsesi atas delapan bandara, termasuk Bandara Internasional Belfast,[7] Bandara Stockholm-Skavsta, Bandara Internasional Orlando Sanford, dan Bandara Internasional Daniel Oduber Quirós.[8]
Pada bulan Desember 2018, perusahaan ini mencapai kesepakatan untuk membeli 50,01% saham Gatwick Airport Ltd, yang memiliki Bandara Gatwick, dengan harga €3,2 miliar.[9][10]
Pada tahun 2021, perusahaan ini mendapat konsesi atas tujuh bandara di Brazil bagian utara, yakni Bandara Internasional Eduardo Gomes, Bandara Tabatinga, Bandara Tefé, Bandara Internasional Cruzeiro do Sul, Bandara Porto Velho, Bandara Internasional Rio Branco, dan Bandara Internasional Boa Vista, selama 30 tahun.[11]
Pada bulan Desember 2022, perusahaan ini mengakuisisi 30% saham OMA (Grupo Aeroportuario Centro Norte), yang mengoperasikan 13 bandara di Meksiko.[12]
Pada bulan Juli 2023, diumumkan bahwa perusahaan ini telah mendapat pendanaan sebesar €60 juta untuk mengakuisisi tujuh bandara di Cape Verde.[13]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "2022 Full Year Results Presentation". Vinci.
- ^ TTR Weekly (16 January 2019). "Cambodia airports hit new milestone".
- ^ DFNI Frontier (5 February 2015). "Nuevo Pudahuel consortium to build new international terminal at Santiago de Chile".
- ^ FT (3 May 2016). "Robots are coming, Wall Street scourge and curse of the salaryman".
- ^ Euractiv (11 January 2018). "French Vinci gets concession for Belgrade airport".
- ^ Globe Newswire (24 April 2018). "OMERS Infrastructure Agrees to Sale of Airports Worldwide to Vinci Airports".
- ^ The Irish News (24 April 2018). "New French owners for Belfast International Airport".
- ^ "The march of a global airports brand". 21 June 2018.
- ^ The Guardian (27 December 2018). "Gatwick airport: majority stake sold to French group".
- ^ BBC News (27 December 2018). "Gatwick Airport: Majority stake sold to French firm".
- ^ Airport World (7 April 2021). "VINCI Airports adds seven Brazilian gateways to global network".
- ^ Bloomberg (31 July 2022). "Vinci to Buy Nearly 30% Stake in Mexico Airport Operator OMA".
- ^ Events, UKi Media & (2023-07-28). "Vinci Airports secures €60m to acquire seven airports in Cabo Verde". Passenger Terminal Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-28.