Lompat ke isi

Virgin Records

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Virgin Records adalah salah satu label rekaman asal Inggris terdapat dalam sejarah musik. Didirikan pada tahun 1972 oleh pengusaha Inggris Richard Branson[1], khususnya pada label musik progresif rok, jazz dan klasik. Perusahan rekaman ini telah berkembang dari label independen kecil menjadi besar dalam industri musik[2], yang telah merilis musik dari beberapa nama di dunia musik, termasuk The Rolling Stones, Janet Jackson, dan U2.

Perusahaan rekaman ini dimiliki oleh pengusaha Richard Branson, Simon Draper, Nik Powell, dan musisi Tom Newman. Pada awalnya menjalankan toko kecil yang menjual rekaman Virgin Records dan Tapes di Notting Hill Gate, London. Toko itu berada di atas toko sepatu di ujung Tottenham Court Road di Oxford Street. Setelah toko tersebut sukses, mereka mengubah bisnis mereka menjadi label rekaman. Nama Virgin, menurut Richard Branson, muncul dari Tessa Watts, seorang koleganya, ketika mereka sedang bertukar pikiran tentang ide bisnis. Dia menyarankan Virgin - atau “perawan” karena mereka semua baru dalam bisnis. Rekaman pertama mereka pada tahun 1970-an adalah album rock progresif tahun 1973 milik multi-instrumentalis Mike Oldfield "Tubular Bells", yang diproduksi oleh Tom Newman. Pada tahun 1977 perusahaan masuk kedalam arus musik punk rock melalui Sex Pistols di bawah pimpinan Tessa Watts, Kepala Publisitas Virgin lalu menjadi Direktur Produksi. Pada tahun 1979, Virgin Records menandatangani Sex Pistols dan merilis single pertama mereka, "Anarchy in the U.K.'', yang sukses besar. Selama tahun 1980-an, Virgin Records mengontrak sejumlah artis sukses, termasuk Phil Collins, Culture Club, dan Human League. Pada tahun 1989, Virgin Records dijual ke Thorne EMI dan daftar artis diperluas hingga mencakup berbagai genre seperti hip-hop, pop, dan dansa. Selama tahun 1990-an, Virgin Records mengontrak banyak artis terkenal termasuk Spice Girls, The Verve, dan The Chemical Brothers. Pada tahun 1992, Virgin Records diakuisisi oleh EMI dan menjadi bagian dari Grup EMI. Pada tahun 2000-an, Virgin Records mengontrak banyak artis sukses, termasuk The Rolling Stones, Coldplay, dan Gorillaz. Pada tahun 2007, EMI Group diakuisisi oleh Universal Music Group, dan Virgin Records menjadi bagian dari Universal Music Group. Saat ini, Virgin Records adalah salah satu label rekaman paling terkenal di dunia, yang mengontrak banyak artis sukses termasuk Daft Punk, Lady Gaga, dan Amy Winehouse.

Logo Virgin yang asli dikenal sebagai logo “Gemini” atau “Kembar” dirancang oleh seniman dan ilustrator Inggris Roger Dean  penemu jenis huruf Dean, pada tahun 1975 desain versi modifikasi dari label kembar, merah, putih, dan biru pada era punk dan new wave, lalu pada tahun 1978, logo Virgin oleh Simon Draper direktur pelaksana Virgin Records Limited dan Brian Cooke dari Cooke Key Associates seorang desainer grafis dibuat gaya tanda tangan yang saat ini dikenal sebagai “coretan” tanda tangan[3].

Perusahaan dijual oleh Branson kepada Thorn EMI pada bulan Juni 1992 dengan harga US$1 miliar. Setelah diakuisisi oleh Thorn EMI, Virgin meluncurkan beberapa anak perusahaan seperti Realworld Records, Innocent Records, label khusus blues Point Blank Records, dan label musik indie Hut Recordings, dan terus mengontrak artis-artis seperti Korn, A Fine Frenzy, Thirty Seconds to Mars, Tina Turner, Beenie Man, The Rolling Stones, Spice Girls, The Smashing Pumpkins. Tahun 2007  terjadi penggabungan Capitol Records dengan Virgin Records yang termasuk kedalam EMI Group Ltd untuk membentuk Capitol Music Group[4].

Restrukturisasi

[sunting | sunting sumber]

Tahun 2007 terjadi restrukturisasi besar-besaran dalam perusahaan yang menyebabkan pengunduran diri Andy Slater sebagai kepala eksekutif Capitol Records. Mantan eksekutif Virgin, Jason Flom mengambil alih kendali sebagai ketua dan direktur utama perusahaan yang baru dibentuk. Tahun 2012 Universal Music Group membeli EMI, dengan demikian mengakuisisi Virgin maka terbentuklah Virgin EMI Records di tahun 2013. Di tahun 2020, Universal Music Group mengubah nama Virgin EMI Records menjadi EMI Records dipimpin oleh Rebecca Allen. Pada tahun 2021, Universal Music Group mengubah nama Caroline Music Group menjadi Virgin Music Label dan Artist Services[5], perubahan nama tersebut terinspirasi dan dipengaruhi oleh semangat dan etos label Virgin Records. Pada tahun 2022, Universal Music Group mengkonsolidasikan Virgin Music Label dan Artist Services menjadi divisi Virgin Music Group dengan direktur utama JT Myers dan direktur pendamping Nat Pastor.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Richard Branson". Diakses tanggal 7 Desember 2024. 
  2. ^ "Music Gateway Siapakah Virgin Records". Diakses tanggal 7 Desember 2024. 
  3. ^ "Logo Virgin Records". Diakses tanggal 7 Desember 2024. 
  4. ^ "Virgin Radio". Diakses tanggal 7 Desember 2024. 
  5. ^ "Virgin Musik". Diakses tanggal 7 Desember 2024.